Chapter 5 | Ruler of Death


Part 1

Tak ada lagi jejak dari pertempuran sengit yang terjadi sebelumnya di dataran ini.

Rumput yang terkena darah diselimuti oleh cahaya matahari yang sedang terbenam, dan bau amis darah telah hilang ditiup angin kencang.

Ada dua sosok di dataran yang sebelumnya tidak ada disini.

Nigun dari unit spesial Slaine Theocracy, Sunlight Scripture, melihat dengan penuh kecurigaan pada mereka berdua.

Salah satunya berpakaian seperti seorang magic caster misterius. Dia(?) memakai topeng yang terlihat jahat untuk menyembunyikan wajahnya, dan sepasang sarung tangan besi di tangannya. Dia mengenakan Jubah yang terlihat mewah, menunjukkan dia adalah orang dari status tertentu.

Yang lainnya berpakai armor logam seluruh tubuh berwarna hitam legam. Terlihat seperti armor yang menakjubkan, dan pastinya bukan barang murah. Sekali lihat dari tampilan luarnya sudah cukup bisa mengatakan jika itu adalah item magic tingkat tinggi.


Gazef dan bawahannya yang terkepung tadi telah hilang tanpa jejak. Di tempat mereka sekarang ada dua sosok misterius ini. Kelihatannya semacam magic teleportasi, tapi dia tidak tahu mantra macam apa yang digunakan disini. Dia harus berhati-hati terhadap magic caster misterius ini...

Nigun memanggil kembali para angel, memerintahkan mereka untuk menjaga jarak dari mereka berdua. Tatapannya yang penuh perhatian mempelajari gerakan mereka, lalu magic caster itu maju ke depan:

"Senang bertemu denganmu, hadirin dari Slaine Theocracy. Aku adalah Ainz Ooal Gown. Tapi aku akan sangat senang jika kalian memanggilku Ainz."

Dia memang berjarak cukup jauh dari mereka, tapi angin yang membawa suaranya sangat jelas.

Nigun tidak merespon, lalu pria misterius bernama Ainz itu melanjutkan:

"Orang yang ada di belakangku namanya Albedo. Aku ingin membuat sebuah perjanjian denganmu. Bolehkah aku meminta waktumu sebentar?"

Nigun mencoba mencari tahu arti nama dari Ainz Ooal Gown, tapi percuma. Mungkin saja itu alias. Mungkin mencoba untuk mengorek informasi darinya akan lebih produktif. Dengan itu, Nigun mengangkat dagunya, mengindikasikan pada Ainz untuk melanjutkan.

"Menakjubkan. Terima kasih sudah mau mendengarku. Kalau begitu, aku ingin menjelaskan satu hal pada kalian para hadirin. Itu adalah -- tidak mungkin kalina bisa mengalahkanku."

Keyakinannya yang keras seperti besi terdengar dalam ucapannya yang penuh keyakinan. Ini bukan gertakan atau bualan. Ini adalah sesuatu yang diyakini oleh Ainz Ooal Gown dari bawah hatinya yang paling dalam.

Nigun mengangkat alisnya.

Di dalam Slaine Theocracy, takkan ada yang berani berbicara seperti itu kepada yang lebih tinggi dari mereka.

"Kebodohan itu benar-benar menyedihkan. Kamu akan membayar mahal atas kebodohanmu."

"..Kalau begitu, apa yang seharusnya kami lakukan padamu? Aku telah mengawasi pertempuran kalian sebelumnya, jadi kedatanganku kemari mengindikasikan bahwa aku sangat yakin akan kemenanganku. Lagipula, jika aku tidak yakin bisa mengalahkanmu, bukankah lebih bijak untuk membiarkan pria itu mati?"

Dia memang benar.

Seorang magic caster misterius lebih cocok untuk konfrontasi dengan cara berbeda. Arcaner, Sorcerer dan Wizard hanya bisa menggunakan armor ringan, jadi mereka sangat ingin menghindari pertarungan jarak dekat, menggunakan 'Fly' berulang kali dan meluncurkan 'Fireball' dan mantra semacamnya dari jauh. Namun Ainz lebih memilih untuk menghadapi langsung. Dia pasti punya semacam trik rahasia.

Setelah beberapa saat terdiam, Ainz berbicara lagi:

"Aku punya pertanyaan pada kalian, jika kalian bisa mengerti. Angel yang kalian bawa seharusnya adalah magic tingkat 3. Benar khan?"

Dia mengatakan hal yang sudah jelas.

Ainz lalu melanjutkan, mengabaikan ekspresi tanda tanya dari Nigun:

"Monster yang kalian panggil sangat mirip dengan yang ada di YGGDRASIL, jadi aku sangat penasaran apakah namanya sama. Banyak monster YGGDRASIL yang berasal dari mitologi.. monster seperti angel dan demon seharusnya bukan pengecualian. Yang dikatakan angel dan demon biasanya paling dihubungkan dengan Kristiani, tapi kelihatannya sangat aneh jika sesuatu yang disebut sebagai archangel berada di dunia tanpa kekristenan. Itu artinya seseorang sepertiku pasti ada di dunia ini."

Nigun tidak mengerti sama sekali apa yang Ainz bicarakan dan kemarahan semakin meningkat. Dia bertanya:

"Sudah cukup ocehan dirimu sendiri. Sekarang katakan padaku dimana Gazef Stronoff?"

"Aku mengirimnya ke desa."
"Apa?"

Nigun tidak menyangka Ainz akan menjawab. Dia mengira Ainz tidak akan mengatakannya dan membalas:

"Bodoh sekali. Meskipun kamu berbohong seperti itu, dengan mencari sedikit di desa itu akan.."

"..Aku tidak berbohong. Aku hanya menjawab pertanyaanmu. Yah, ada alasan lain mengapa aku menjawab pertanyaanmu."

"..Jangan-jangan kamu ingin mohon belas kasihan? Jika kamu menolong kami menghemat waktu, aku bisa memikirkannya."

"Bukan..bukan..bukan.. sebenarnya adalah, aku mendengar percakapanmu dengan Kapten Prajurit. Kamu berani sekali ya."

Nada Ainz berubah tiba-tiba, dan ketika dia melihat ke arah Nigun yang menghinanya, dia melanjutkan:

"Tidak kukira kamu akan berani berkata kamu akan membantai penduduk yang aku Ainz Ooal Gown, repot-repot selamatkan. Aku tidak bisa berpikir apapun yang lebih menghina dari hal itu."

Jubah Ainz tertiup angin. Ainz yang sama juga terbang ke arah Nigun dan kawan-kawannya.

Angin dingin kebetulan bertiup dari arah Ainz, tapi Nigun cepat-cepat mengusir gambar hantu yang terlihat kurang jelas di depannya. Namun, pandangan kematian di depannya itu pasti hanyalah ilusi.

"..Apa, apa maksudmu dengan 'menghina', magic caster. Apa itu?"

Meskipun di jelas terlihat ketakutan, Nigun tidak mengubah nada mengejeknya.

Dia adalah komandan dari salah satu senjata rahasia Slaine Theocracy, Sunlight Scripture. Bagaimana mungkin dia bisa ketakutan oleh nama dari seorang manusia? Itu tidak mungkin. Itu sangat tidak mungkin.

Namun--

"Aku menyebutkan perjanjian di awal tadi. Ini adalah persyaratan. Kamu harus menyerahkan hidupmu kepadamu tanpa melawan. Sebagai imbalannya kamu tidak akan menderita. Namun, jika kamu melawan, maka harga yang harus kalian yang bodoh ini bayar adalah menghabiskan hari terakhirmu dalam putus asa dan menderita."

Ainz melangkah ke depan.

Itu hanya satu langkah, tapi tubuh Ainz terlihat membesar di depan mata mereka. Orang-orang Sunlight Scripture dengan reflek mundur.

"Ah..."

Beberapa teriakan kesakitan datang dari sekitar Nigun.

Itu adalah tangisan ketakutan.

Keberadaannya dipenuhi dengan kekuatan yang tidak bisa dibayangkan. Ini adalah pertama kalinya Nigun menghadapi kekuatan semacam itu. Oleh karena itu, dia bisa mengerti ketakutan bawahannya.

Nigun memang individu yang kuat, seorang veteran dari banyak peperangan yang berkali-kali menggesek tebing kematian, yang mencabut banyak nyawa. Dia bisa merasakan radiasi yang sangat kuat dari magic caster misterius, Sebuah penindasan, tekanan yang kuat. Itu pasti lebih buruk bagi bawahannya.

Makhluk macam apa dia?

Siapa identitas sebenarnya dari magic caster ini? Siapa orang dibalik topeng itu?

Sekali lagi, Ainz mengabaikan kepanikan Nigun dan berbicara dengan dingin:

"Itulah kenapa aku tidak bohong padamu dan menjawab pertanyaanmu dengan jujur. Itu karena tak ada gunanya berbohong kepada mereka yang akan mati."

Ainz membuka tangannya dan mengambil satu langkah maju lagi. Dia terlihat seakan ingin memeluk mereka, tapi jari-jarinya yang terlihat jahat mengingatkan mereka kepada terjangan monster.

Sebuah sensai dingin mengalir dari bawah kaki Nigun hingga ke atas kepalanya. Dia telah merasakan usaha yang berkali-kali di antara hidup dan mati. Ini adalah tanda dari malapetakan yang tak terelakkan.

"Perintahkan para angel untuk menyerangnya! Jangan biakan dia mendekat!"

Suara Nigun sedikit pecah ketika dia berteriak memberikan perintah. Terdengar seakan dia meratap kesakitan.

Itu bukan untuk mengangkat semangan bawahannya. Dia hanya ketakutan terhadap Ainz Ooal Gown.

Dua Archangel Flames mengepakkan sayap merespon perintah Nigun, meluncurkan serangan.

Angel-angel itu terbang lurus ke arah Ainz, dan menusuknya dengan pedang berapi mereka.

Albedo yang berdiri di belakangnya, seharusnya menghalau serangan itu. Dan semua Sunlight Scripture, yang memprediksi akan seperti itu, tidak mempercayai mata mereka. Bukan karena ada sesuatu yang terjadi. Sebaliknya---

Tak ada yang terjadi.

Memang benar, orang yang disebut Ainz Ooal Gown tidak melakukan apapun. Dia membiarkan para angel itu untuk menusuknya. Dia tidak menghindar, menghalau, merapal mantra atau menyuruh bawahannya mengintersep. Tak ada apapun yang terjadi.

Keterkejutan mereka menjadi hinaan.

Kekuatan tak terbayang macam apa itu, semuanya hanya gertakan. Bukan karena Albedo itu tidak ingin menghadangnya, tapi Albedo itu tidak merespon dengan cepat terhadpa serangan dengan kecepatan tinggi pada Archangel Flames. Sekarang kebenaran sudah terkuat, mereka tidak terlihat spesial atau apapun.

Bawahannya menghela nafas lega. Nigun, yang merasa sangat bodoh karena ketakutan, menoleh ke Albedo.

"Benar-benar tidak enak dilihat. Tidak kukira dia akan mencoba menakuti kita dengan gertakan..."

Tiba-tiba, sebuah pertanyaan datang.

Mengapa tubuh Ainz tidak roboh?

"..Apa yang kalian lakukan? Panggil kembali para angel. Dia tidak bisa roboh dengan pedang-pedang yang menancap itu."

"Tapi, kami sudah memberikan perintah."

Suara bawahannya yang bingung membuat Nigun terkejut, dan dia melihat Ainz lagi.

Angel-angel itu mati-matian mengepakkan sayap mereka, seperti kupu-kupu yang tersangkut di jaring laba-laba.

Dua angel itu pelan-pelan minggir. Namun, gerakan mereak aneh sekali. Seakan ada yang mendorong mereka ke pinggir.

Setelah itu, Ainz -- yang terhalang oleh angel-angel tersebut -- terlihat sekali lagi dari celah diantara mereka.

"Sudah kubilang, ya khan? Tidak mungkin kalian bisa mengalahkanku. Bukankah seharusnya kalian mendengar peringatan dari orang lain?"

Suara yang tenang itu terdengar jelas di telinga Nigun.

Dia tidak bisa memahami pemandangan di depannya.

Dia tertusuk tembus dada dan perutnya, tapi Ainz masih berdiri, seakan-akan tak ada yang salah.

"Tidak mungkin..."

Ucapan hati Nigun diucapkan oleh salah satu bawahannya. Dilihat dari sudut pandang pedang para angel, seharusnya itu adalah luka yang fatal. Namun begitu, Ainz tidak terlihat terluka sedikitpun.

Bukan hanya itu yang membuat kaget.

Ainz menggenggam tenggorokan masing-masing angel. Angel-angel itu berusaha mati-matian melawannya, tapi Ainz tidak melepaskan mereka.

"Tidak mungkin.."

Seseorang bergumam sendiri. Angel dipanggil dari magic tubuhnya diciptakan dari mana summonernya, jadi mereka pasti tidak ringan. Mereka memiliki berat lebih dari manusia dewasa, dan ditambah berat armor mereka pula. Tidak mungkin mereka bisa diangkat dari tenggorokan dengan mudah.

Benar juga, seorang warrior yang sangat terlatih, dengan tubuh yang berotot dan gagah, mungkin bisa melakukannya. Tapi orang di depannya, Ainz adalah seorang magic caster yang seharusnya hanya berfokus pada latihan kecerdasannya dan kekuatan arcane daripada menempa tubuhnya. Meskipun dia diperkuat oleh magic, dia tidak akan mampu melakukan apapun jika status dasarnya rendah pada permulaannya.

Lalu mengapa ini bisa terjadi? Mengapa dia terlihat seperti tidak terpengaruh sama sekali, bahkan setelah ditusuk?

"...Pasti ada semacam trik."

"Ah, pastinya, bagaimana bisa seseorang baik-baik saja setelah ditusuk oleh pedang?"

Panik dan Takut menyebar ke seluruh unit pasukan spesial Slaine Theocracy. Mereka semua adalah veteran dalam banyak pertempuran dan mengalami banyak bahaya di masa lalu, tapi ini adalah pemandangan yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Bahkan agen yang Nigun bisa panggil mampu melakukan hal semacam itu.

Gumaman keraguan tentang bagaimana dia tidak terlihat terluka dan berbicara normal sampai ke telinga Nigun.

"Physical Nullification (Menghilangkan akibat dari serangan fisik) tingkat tinggi -- skill pasif yang menghilangkan serangan dari senjata dengan isi data yang rendah dan serangan monster tingkat rendah. Hanya bisa melindungi dari serangan hingga level 60 -- dengan kata lain, serangan di atas level 60 bisa melukaiku. Itu adalah kemampuan semua atau tidak sama sekali -- tidak kukira aku akan menggunakannya disini. Kalau begitu... angel-angel ini menghalangi saja."

Menggenggam setiap angel di setiap tangan, Ainz memukulkan mereka berdua ke tanah. Ada semacam benturan mengerikan, dan bumi bergetar dari benturan -- bukti dari kekuatan supernatural Ainz.

Angel-angel itu langsung mati, berubah menjadi debu-debu cahaya tak terhitung yang hilang ditelan udara. Tentu saja, pedang yang menusuk Ainz juga hilang.

"Jika aku tahu bagaimana angel-angel itu dinamai, aku bisa mengerti bagaimana kalian semua menggunakan magic dari YGGDRASIL. Tapi kita sampingkan dulu hal itu sekarang".

Saat Ainz pelan-pelan berdiri, dia masih berbicara tentan ghal yang ak bisa dimengerti siapapun.

Namun, itu hanya membuat ketakutan Sunlight Scripture semakin besar akan kekuatan miserius miliknya.

Nigun menelan ludah.

"Baiklah, kita akan akhi permainan tidak ada gunanya ini disini. Apakah kalian sudah puas? Kelihatannya kalian tidak mau menerima tawaranku, selanjutnya adalah giliranku."

Ainz membuka kedua tangannya yang digunakan untuk meremukkan dua angel itu hingga tewas. Dia terlihat seperti menunjukkan kepada mereka tidak apa-apa pada tangannya.

Suaranya benar-benar terdengar jelas membawa dingin yang menusuk tulang, hingga ke telinga setiap orang yang hadir.

"Ini aku datang.. ini akan jadi pembantaian."

Tiba-tiba sebuah jarum dingin menusuk tulang belakangnya, diikuti keinginan untuk muntah. Nigun, pembunuh yang keras yang memimpin banyak pembantaian, sekarang merasa sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Dia harus lari. Dia tidak mungkin bisa mengalahkan Ainz sekarang. Melawannya adalah sebuah kesalahan.

Namun, Nigun berusaha keras untuk mengusir perasaan itu. Dia sudah menyudutkan buruannya Gazef -- bagaimana bisa dia melihatnya lepas sekarang?

Tetap saja, sebuah peringatan dari dalam jiwanya. Nigun meneriakkan perintahnya:

"Seluruh angel, serang! cepat!"

Setiap archangel flame meluncur ke arah Ainz seperti peluru.

"Dasar kebanyakan main-main...Albedo, mundurlah."

Nigun bisa mendengar suara yang dingin dan tenang dari seseorang yang diserang oleh angel-angel, tapi tidak perduli. Ainz dikelilingi oleh banyak angel sehingga tak ada yang bisa melihatnya, tapi suaranya tidak sedikitpun terdengar khawatir.

Kelihatannya dia akan ditusuk oleh pedang-pedang yang jumlah tak terhitung.. tidak, Ainz sudah merapal mantra.

"[Negative Burst]"
(Ledakan Negatif)

Udara bergetar.

Sebuah gelombang radiasi berwarna hitam meledak dari Ainz, seperti gambar negatif dari cahaya kilat kamera. Hanya sebentar, tapi mempunyai efek yang terlihat jelas dan langsung.

"Ti.. Tidak mungkin..."

Seseorang menggumamkan kata-kata itu, terbawa oleh angin. Mereka tidak percaya pada apa yang terjadi di depan mata mereka.

Angel-angel itu, berjumlah 40, dihabisi dengan gelombang hitam.

Musuh mereka tidak menggunakan magic dispel untuk menetralkan monster-monster panggilan mereka. Angel-angel yang terkena gelombang hitam itu hancur. Dengan kata lain, Ainz menggunakan mantra yang kuat untuk menyapu seluruh angel dalam sekali sapu.

Nigun pun gemetar. Dia teringat ucapan dari petarung terkuat Kingdom, Gazef Stronoff.

"...Hmph, dasar bodoh, Di desa itu... ada orang yang lebih kuat dariku. Kekuatannya tak dapat diukur, tapi dia bisa menghabisi kalian semua sendirian... Mencoba membunuhku.. penduduk yang dia lindungi..adalah mustahil bagimu."

Pemandangan di depannya membuktikan kebenaran dari kata-kata itu.

Nigun menghapus kalimat itu dari otaknya, mencoba mati-matian untuk sadar.

Nigun tahu bahwa anggota dari kelompok operasi spesial terkut, Black Scripture, juga bisa menghabisi banyak angel. Dengan kata lain, yang bisa dia lakukan adalah menganggap Ainz sebagai lawan dengan level meeka. Sementara dia mungkin sekuat anggota Black Scripture, dia mempunyai keunggulan jumlah di pihaknya, jadi kemenangan masih mungkin.

Namun, bisakah anggota-anggota Black Scripture itu menghabisi seluruh angel dengan satu mantra?

Nigun menggoyang-goyang kepalanya untuk membuang keraguannya. Dia tidak bisa memikirkan pertanyaan itu. Jika dia mendapat jawabannya, maka dia akan habis. Oleh karena itu Nigun mengambil saku di dalam jubahnya, dan menyentuh item di dalamnya untuk memberinya keberanian.

Dia sangat percaya selama dia memegang ini, semuanya akan baik-baik saja.

Namun, bawahannya tidak memiliki sumber dukungan moral seperti dia.

"U-uwaaaaaah!"

"Bagaimana bisa!"

"Dia adalah monster!"

Ketika mereka menyadari angel-angel mereka tidak berguna, mereka meratap dan menggantungkan pada mantra yang mereka tahu dan percaya.

"[Charm Person],[Iron Hammer of Righteousness],[Hold],[Fire Rain],[Emerald Sarcophagus],[Holy Ray],[Shockwave],[Confusion],[Charge of Stalagmite],[Open Wounds],[Poison],[Fear],[Word of Curse],[Blindness]..."

Semua macam mantra mengenai Ainz.

namun, tak satupun mantra yang dilepaskan melawannya seperti angin topan, Ainz tidak bergeming.

"Semuanya mantra yang sangat familiar... siapa yang mengajari kalian? Slaine Theocracy?Orang Lain? Ada lebih banyak dan banyak hal lain yang ingin aku tanyakan."

Tidak hanya dia bisa menghabisi seluruh angel yang mereka panggil dalam sekali serang, mantra mereka juga tidak mampu melukainya.

Nigun merasa seperti terpenjara dalam mimpi buruk.

"Aieeeee--!"

Salah satu bawahan Nigun berteriak keras karena mantranya tidak efektif. dalam keputus asaan, dia mengeluarkan ayunan ketapel dan mengisinya dengan peluru. Meskipun Nigun meragukan keefektifan dari peluru ketika pedang angel saja tidak berguna. Dia tidak menghentikannya.

Peluru yang bisa dengan mudah menghancurkan tulang meluncur ke arah Ainz.

Sesuatu seperti ledakan tiba-tiba terdengar.

Dalam sekejap.

Itu terjadi dalam sekejap.

Karena mereka sedang bertempur, mereka tidak bisa memalingkan mata dari target mereka. Namun, Albedo -- yang seharusnya berada di belakang -- bergerak maju dengan cara yang misterius di depan Ainz untuk melindunginya. Suara ledakan itu kelihatannya karena dia menendang tanah untuk bisa kesana.

Dengan kecepatan yang bahkan tidak bisa dilihat mata, Albedo mengayunkan senjatanya, meninggalkan jejak melengkung nan indah dari cahaya hijau menyakitkan senjatanya di udara.

Setelah itu, pria dengan ayunan ketapel itu pelan-pelan roboh ke tanah.

"..Huh?"

Tak ada yang tahu apa yang terjadi. Mereka adalah yang menyerang, namun hasilnya benar-benar terbalik -- salah satu dari mereka malahan roboh.

Salah satu orang yang pergi memeriksa kawannya yang roboh beteriak.

"Ke, kepalanya remuk oleh peluru!"

"...Apa? Peluru... jangan-jangan itu adalah peluru sling yang dia lempar!"

Mengapa dia terbunuh oleh peluru sling miliknya sendiri?

Bau saja, angin yang membawa suara itu membuat telinga Nigun semakin bingung.

"Maafkan saya, kelihatannya bawahan saya menggunakan kombinasi Missile Parry dan Counter Arrow untuk mengembalikan pelurumu, tapi itu artinya serangan yang lebih kuat dari pertahanan akan tembus, ya khan? Tidak perlu panik akan itu."

Setelah penjelasannya, Ainz tidak memperhatikan Nigun, dan menolah ke Albedo:

"Albedo, kamu seharusnya tahu bahwa senjata jarak jauh seperti itu tidak akan melukaiku. Tidak perlu--"

"Mohon tunggu, Ainz-sama. Siapapun yang ingin melawan Pemimpin tertinggi harus memenuhi standar kekuatan tertentu. Sebuah peluru seling seperti itu tidak lebih dari hinaan bagi anda!"

"haha, jadi, itu artinya Nigun dan budak-budaknya gagal dalam tes, benar begitu?"

"Ngk! Fuu! Principality of Observation! Serang dia!"

Merespon perintah Nigun, sayap yang hingga kini terkepak pelan tiba-tiba membentang dan mendorong pemiliknya maju.

Principality of Observation adalah angel dengan armor tubuh lengkap. Membawa mace di satu tangan dan perisai bulat di tangan lainnya. Sebuah pakaian yang terlihat seperti rok panjang menutupi kakinya.

Principality of Observation lebih kuat dari archangel kebanyakan, tapi dia tidak dikeluarkan dalam pertempuran hingga sekarang karena skill spesial yang dimilikinya. Menurut namanya, Principality of Observation memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertahanan dari seluruh sekutunya. Namun, kemampuan iniakan hilang dampaknya ketika sang angel bergerak, jadi keputusan yang paling bijak adalah memerintahkan Principality of Observation untuk diam di tempat.

Fakta bahwa Nigun memerintahkannya untuk menyerang adalah tanda bahwa dia sudah berada di ujung tanduk. Dia harus meraih apapun yang mungkin bisa menjadi tali penyelamat hidupnya, meskipun nantinya akan menjadi bahan olokan.

"Mundurlah, Albedo."

Sesuai perintah, angel itu semakin dekat di depan Ainz, dan mengangkat mace yang bersinar miliknya. Ainz dengan santai mengangkat sarung tangan kirinya untuk bertemu dengan serangan.

Tidak heran jika serangan itu bisa meremukkan tulang, namun tangan Ainz terlihat baik-baik saja. Dia dengan santai menerima serangan yang datang.

"Tolong deh... kelihatannya giliranku sekarang. [Hell Flame]."

Sebuah debu kecil dan bergoyang-goyang dari api muncul dari salah satu jari kanan Ainz. Kelihatannya sangat rapuh sehingga siapapun bisa meniupnya jika menginginkan. Api itu menyentuh tubuh Principality of Observation, dan terlihat menggelikan melawan tubuh yang bersinar dari angel.

Tapi...

Principality of Observation dilahap api hitam, sangat kuat bahkan Nigun, yang berjarak aman darinya, bisa merasakan panasnya. Dia hampir tidak bisa membuka matanya.

Tubuh angel itu meleleh dan hilang holah api hitam yang membakar langit, tanpa banyak kesempatan untuk melawan. Api yang melahap angel itu hilang bersama targetnya.

Tak ada bekas yang tersisa. Pemandangat dari sebelumnya -- serangan angel dan luapan api hitam -- rasanya seperti hanya ilusi.

"Ba.. Bagaimana bisa begini."

"Dalam sekali pukul..."

"Aieeee!"

"Ini, ini tidak mungkin!" Nigun berteriak kebingungan.

Dia bahkan tidak tahu jika dia sedang berteriak. Dia hanya mencoba mencerna otaknya menjadi kata-kata. Terdengar tidak seperti berteriak baginya.

Principality of Observation adalah angel tingkat tinggi yang kemampuan serang dan pertahanannya memiliki rasion 7 : 3. Dibanggakan memiliki pertahanan terbesar dari semua angel lain di tingkatnya.

Ditambah lagi, bakat dari lahir yang dimiliki Nigun, 'Enhance Summoned Monster' (Memperkuat Monster yang dipanggil), bisa meningkatkan status dari monster apapun yang Nigun panggil. Hasilnya, hanya ada sedikit orang yang bisa mengalahkan Principality of Observation yang dipanggil oleh Nigun.

Nigun tak pernah melihat siapapun yang bisa mengalahkannya dengan hanya satu mantra. Bahkan Black Scripture, yang kekuatan anggotanya telah ditekan hingga batas manusia, tidak bisa melakukannya. Dengan kata lain, kekuatan Ainz Ooal Gown melebihi manusia.

"Itu tidak mungkin! Menggelikan! Tak ada yang bisa mengalahkan angel tingkat tinggi dengan sebuah mantra! Orang macam apa kamu ini, Ainz Ooal Gown?!! Tidak mungkin tidak ada orang yang tidak pernah mendengarmu sebelumnya! Siapa namamu sebenarnya!"

Tak ada bekas ketenangan yang tersisa pada Nigun, hanya teriakan kasar yang berharap menolak realita.

Ainz membuka tangannya sekali lagi. Di bawah cahaya matahari yang sedang terbenam, kelihatan seperti berlumuran darah.

"...Mengapa kamu mengatakan tidak mungkin? Bukankah itu hanyalah hasil dari kebodohanmu? Atau kamu mau berkata bahwa hanya itu di dunia? Hanya ada satu hal yang bisa kulakukan untuk menjawab pertanyaanmu."

Keheningan menguasai udara saat mereka menunggu jawaban. Suara Ainz sejelas lonceng:

"Namaku adalah Ainz Ooal Gown. Itu bukan alias."

Di hadapan kesombongan Ainz, Nigun tidak mampu membantah jika dia sedang mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti dari orang yang tidak dia ketahui. Itulah situasinya saat ini.

Nigun mulai jengkel dilihat dari nafasnya yang cepat.

Suara rumput yang tertiup angin juga menjengkelkan. Detak jantungnya terdengar keras. Nafasnya berat, seperti baru saja habis lari lama.

Kata-kata menenangkan mulai muncul di kepalanya. Namun, pemandangan Ainz yang tertusuk pedang, dan juga pembantaian besar-besaran terhadap angel dengan hanya satu mantra, mengatakan hal lain pada Nigun.

--Ini adalah monster diluar yang aku bayangkan. Aku takkan pernah bisa mengalahkannya.

"Kap- Kapten, apa, apa yang harus kita lakukan..?"

"Cari saja sendiri! Aku bukan ibumu!"

Nigun hanya bisa tentang setelah dia tidak lagi melihat wajah dari orang yang dia teriaki.

Kehilangan ketenangan  di depan monster tak diketahui seperti ini adalah hal yang sangat buruk.

Matahari pelan-pelan jatuh kebawah horizon, dan kegelapan mengancam untuk menelan dunia. Rasanya seperti kematian itu sendiri membuat perutnya untuk menelan apapun. Nigun mencoba untuk memaksa mundur ketakutannya, dan memberikan perintah:

"Lindungi aku! Lindig aku jika kalian ingin hidup!"

Nigun mengeluarkan sebuah kristal di tangannya yang gemetar. Bawahannya, biasanya sangat kuat dan gesit, seperti terantai oleh ketakutan dan gerakan mereka sangat pelan. Bahkan orang-orang yang tak kenal takut ini akan bimbang jika diperintahkan untuk menjadi perisai melawan monster seperti yang berdiri di depan mereka. Namun, dia harus membuat mereka mengulur waktu, bagaimanapun.

Magic yang tersegel di dalam kristal ini bisa memanggil angel yang paling kuat yang diketahui manusia. Itu adalah angel yang sendirian menghancurkan Demon God yang mengamuk di seluruh daratan 200 tahun yang lalu.

Itu adalah angel tingkat tinggi, yang bisa dengan mudah menghancurkan kota.

Mantra untuk memanggil kembali angel itu memerlukan uang dan tenaga yang tak sedikit, tapi Ainz Ooal Gown, si misterius ini, layak untuk dihancurkan olehnya. Yang lebih penting lagi, akan sangat bahaya jika kristal ini diambil ketika mantra belum selesai dirapal. Inilah yang dikatakan Nigun kepada dirinya sendiri.

Dia menyembunyikan ketakutannya bahwa dia akan menjadi seonggok daging seperti bawahannya yang telah tewas.

"Aku akan memanggil angel dengan pangkat tertinggi, cepat ulur waktu untukku"

Ketika mereka menyadari yang sebenarnya, bawahannya bergerak dengan cepat.

Ainz, yang menghadapi mereka, seharusnya menyadari api harapan yang bergelora. Namun, dia tidak membuat gerakan, namun berguman sendiri.

"..Jangan-jangan itu adalah kristal penyimpan mantra... dan dari kilauannya, seharusnya itu adalah sesuatu yang bisa menyegel apapun kecuali mantra tingkat super. Jadi mereka mempunyai item YGGDRASIL seperti itu juga... tapi, angel macam apa yang bisa mereka panggil... kelas Seraph? Albedo, lindungi aku dengan skill milikmu. Aku tidak mengira mereka bisa mengeluarkan Seraph Aesphere, jika mereka berhasil memanggil Seraph Empyrean, kita harus bertarung dengan serius. Atau lebih tepatnya... jangan-jangan itu adalah monster unik di dunia ini?"

Sementara Ainz berdiam diri, Nigun melakukan upacara memecah kristal di tangannya, dan radiasi berkilauan keluar.

Matahari yang tersembunyi seakan naik ke atas daratan, menghancurkan rumput dengan warna putih menyilaukan. Aroma membosankan tersaring pada hidung masing-masing.

Angel legendaris yang turun ke bumi, dan Nigun membanggakan:

"Saksikan! Wajah yang mulia dari angel tertinggi! Dominion Authority!"

Terdiri dari kumpulan sayap-sayap yang berkilauan, dan diantara sayap-sayap itu ada sepasang lengan yang memegang tongkat raja, menunjukkan kekuasaan kerajaan, tapi tidak ada kepala dan kaki yang nampak. Meskipun terlihat agak seram, siapapun bisa menyebut bahwa ini adalah makhluk suci. Saat dia muncul, udara sekitar menjadi ringan dan bersih.

Kedatangan dari inkarnasi tertintti dari kebenaran membuat semuanya yang melihat bersorak. Darah bawahan Nigun mendidih dengan kegembiraan.

Kali ini, mereka bisa membunuh Ainz Ooal Gown.

Kali ini, dia yang akan ketakutan.

Dia akan belajar atas kebodohannya dihadapan kekuatan dewa.

Di hadapan kegembiraan mereka, Ainz hampir tidak bisa mengeluarkan kata-kata:

"Ini.. Hanya ini? Angel ini..? Ini senjata rahasiamu yang rencananya akan kamu gunakan padaku?"

Saat dia melihat rasa terkejut Ainz, Nigun, yang sangat tidak tenang, menghela nafas lega. Faktanya, jantungnya dipenuhi oleh keceriaan saat dia membalas:

"Memang benar, ketakutanmu memang alami. Lagipula, inilah rupa dari angel dari peringkat tertinggi. Berbanggalah terhadap kekuatanmu yang menakutkan, magic caster!"

Nigun mengangguk dalam-dalam, dan melanjutkan:

"Secara personal, aku ingin membawamu kepada kami. Jika kamu benar-benar kuat... namun, aku tidak diperbolehkan melakukan itu saat misi. Setidaknya, aku akan mengingatmu... magic caster yang membuatku memutuskan memanggil yang paling ampuh dari semua angel."

Namun, balasan terhadap pujian Nigun adalah suara dingin:

"Benarkah... ini menggelikan."

"Apa?"

Nigun tidak tahu apa yang Ainz katakan. Bagi Nigun, Ainz sedikit berlebihan diberikan sebagai pengorbanan untuk angel peringkat tertinggi, yang manusia tak mungkin bisa mengalahkannya. Namun, sikapnya terlihat terlalu santai untuk itu.

"Aku tak percaya berjaga-jaga hanya karena mainan anak kecil seperti ini... maafkan aku, Albedo. Aku membuatmu menggunakan skill mu sia-sia."

"Tolong, jangan berkata seperti itu, Ainz-sama. Kita tidak tahu monster macam apa yang mungkin mereka panggil, jadi bijaksana untuk mengurangi kemungkinan terluka."

"Begitukah..?Tidak, kamu benar. Hanya saja aku tidak menduga hanya ini saja. Sangat tidak kuduga."

Otak Nigun tak bisa menangkap hinaan mereka.

"Bagaimana bisa kamu bersikap seperti itu di depan angel peringkat tertinggi?!" Nigun berteriak, Dia tidak percaya bahwa Ainz dan Albedo bercakap-cakap santai dan benar-benar mengabaikan Dominion Authority.

Sikap tenang mereka menghadapi keunggulan absolut membuat kegembiraan yang menggelora di hati Nigun langsung hilang. Diganti dengan terror dan tidak tenang.

Jangan-jangan Ainz Ooal Gown lebih hebat dari angel terkuat ini?

"Tidak! Itu tidak mungkin! Tak ada yang lebih kuat dari angel tertinggi! Ini adalah makhluk yang tidak bisa dikalahkan oleh Demon God! Di depan musuh yang tak bisa dikalahkan manusia-- itu hanya pura-pura! Itu pasti pura-pura!"

Kelihatannya Nigun tak bisa lagi mengendalikan emosinya.

Dia tidak bisa, mengakui ini. Dia tidak percaya bahwa ada manusia yang bisa mengalahkan Dominion Authority bukan hanya musuh dari Slaine Theocracy, tapi berdiri di depannya.

"Gunakan! Gunakan 'Holy Smite'!"

Ini adalah magic tingkat 7 dan keatas, dunia dimana manusia tidak bisa meraihnya. Bahkan ritual skala besar di Slaine Theocracy takkan bisa menyamai, tapi angel yang terkuat ini, Dominion Authority, bisa melakukannya sendiri. Itulah kenapa berada di posisi tertinggi dari semua angel.

Magic yang diperintahkan Nigun, tingkat 7 'Holy Smite', adalah mantra tertinggi.

"Aku mengerti, aku mengerti. Cepat serang. Aku takkan melakukan apapun. Itu akan memuaskanmu, ya khan?"

Namun, sikap santai Ainz seperti pejalan kaki yang membiarkan orang lain melewatinya.

Sikapnya yang biasa membuat Nigun ketakutan.

Angel di peringkat tertinggi yang pernah mengalahkan legenda Demon God. kekuatannya yang ampuh sudah cukup untuk meletakkannya dalam Makhluk yang paling kuat di benua. Tak terkalahkan.

Namun, jika ada yang bisa mengalahkannya.

Jika magic caster di depannya bisa melakukannya, itu artinya bahwa orang misterius ini jauh lebih kuat dari Demon God.

Orang seperti itu tidak boleh ada.

Menjawab permintaan Summonernya untuk menggunakan serangan yang kuat, Dominion Authority menghancurkan tongkatnya. Pecahan-pecahan itu naik ke angkasa dan pelan-pelan mengelilingi tubuh.

"Ternyata begitu, jadi skill special sekali per satu panggilan yang digunakan untuk memperbesar kekuatannya. Kelihatannya Dominion ini sama dengan yang ada di YGGDRASIL.."

[Holy Smite]
(Palu Suci)

Mantranya sudah diaktifkan, dan sebuah tiang cahaya jatuh dari langit.

Dengan suara whoosh kencang, terlihat seperti air terjun yang tak pernah berhenti dari radiasi sinar biru-putih jatuh dari surga, merendam Ainz, yang hanya mengangkat satu tangan untuk melindungi diri.

Tingkat ke-7 -- sebuah tingkat dimana manusia tidak bisa berharap untuk sampai padanya.

Kekuatan suci ini akan menghancurkan makhluk jahat, dan bahkan entitas kebaikan akan menemui nasib yang sama. Perbedaannya hanyalah apakah mereka akan menjadi atom-atom tak terlihat, atau jika ada bekasnya. Ini akan menjadi kekuatan magic mengagumkan yang melebihi dunia manusia.

Tidak, akan aneh jika itu masalahnya.

Namun -- dia masih ada disana.

Ainz Ooal Gown, si monster, tidak meledak menjadi abu yang bersinar, tergeletak di tanah atau hancur menjadi jeli daging, tapi dia masih berdiri seperti tidak ada apa-apa, bahkan tertawa:

"Hahahaha, seperti yang kuduga dari magic yang memiliki efek ekstra pada mereka yang sejajar dengan keburukan... jadi begini rasanya jika menerima damage.. sakit, ya khan? Oh begitu, begitu! Tapi tetap saja, meskipun aku merasakan sakit, otakku masih jernih dan kemampuanku untuk bertingkah tidak terpengaruh sama sekali."

Tiang cahaya itu hilang. Tidak ada efeknya.

"Menakjubkan, aku mengambil kesimpulan dari percobaan lain."

Suaranya terdengar tidak berbeda.. tidak, lebih tepat dikatakan bahwa dia puas.

Nigun dan lainnya berpikir demikian dan senyum di wajah mereka langsung membeku.

Namun, satu orang dipenuhi dengan kemarahan.

"Kalian, Dasar makhluk rendahan!"

Albedo berteriak merobek udara.

"Dasar kalian makhluk rendahan! Beraninya kalian melakukan hal itu pada tuanku yang kucintai, Ainz-sama! Dasar sampah, beraninya kalian menyebabkan luka pada orang yang aku cintai, tuanku Ainz-sama! Jangan kira kalian akan kubiarkan mati dengan mudah! Aku akan membiarkan kalian menikmati penderitaan yang pernah ditawarkan oleh dunia ini! Aku akan melelehkan organ-organmu dengan asam, memotong alat kelaminmu dan memberikannya padamu dalam bentuk pasta! Lalu aku akan menyembuhkanmu dan melakukannya lagi! Aaaaahhhhh! Sialaaaan! SialanSialanSialan, Aku marah sekali jantungku seperti mau meledak--"

Lengannya, dibungkus oleh armor hitam, mengejang nonstop.

Rasanya dunia seperti bengkok, dengan dia berada di tengahnya. Sebuah gelombang yang tak terlihat, kekuatan yang mematikan yang mampu membolakbalikkan dunia ini keluar dari tubuhnya seperti badai.

Kelihatannya ada sesuatu yang akan keluar dari armor hitam itu, seakan ada entitas yang besar yang akan hancur dan keluar menembus logam itu dan menunjukkan diri. Nigun tahu ini yang terjadi, tapi tak ada yang bisa di lakukan kecuali berdiri disana dan melihat monster yang merusak dunia keluar dari kepompongnya.

Hanya satu orang di dunia ini yang bisa menenangkan Albedo. Ainz mengangkat tangannya dan dengan pelan berkata.

"Cukup, Albedo."

Ucapan itu cukup untuk menghentikan Albedo kembali ke jalannya.

"..Tapi, tapi Ainz-sama, makhluk rendahan ini..."

"Tidak apa, Albedo... semuanya masih dalam perkiraanku, kecuali lemahnya angel mereka. Apa lagi yang membuat marah?"
Saat Albedo mendengar ini, dia mengangkat tangannya ke dada dan membungkuk mengakuinya.

"..Seperti yang saya duga dari Ainz-sama, wawasan anda benar-benar membuat anda pantas menyandang gelar 'Yg Tak Terduga'. Saya sangat kagum."

"TidakTidakTidak, sebenarnya adalah, aku sangat gembira kamu khawatir dan marah karena aku. Namun... senyummu yang berkilauan sangat menarik."

"Gufu..!Me..Menarik! ..batuk, terima kasih, Ainz-sama."

"Kalau begitu, maafkan aku sudah membuat kalian menunggu lama."

Nigun yang terdiam manjadi tidak sadar oleh sikap mereka yang santai maju dan mundur, akhirnya berhasil sadar dan berteriak:

"Aku tahu.. Aku tahu siapa kamu! Demon Gods! Kamu pasti Demon Gods."

Hanya ada beberapa makhluk cerdas yang Nigun ketahui, yang bisa sejajar dengan angel-angel di peringkat tertinggi:

Six Gods yang diyakini oleh Nigun

Raja dari ras Draconic yang kuat -- Dragon Lord.

Monster legendaris yang bisa menghancurkan seluruh negara -- Landfall.

Dan satu lagi -- Demon Gods.

Dia pernah mendengar 13 pahlawan yang mengalahkan dan menyegel Demon Gods. Dilihat dari gelombang jahat tadi, itu pasti Demon God yang ingin menghancurkan segelnya.

Di waktu yang sama, Nigun memiliki secercah harapan jika mereka adalah Demon Gods, maka Dominion Authority mungkin masih punya harapan untuk menang.

"Sekali lagi! Gunakan 'Holy Smite!"

Ainz mengatakan memang sakit. Itu artinya dia terluka. Mungkin itu berarti dia bermasalah hanya untuk berdiri.

"Makhluk-makhluk kecil" tak terhitung jumlahnya muncul di otak Nigun. Tanpa mereka, dia akan menjadi gila.

Namun, Ainz tidak menginginkan serangan kedua.

"..Sekarang giliranku, Rasakan keputusasaan. [Black Hole]!"

Sebuah titik kecil muncul di tubuh Dominion Authority. pelan-pelan semakin melebar menjadi lubang hitam raksasa.

Lubang hitam itu menelan semuanya.

Sangat sederhana jika itu membuat orang-orang memandangnya dengan wajah bodoh dan terdiam. Mungkin memang lucu. Tapi mereka tidak lagi bisa melihat apapun.

Ketika pancaran Dominion Authority hilang, cahaya sekitar juga tersedot.

Hanya ada suara angin yang bertiup melewati dataran. Dan ada tangisan serak yang memecahkan keheningan.

"Siapa.. kalian.." Nigun bertanya kepada makhluk yang tidak mungkin ini lagi.

"Aku tak pernah dengar nama dari magic caster Ainz Ooal Gown sebelumnya..bukan, tidak mungkin ada orang yang bisa menghancurkan angel peringkat tertinggi dalam satu pukulan! Seseorang seperti itu seharusnya tidak ada..."

Nigun menggeleng-gelengkan kepalanya tak berdaya.

"Yang aku tahu adalah kalian ini jauh lebih kuat dari demon god.. ini terlalu menggelikan.. siapa kalian sebenarnya..."

"...seperti yang aku bilang, aku adalah Ainz Ooal Gown. Di masa lalu, tak ada yang tak tahu nama ini. Kurasa aku sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk bercakap-cakap. Meneruskan hanya akan membuang waktu. Dan juga, agar kalian tidak melakukan hal yang sia-sia, ada efek anti teleport yang mengelilingiku, dan bawahanku sedang menunggu untuk menyergap. Kalian tidak bisa lari kemanapun."

Matahari benar-benar tenggelam, dan kegelapan menelan daratan.

Nigun tahu ini adalah yang terakhir. Itu adalah realita yang tak dapat disangkal. Saat bawahannya jatuh putus asa satu persatu, sebuah lubang muncul di udara di atas mereka. Namun, retak tiba-tiba muncul seperti fenomena aneh. Langsung hilang dalam sekejap, dan pemandangan kembali normal.

Nigun mulai merasa bingung, Ainz menjawab:

"Yare yare.. kalian seharusnya berterima kasih padaku. Kelihatannya ada orang yang menggunakan divine magic untuk mengawasi kalian, tapi karena aku sudah berada dalam jarak efektif, pelindung serangan anti magic milikku aktif, dan kalian tidak diawasi. Yare yare, jika aku tahu, aku akan mempersiapkan magic serangan tingkat yang lebih tinggi unuk ini."

Kalimat-kaliman itu memenuhi mata Nigun dan menyadari.

Slaine Theocracy pasti mengawasinya.

"Sebagai contoh, Ledakan area luas dan diperkuat mungkin akan mengajari mereka untuk bersikap.. oh baiklah, sudah terlanjur, waktu bermain sudah selesai."

Gelombang dingin merambat ke tubuh Nigun ketika dia mengerti arti tersembunyi dari kalimat itu.

Dia, yang selalu menjadi penindas, sekarang akan menjadi korban.

Dia dipenuhi ketakutan yang tak terbayangkan. Ketakutan pada dia yang telah mencabut banyak nyawa di masa lalu, yang akan dicabut sendiri nyawanya. Bawahannya melihat ekspresi ketakutannya dan itu membuat mereka takut pula.

Dia berada di ambang air mata.

Dia ingin berlutut dan dengan keras memohon diampuni nyawanya, tapi Ainz tidak terlihat seperti orang yang pengasih. Jadi, Nigun melawan keinginan untuk menangis dengan kuat, mencoba sebisa mungkin mencari jalan keluar untuk hidup. Tapi tak perduli bagaimanapun dia berpikir, dia tidak bisa mendapatkan bantuan apapun dari luar. Oleh karena itu, harapan satu-satunya adalah memohon belas kasihan Ainz Ooal Gown.

"Tunggu, tunggu sebentar! Ainz Ooal Gown-dono, tidak, -sama! Tunggu sebentar, kami, bukan, aku berharap untuk membuat tawaran untukmu! Aku menjamin anda tidak akan kecewa! Selama anda mengampuniku, aku akan memberikan uang berapapun yang anda inginkan!"

Dia bisa melihat bawahannya yang terkejut dari sudut matanya, tapi mereka sudah tidak lagi ada hubungannya dengan dia. Satu hal yang penting sekarang adalah nyawanya sendiri. Yang lainnya adalah nomer dua pentingnya.

Disamping itu, dia bisa mencari bawahan lagi, tapi dirinya sendiri tidak tergantikan.

Mengabaikan suara-suara marah yang terhitung dari bawahannya, Nigun melanjutkan:

"Pasti sulit untuk memuaskan selera dari seorang magic caster yang hebat, tapi aku pasti akan menyiapkan uang cukup untuk menyenangkan anda! Aku punya posisi dan kekuatan di negaraku, jadi mereka pasti akan membayar berapapun uang yang anda inginkan! Tentu saja, jika anda menginginkan hal lain, aku akan berusaha sekuat mungkin untuk memenuhinya! Jadi aku mohon pada anda! Tolong ampuni nyawa saya!"

Nigun terengah-engah menyelesaikan monolognya.

"Ba, bagamaimana dengan itu? Ainz Ooal Gown-sama!"

Suara wanita yang lembut dan halus merespon Permohonan putus asa dari Nigun:

"Bukankah kamu menolak tawaran Pemimpin Tertinggi yang murah hati?"

"Itu!"

"..Aku tahu apa yang ingin kamu katakan. kamu ingin memohon diampuni nyawamu karena menerima proposal yang berarti kematianmu, ya khan?"

Si kepala hitam terguncang, seakan lelah berjalan.

"keliatannya kamu salah duga, karena Ainz-sama, yang memegang kekuatan hidup dan mati di Nazarick, sudah mengeluarkan keinginannya, manusia rendahan semacammu harus merendahkan kepalamu berterima kasih dan menunggu kematian datang."

Ucapan Albedo yang keras ditopang oleh tekadnya yang tak bisa dihancurkan.

Dia marah. Wanita ini marah. Nigun, yang menyadari ini, melihat dengan penuh harap kepada Ainz.

Ainz yang diam saja mendengarkan mereka. Ketiak dia menyadari bahwa Nigun menunggu keputusannya, dia menggelengkan kepala dan berkata:

"Seperti yang Albedo katakan. Hentikan usahamu yang sia-sia dan ikutlah dengan tenang. Sebagai tindakan belas kasihan, aku akan membunuhmu tanpa membuatmu menderita."


Part 2


Ketika dia berjalan di dataran yang diselimuti malam, Ainz mengangkat kepalanya. Yang menyambutnya adalah pemandangan indah dari bintang-bintang di langit.


Ainz menghela nafas pada pemandangan untuk kedua kalinya, lalu dia kembali ke desa.

Dia sudah sedikit keterlaluan.

Selamat Albedo ada disisinya, dia tidak bisa terlihat tidak berguna di depannya. Sebagai Tuannya, dia harus berakting menjadi sikap yang tepat di depan bawahan-bawahannya. Sementara dia agak keterlaluan, masih cocok terhadap peran yang dia mainkan.

Dia tidak tahu jika dia berhasil atau gagal, tapi akan dianggap tidak apa-apa selama Albedo tidak kecewa.

Ainz tidak bisa melihat ekspresi Albedo saat dia berkata :
"Ya Ampun, Ainz-sama keren sekali, gufufufu~" di bawah helmnya. Karena dia tidak bisa mengatakan apa yang dia pikirkan, dia melampaui hari itu sekali lagi.

"Tapi tetap saja, mengapa anda menyelamatkan Gazef?"


Mengapa dia melakukannya? Ainz tak pintar mengeluarkan isi kepalanya saat itu, jadi dia mencoba untuk mengira-ngira saja untuknya:

"Masalah yang sebabkan, bukankah seharusnya kita mencoba untuk menyelesaikannya sendiri?

"Lalu mengapa anda memberikannya item itu?"

"Aku sedang mendirikan pondasi untuk rencana masa depan. Membiarkannya memegangnya akan menjadi hal bagus untukku."

Ainz mempunyai banyak item cash dari YGGDRASIL daripada yang diberikan kepada Gazef. Meskipun dia tidak bisa mengisi kembali persediaannya, memberinya satu bukanlah suatu kehilangan.

Ditambah lagi, Ainz sebenarnya senang item-item itu berkurang.

Itu karena itu adalah hadiah hiburan dari undian GACHA 500 YEN, yang mengingatkan Ainz betapa borosnya dia dalam pengeluarannya dan gaya hidupnya yang parah. Ditambah lagi, ketika dia menghabiskan 500 yen koin tak terhitung sehingga akhirnya dia mendapatkan item ultra-langka itulah hadiah yang paling tinggi, teman lamanya Yamaiko mendapatkan itu pada percobaan pertama. Karena dampak dari kejadian itu membuat bayangan yang tidak bisa dihapuskan di hati Ainz.

Dia ingin melemparkan hadiah hiburan itu, tapi ketika dia berpikir tentang 500 yen yang dihabiskan untuk itu... dia tidak tega untuk membuangnya begitu saja.

"Tidak masalah siapapun yang akhirnya menerima item itu, atau apakah digunakan atau tidak. bukan sebuah kehilangan bagiku."

"...Bukankah yang terbaik adalah membiarkan saya mengurusnya? Tidak perlu merepotkan Ainz-sama untuk membantu makhluk rendahan itu.. mengepung mereka bukan pekerjaan sulit, itulah kenapa hamba ingin Ainz-sama tidak perlu berdiri di depan."

"Begitukah..."

Tanpa alat pengukur level kekuatan, hanya itu yang bisa dikatakan ainz untuk mereponnya.

Di YGGDRASIL, seseorang bisa menentukan kekuatan dari musuh dari warna nama mereka. Selain itu, hanya bisa menggunakan informasi dari salah teman masing-masing atau situs walkthrough.

Ainz tidak bisa membendung rasa nostalgianya.

Jika saja aku mempelajari mantra tipe informasi --  Ainz pikir, dengan sedikit penyesalan. Tentu saja, dia tidak tahu jika mantra itu bisa digunakan disini. Namun, jika dia bisa, maka dia tidak akan segrogi sekarang.

Tetap saja, tidak ada gunanya khawatir tentang apa yang tidak dia lakukan. Ainz memutuskan untuk memikirkan hal lain:

"...Aku tahu kekuatanmu, Albedo, dan aku percaya padamu. Namun, aku ingin kamu menyingkirkan pemikiran sempit seperti itu dan ingatlah bahwa musuh yang lebih kuat dariku bisa muncul suatu saat. Ini akan jadi kenyataan karena kita belum mengerti betul tentang duni aini... jadi aku harap bisa melakukan pekerjaan itu untuk kita."

"Oh begitu... jadi anda memanfaatkannya sebagai pion untuk mengukur kekuatan musuh. Sangat pas sekali menggunakan manusia rendahan dengan cara itu."

Meskipun helm yang tertutup tidak menunjukkan emosinya, kebahagiaannya baru dan berbunga-bunga sangat jelas terlihat dari suaranya.

Ainz adalah manusia di masa lalu, dan sekarang dia adalah Undead. Baru sekarang, dia mengetahui bahwa Albedo sangat membenci manusia. Namun, itu tidak membuatnya marah atau membuatnya merasa depresi. Namun, dia merasa pemikiran semacam itu sangat cocok untuk Pengawas Guardian yang bukan manusia dari Great Tomb of Nazarick.

"...Memang benar. Namun, bukan hanya itu. Karena kita sudah menyelamatkannya dari jurang kematian, dia akan sangat berterima kasih kepada kita. Ditambah lagi, karena musuh adalah unit pasukan khusus, Petinggi-petinggi negara tidak akan menyelidiki masalah ini secara terbuka. Itulah kenapa aku ingin masuk."

"Ah.. seperti yang kuduga dari Ainz-sama...jadi itu alasannya anda menangkap mereka hidup-hidup. Penyelesaian yang menakjubkan!"

Ainz akhinya merasa bangga ketika dia mendengar pujian Albedo. Lagipula, dia berhasil menyusun rencana yang saling berkaitan dan masuk akal dalam waktu yang pendek; mungkin ini adalah bakat kepemimpinan pada pekerjaan. Bau saja, suara Albedo masuk ke telinga Ainz yang sedang berpuas diri:

"..Tetap saja, apa perlu menerima pedang para angel dengan tubuh anda yang berharga, Ainz-sama?"

"Begitukah kamu melihatnya? Ketika kita pertama kali datang ke desa Carne, kita menggunakan knight di perbatasan untuk meyakinkan Physical Nullification tingkat tinggi milikku berfungsi dengan normal."

"Memang, anda benar. Saya membuktikannya dengan mata kepala sendiri. Namun, saya tidak ingin mata-mata itu tak berdaya menyaksikan pedang-pedang dari angel-angel yang hina itu menusuk tubuh Ainz-sama."

"Begitu.. Meskipun kamu adalah perisaiku, aku tidak memperhitungkan perasaanmu. Kamu ..."

"..meskipun hamba tahu jika anda tidak akan terluka, wanita mana yang ingin melihat pria yang dicintainya ditusuk oleh pedang?"

Ainz tidak tahu bagaimana menjawabnya, jadi dia membiarkan saja sambil melanjutkan ke desa. Albedo kelihatannya tidak ingin menekan masalah ini lagi dan mengikutinya tanpa berbicara lagi.

Ketika mereka sampai di desa, penduduk desa, dengan dipimpin oleh Death Knight, keluar untuk menemui mereka.

Mereka berhamburan memuji dan berterima kasih kepada mereka, dan Ainz melihat Gazef diantara para penduduk itu.

"Oh, Tuan Kapten-Prajurit, aku lega anda baik-baik saja. Seharusnya aku pergi ke sisi anda lebih awal, tapi item yang kuberikan pada anda kelihatannya bekerja sedikit lebih lama, itulah kenapa aku agak telat. Maafkan aku."

"Anda bilang apa? Seharusnya saya yang berterima kasih, Tuan Gown. Lagipula, anda telah menyelamatkan .. ngomong-ngomong, mereka pergi kemana?"

Karena Gazef sudah merubah nadanya, Ainz memutuskan untuk memeriksa dia dengan santai.

Gazef melepaskan armornya dan tidak membawa senjata satupun.

Dia terluka di sekujur tubuh dan separuh wajahnya bengkak, seperti bola yang berubah bentuk dan terlihat aneh. Namun, api di matanya masih berkobar hebat.

Ainz menoleh, seakan dia melihat sesuatu yang berkilauan. Matanya dengan reflek melirik cincin yang dipakai oleh Gazef di jari tangan kirinya.

Jadi dia sudah menikah. Bagus juga akhirnya sang istri tidak menangis. Saat dia memikirkan itu, Ainz memutuskan untuk untuk berbohong dengan hati-hati:

"Oh, aku mengusir mereka. Aku tidak bisa menghadapi mereka semua, seperti yang kuduga."

Tentu saja itu adalah kebohongan. Mereka semua sudah dikirim ke Nazarick. Gazef menyempitkan matanya, tapi tak ada satupun dari mereka yang berkata. Udara diantara mereka semakin tegang.

Akhirnya Gazef memecahkan kesunyian:

"Benar-benar menakjubkan. Aku tidak tahu bagaimana cara membalas bantuan anda, Tuan Gown. Tolong cari hamba ketika anda datang ke ibukota kerajaan. Saya akan menyambut anda dengan tangan terbuka."

"Begitukah... kalau begitu saya akan merepotkan anda suatu saat."

"..Tuan Gown, Saya tidak tahu rencana anda, tapi maukah anda bepergian dengan kami? kami akan tinggal di desa untuk sementara."

"Aku berencana untuk pergi, meskipun aku belum memutuskan tujuannya."

"Tetap saja, ini sudah terlalu larut, bepergian di waktu seperti ini..."

Gazef memotong ucapannya sendiri di tengah-tengah:

"Maafkan saya, bodoh sekali saya mengkhawatirkan anda yang sangat hebat ini, Tuan Gown. Kalau begitu, saya harap anda menghubungi saya ketika sampai di ibukota. Pintu saya akan selalu terbuka untuk anda. Di tambah lagi, saya sangat berterima kasih atas hadiah set lengkap perlengkapan knight dari mereka-mereka yang menyerang desa."

Ainz mengangguk, dan memutuskan bahwa dia sudah menyelesaikan semua yang dia butuhkan di desa ini. Ada hal lebih banyak yang harus dilakukan disini dari yang diduga, dan dia sudah menghabiskan lebih banyak waktu dari yang dia rencanakan.

"Ayo Albedo," Ainz mengatakannya dengan suara yang rendah yang hanya bisa didengar oleh Albedo. Dia langsung berputar dengan senang membalasnya.. meskipun dia masih memakai armor.

No comments:

Post a Comment

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *