Overlord Vol 7 bab 1

Invitation to Death

Undangan Menuju Kematian


Ibukota Baharuth Empire, Arwintar, terletak sedikit ke barat dari pusat kekaisaran. Istana kekaisaran, rumah dari raja yang sedang berkuasa dengan julukan Blood Emperor (Kaisar Darah) - Jircniv Rune Farlord el Nix - berdiri di pusat kota. Yang mengelilingi istana adalah berbagai universitas, akademi magic, berbagai kantor administratif dan fasilitas-fasilitas yang penting lainnya tersebar dari pusat ibukota dengan gaya melingkar. Benar-benar, kota yang layak disebut sebagai jantung kekaisaran.

Meskipun memiliki penduduk yang lebih sedikit dari Re-Estize, ibukota dari Kingdom Re-Estize, ibukota kekaisaran lebih megah dalam perbandingannya. Bukan hanya ini, karena bertahun-tahun perbaikan, Empire saat ini sedang mengalami gelombang perkembangan terbesar yang pernah ada di dalam sejarah. Hal-hal baru terus diperkenalkan kepada masyarakat, yang meningkatkan peluang bagi para pedagang untuk menjelajahi pasar-pasar baru. Arus barang-barang dan talenta-talenta yang konstan ada terlihat di ibukota kekaisaran. Bagi para penduduk yang hidup di dalam ibukota, itu adalah waktu bagi harapan dan peluang yang sebenarnya.

Di dalam kota yang berisik dan sibuk, Ainz berjalan dengan Narberal di sampingnya.

Di dalam keadaan yang berbeda, Ainz mungkin ingin menghabiskan beberapa saat untuk menjelajahi kota, seperi seorang dari desa yang datang ke metropolis untuk pertama kalinya. Lagipula, ada banyak hal yang berbeda antara Empire dan Kingdom.


Namun, Ainz tidak bisa bersantai jalan-jalan sekarang ini.

Gerakannya mulai merefleksikan pemikirannya, perlahan menjadi semakin lama semakin tak menentuk.

Perasaan yang menyelimutinya dari dalam bisa dijelaskan dengan sebuah kalimat - Tidak nyaman.

Semakin Ainz memikirkan tujuan dibalik kunjungannya ke Empire, yang sudah direncanakan oleh Demiurge, semakin dia mengerutkan dahi, meskipun wajahnya adalah ilusi.

Bagi Ainz Ooal Gown, penguasa absolut dari Great Tomb of Nazarick, kalimat "bertahan" seharusnya tidak ada dalam kamus pribadinya. Seharusnya tidak perlu menekan emosinya. Kalimat Ainz seharusnya absolut, dimana putih akan menjadi hitam jika dia menyatakannya demikian. Tidak ada alasan berlaku sebaliknya.

Namun situasi saat ini masih berakhir seperti ini karena Ainz tidak dapat menemukan alasan yang valid untuk menyangkal penawaran Demiurge.

Tujuan seluruhnya adalah - menunjukkan kekuatan Nazarick. Sangat mudah memahami rencana Demiurge, dan hasilnya juga bisa terlihat langsung. Di lain pihak, apa yang tidak disenangi oleh Ainz adalah rasakan dia seperti akan melempar lumpur ke arah hal-hal yang telah dibangun oleh rekan-rekan lamanya dengan hati-hati.

Namun, menolak rencana yang sudah dibuat dengan hati-hati hanya karena emosi pribadinya adalah hal yang memalukan. Dan juga, Ainz tidak ingin orang lain berpikir bahwa dia kurang murah hati untuk menerima penawaran yang dibuat oleh individu lainnya.

Untuk menolak rencana saat ini tanpa memberikan alternatif apapun adalah hal yang Ainz, yang bukan sebagai penguasa tertinggi namun sebagai anggota dari masyarakat, terasa tidak bisa diterima.

Ainz mengulangi hal-hal yang dia pikirkan sebelumnya sekali lagi agar bisa menenangkan diri. Dia perlu mendinginkan kepalanya. Diantara logika dan emosi, memilih logika seharusnya adalah pilihan yang benar. Meskipun mereka yang didorong oleh emosinya suatu ketika akan memperoleh hasil yang luar biasa, kebanyakan mereka hanyalah orang yang tidak rasional. Bukan hanya itu...

"...Hanya saja sekarang sudah terlalu terlambat untuk mundur! Kaaa!"

Ainz menghirup dan mengeluarkan nafas dalam-dalam menggunakan paru-parunya yang tidak ada. Dan tidak menunjukkan perhatian terhadap para penjaga kota dan penduduk disana yang mengeluarkan tatapan aneh ke arahnya saat dia berjalan melewati mereka.

Karena Ainz yang memang tinggi dan figur yang membuat takjub, dia sudah menjadi pusat perhatian. Ini menjadi semakin parah setelah dia dianggap sebagai pahlawan. Tidak menarik perhatian apapun akan menjadi aneh. Karena itu, Ainz sudah terbiasa mengabaikan tatapan orang-orang, bahkan lebih bisa melakukannya setelah dia mengendarai Hamusuke.

Setelah mengambil nafas berkali-kali, Ainz akhirnya mampu mengurangi perasaan tidak nyamannya hingga minimum. Saat itulah dia menyadari besarnya usaha yang harus dilakukan oleh bawahannya, Narberal, untuk bisa tetap mengikutinya.

"Maaf, mungkin aku telah berjalan sedikit terlalu cepat."

Kecepatan langkah yang dibutuhkan untuk bisa menutupi jumlah jarak yang sama antara langkah kaki seorang pria yang mengenakan armor full body seperti Ainz dan jubah yang dipakai Narberal sama sekali berbeda. Tidak sulit bagi Narberal untuk bisa mengikutinya karena kemampuan fisik yang dimiliki, namun sebagai seorang pria, masih perlu meminta maaf karena sudah tidak perhatian dengan kecepatan jalannya.

"Tidak, saya tidak protes sedikitpun."

"Begitukah..."

Ainz tidak tahu apakah balasannya adalah balasan yang biasa diberikan oleh para pelayan kepada tuan mereka atau apakah Narberal memang benar-benar tidak keberatan. Sambil mengurangi kecepatan langkahnya, Ainz mencari sebuah topik untuk didiskusikan.

Ainz entah bagaimana merasa malu dengan suasana yang tidak dapat didekati yang memancar sejak beberapa saat yang lalu. Oleh karena itu, dalam usaha meningkatkan suasana yang canggung, Ainz mencoba berusaha untuk memikirkan sebuah topik untuk didiskusikan. Namun, tak ada yang keluar di otaknya.

Ainz terpikirkan awal percakapan sia-sia yang sering digunakan oleh orang pemasaran, seperti bicara tentang cuaca. Bicara tentang olahraga juga adalah pilihan yang baik, namun seseorang harus mencari tahu tim mana yang didukung oleh orang lainnya dahulu.

Mempertimbangkan apakah memulai percakapan semacam ini atau tidak, Ainz mulai bergumam di hatinya yang dalam.

Mengapa aku harus perhatian dengan seseorang seperti Narberal, yang hanya bawahan? yah, karena sudah seperti ini, mungkin aku sebaiknya menggunakan kesempatan ini untuk mempraktekkan dialog antara tuan dan pelayan. Meskipun begitu, harus cocok dengan status seorang penguasa. Apa yang dibicarakan oleh orang dengan status sebagai penguasa kepada bawahan / pelayan mereka?

Memikirkan kembali percakapan setiap harinya yang ada di dalam perusahaan lama Ainz, suatu hal seperti itu seharusnya tidak apa, ya kan?

Ainz adalah penguasa tertinggi dari Great Tomb of Nazarick, bukan semacam eksekutif senior dari sebuah perusahaan. Jika sebuah perbandingan harus dibuat, dia akan lebih tepat seperti seorang presiden perusahaan atau CEO.

Tidak, masih sedikit berbeda dari seorang presiden.... Ngomong-ngomong, percakapan macam apa yang dilakukan oleh sang raja dan Gazef Stronoff? Akan berguna sebagai referensi.

Meskipun begitu, mereka sudah sampai disini. Jika mereka terus seperti ini, suasana hati diantara mereka akan berakhir terlalu berat untuk ditahan oleh Ainz. Akhirnya dia berusaha memaksa membuka mulutnya.

"...Narberal...bagaimana menurutmu dengan suara ini?"

Ainz menunjuk kepada kotak suaranya, atau lebih tepatnya, menunjuk ke arah tempat dimana pita suara seharusnya berada. Ainz menekan area dimana seharusnya tenggorokannya berada dengan sarung tangan miliknya. Dia hanya merasakan sensasi logam dari sarung tangannya, namun, ada semacam perasaan elastis, memberiksan kesan luar biasa seakan tenggorokannya benar-benar ada.

"Sebenarnya, saya tidak berpikir bahwa suara ini bagus. Mekipun kedengarannya aneh, Saya rasa suara yang dipakai oleh Momon-sa...san terdengar lebih baik. Memang saya mengerti ada alasan dibalik semua ini, saya mengaku lebih senang dengan suara yang lama."

"Begitukah? Aku sangat senang dengan suara ini... Neuronis memilihnya dari sekitar lima puluh orang. Ada semacam daya tarik yang tak bisa dijelaskan darinya."

Tiba-tiba saja, Ainz teringat ketika mendengarkan rekaman suaranya, dia menggumamkan sesuatu dengan lirih dan menenangkan kerisauan tiba-tiba yang muncul di kepalanya.

"Begitukah? Bagaimanapun, saya masih berpikir suara asli Momon-san terdengar lebih baik."

"Aku senang mendengarnya, Narberal. Ngomong-ngomong, aku tidak tahu jika aku juga bisa memakai ini..."

Tidak yakin apakah respon dari Narberal hanyalah kesopanan atau pemikirannya yang asli, Ainz sekali lagi menunjuk ke arah lehernya, merasakan makhluk yang menempel di tenggorokannya - Lip Bug (Serangga Bibir) - menggeliat.

Orang biasa pasti akan merasa gatal.

Apakah memang hanya karena aku tidak tahu, atau apakah memang peraturannya yang entah bagaimana berubah sendiri? Kurangnya informasi pada hal semacam ini juga bisa memberikan bahaya tertentu di masa depan. Bukan hanya di dunia ini, namun pengetahuan dari YGGDRASIL juga harus dipelajari kembali.

Game YGGDRASIL didesain dengan niat untuk membiarkan para pemain menikmati menjelajahi hal yang tidak diketahui. Karena hal ini, ada suatu keperluan untuk menguji berbagai macam hal yang berbeda, yang menghasilkan suatu investasi dalam jumlah yang luar biasa besar perusahaan tersebut ke dalam sumber daya dalam pengembangannya untuk menciptakan sistem tersebut. Dengan demikian, para pemain bisa menghadapi sebuah dunia yang sama sekali tidak diketahui.

Bukan hanya kurangnya informasi pada map-map yang diberikan pada awalnya, pengetahuan yang berhubungan dengan dungeon begitu juga dengan pertambangan, masak, peternakan monster dll... semuanya tidak diketaui oleh para pemain. Itu ada semacam dunia dimana para pemain dipaksa untuk menemukan hal-hal baru sendiri. Untuk lebih jelasnya, bahkan hal remeh semacam apa yang bisa dipakai dan apa yang tidak membutuhkan percobaan trial dan error dari para pemain sendiri.
Meskipun ada raid dan website informasi, data yang dipasang di situs-situs tersebut sudah dikenal luas, atau informasi yang diberikan tidak kredibel. YGGDRASIL adalah sebuah game yang didesain agar para pemainnya menjelajah. Mencari pengetahuan sama seperti mencari harta karun. Tidak ada manfaatnya memberitahukan hal itu kepada pemain lain dengan gratis.

Karenanya, satu-satunya informasi yang bisa dipercaya datangnya dari dalam guild sendiri, atau dari pertukaran yang dibuat dengan guild yang bisa diandalkan. Hal-hal lainnya hanyalah inforasi kelas tiga yang tidak berguna.

Ada juga masa dimana forum-forum dibanjiri dengan thread-thread mencurigakan yang dimulai dengan "Aku berencana meninggalkan guildku, jadi aku akan melepaskan semua informasi mereka."

Yah, memang ada beberapa informasi asli yang dilepaskan diantaranya...

Pernah sekali ada sebuah guild yang disebut 'Three Burning Eyes'.

Guild itu dibentuk oleh para pemilik situs yang menarik biaya kepada member mereka setiap kali mengakses informasi. Dan memiliki spesialisasi dalam mengirimkan mata-mata untuk bergabung dengan yang lain, guild dengan peringkat yang lebih tinggi untuk mencuri informasi dan tindakan mencurigakan semacam itu yang lainnya. Adaministrator Gaming tidak menghukum tindakan seperti itu dan diam-diam diterima sebagai salah satu cara memperoleh informasi. Namun, guild yang dicuri tidak akan memaafkannya.

Apa yang terjadi adalah guild-guild tersebut membentuk aliansi dan menyerang 'Three Burning Eyes'. Setelah menangkap titik respawn di dalam markas guild dan titik respawn di dalam kuil yang ada di sekitar jalanan, aliansi tersebut mulai melakukan PK terhadap member dari guild 'Three Burning Eyes', dan ketika mereka hidup kembai, lalu di PK lagi, tidak membiarkan satu orangpun lepas. Mereka terus melakukan ini hingga 'Three Burning Eyes' dibubarkan dan seluruh anggotanya menyebar.

Dan pada akhirnya, yang paling diingat adalah bagian ketika mereka membuat situs informasi mereka bebas diakses. Betapa kangennya, pikir Ainz.

Yah, memang pasti tidak ada mata-mata di dalam Ainz Ooal Gown... Bagaimanapun, jika bukan karena insiden ini, mungkin kita akan memiliki anggota-anggota yang lebih banyak....

Karena insiden itu, proses rekrutmen untuk Ainz Ooal Gown dihentikan, dan guild dibentuk dengan 41 anggota, yang mana adalah jumlah minimal yang dibutuhkan untuk sebuah guild yang termasuk tingkat atas.

Ketika tahuan akhir dari YGGDRASIL, peluang informasi yang bisa diandalkan dibuat publik pada web termasuk tinggi. Namun, satu-satunya waktu dimana Ainz memfokuskan perhatiannya pada situs-situs informasi adalah ketika masa keemasan dimana Ainz Ooal Gown berada pada puncaknya. Jumlah informasi yang berguna benar-benar terbatas waktu itu.

Pengetahuanku terhadap game kelihatannya paling puncak adalah waktu itu. Meskipun aku masih harus memperhatikan pengumuman yang dibuat oleh Administrasi Game... dunia ini kelihatannya mengandung para pemain YGGDRASIL selain diriku, oleh karena itu aku juga harus mempertimbangkan resiko yang akan diterima karena kurangnya pengetahuan dari mereka.

Melalui anggota-anggota Eight Finger yang ditangkap, Nazarick mampu mendapatkan informasi yang berguna dalam jumlah banyak. Namun, informasi itu sebagian besar mengenai Kingdom dan Empire. Hanya ada sangat sedikit sekali mengenai Theocracy, Holy Kingdom dan Republik. Ada semacam kebutuhan untuk meningkatkan pengumpulan informasi lebih jauh.

"Susahnya, aku sudah banyak memikirkannya, tapi pada akhirnya aku masih merasa risau. Sudah waktunya mengubah topik menjadi yang lebih ringan."

Untuk merubah percakapan, Ainz agak melihat sekelilingnya.

"Ngomong-ngomong, Empire kelihatannya sangat ramai."

"Begitukah? Saya merasakannya sama dengan di E-Rantel."

Merespn ucapan Narberal, Ainz sekali lagi menatap.

"Jalanan penuh dengan kehidupan dan mata orang-orang sangat cerah. Itu adalah sebuah tanda bahwa orang-orang percaya mereka hidup dengan baik."

Meskipun Narberal merespon dari belakang dengan "Seperti yang diduga dari Momon-san", Ainz sedikit malu dengan kalimatnya sendiri dan tidak membalas. Itu hanyalah sedikit perasaan yang Ainz punya tentang orang-orang di jalanan, dan apakah itu benar atau tidak, Ainz masih tidak memiliki rasa percaya diri pada apa yang dilihatnya.

Bukan karena aku mengikuti gaya Pandora's Actor..."Itu adalah sebuah tanda sesuatu". Tidak kukira aku bisa mengatakan kalimat ini dengan keras tanpa malu... Sepertinya aku berubah menjadi seorang penyair atau semacamnya.

Karena dia diharapkan bersikap seperti seorang pahlawan di dalam ibukota kerajaan, Ainz terbiasa dengan pemikiran pahlawan, dan kelihatannya itu mulai menjadi kebiasaannya.

Wajah dibalik penutup kepala Ainz menunjukkan sedikit ekspresi malu-tentu sajatidak mungkin sebuah tengkora bisa berubah jadi merah-lalu Ainz melihat hotel yang ditunjukkan oleh Fludder kepadanya.

Bahkan dari kejauhan, seseorang bisa membedakan hotel terbaik dari ibukota kekaisaran jauh lebih mewah dibandingkan dengan di E-Rantel. Itu adalah salah satu cara menjelaskannya, namun kesan itu hanya berdasarkan tingkat fasilitas dan perbedaan gaya. Seseorang bisa berkata hotel kelas atas di Kingdom dikelilingi oleh sejarah sementara yang ada di Empire baru saja dibuka, dan jika ditanya yang mana yang lebih baik, semuanya akan memiliki pendapat berbeda.

"Aku tidak yakin ingin masuk, namun suasananya memang terlihat bagus."

Ainz menyentuh plat adamantite dengan lembuat yang menggantung di depan dadanya dan menuju ke arah pintu masuk.

Mirip dengan E-Rantel, pasukan atletik di dalam balutan armor kulit berdiri berjaga di pintu masuk dan pintu keluar. Saat Ainz dan Narberal mendekat, para penjaga menatap dengan tanda tanya kepada mereka. Bagaimanapun, setelah memfokuskan pada satu titik, mereka cepat-cepat melihat ke arah lain dengan mata yang lebar.

"A-Apakah mereka yang asli? Kurasa mereka memang asli, dinilai dari equipment yang mereka miliki..."

Mendengar bisik-bisik yang datang dari rekannya, penjaga keamanan yang lain mencoba sebaik mungkin berdiri tegap dan menyembunyikan kegugupannya. Namun, saat mereka memperpendek jarak, tekanannya jelas sekali, namun dia bagaimanapun tidak mampu bicara dengan sopan.

"Maafkan hamba, petualang adamantite-sama. Saya sangat minta maaf karena ketidaknyamanannya, namun bolehkah saya melihat identitas anda?"

Saat Ainz menyerahkan platnya dan bertanya, "Apakah hotel ini hanya menerima anggota?"

"Ya, untuk mempertahankan reputasi hotel ini, kami hanya menerima anggota reguler atau mereka yang disarankan. Namun, para petualang peringkat adamantite adalah pengecualian untuk peraturan itu."

Mengusap kedua tangannya dengan lengan baju, penjaga keamanan lainnya dengan hati-hati mengambil plat identitas yang diserahkan Ainz seakan dia takut merusaknya. Membalik plat itu, dia membaca keras-keras pahatan di belakangnya.

"Darkness'...Momon-sama?"

"Benar sekali."

"Verifikasinya sudah selesai! Terima kasih sudah memberi saya kesempatan untuk memegang plat adamantite!"

Sikapnya saat mengembalikan plat tersebut masih sehati-hati seperti sebelumnya. Plat yang berfungsi sebagai bukti dari status para petualang dibuat dengan tipe logam yang sama yang menyiratkan peringkat dari petualang. Meskipun platnya relatif kecil, biaya membuat plat adamantite sangat tinggi. Meskipun platnya sendiri sangat sulit dihancurkan, kemungkinan kehilangan secara tidak sengaja masih ada. Untuk seseorang seperti penjaga keamanan hotel, terpikir untuk mengganti biaya kehilangan plat adamantite benar-benar tidak bisa ditanggung. Penjaga keamanan yang mendengar banyak cerita dimana plat adamantite hilang sebelumnya. Seperti misalnya ketika mereka mencoba mengembalikan platnya, seekor crane-parrot (sejenis burung) akan terbang lewat dan mencurinya. Cerita-cerita seperti ini bukan diceritakan untuk membuat orang semakin hati-hati, namun kejadian sebenarnya pernah terjadi sebelumnya.

Sebuah wajah lega berkembang di wajah kedua penjaga keamanan ketika Ainz mengambil kembali plat identitasnya.

"Kalau begitu sekarang, boleh kami masuk?"

"Ya, Momon-sama. Biarkan saya menunjukkan jalan kepada anda."

"Begitukah? Kami mengandalkanmu kalau begitu."

Memberi tip bukanlah hal yang umum di dalam Kingdom. Semoga sama halnya di dalam Empire. Ainz akhirnya teringat hal semacam ini ketika dia dituntun masuk.

Setelah berjalan melewati lobi yang luas dengan ubin lantai yang seperti marmer, mereka tiba di counter resepsionis.

"Mengumumkan kedatangan petualang peringkat adamantite Momon-sama dan rekannya."

Duduk di belakang counter resepsionis ada seorang pria yang penampilannya seperti orang yang telah menerima didikan yang tepat. Setelah diperkenalkan, penjaga berputar ke arah Ainz lalu membungkuk dengan hormat sebelum kembali ke posnya.

"Selamat datang, Momon-sama. Karena telah menghadiahkan kepada kami kehadiran anda ketika kunjungan ke Empire, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya."

Resepsionis tersebut membungkuk dalam-dalam kepada Ainz.

"Tidak, tolong jangan khawatirkan hal itu, sekarang aku ingin menginap satu malam."

"Saya mengerti. Sebagai awal, silahkan tanda tangan disini untuk pendaftaran tamu."

Ainz tersenyum dari balik penutup kepalanya. Setelah mempraktekkan menulis namanya dengan menggunakan bahasa dari Kingdom berkali-kali, dia tanpa celah menandai kertas itu setelah mengambil sebuah pena.

"Terima kasih banyak. Lalu kamar macam apa yang lebih anda pilih?"

Bagi Ainz, semua kamar adalah sama apakah mereka murah atau mewah. Namun, seperti biasa, dia memiliki penampilan yang harus dipertahankan.

Aku memang tidak butuh makan, meskipun akomodasinya termasuk makanan gratis aku tidak apa tanpanya.

Ainz tiba-tiba teringat dengan makanan yang ada di dunia ini.

Jus dengan warna hijau yang aromanya tidak tahan manis dan enak. Makanan dengan warna pink yang terlihat seperti telor urak arik, daging matang yang diiris dengan hati-hati ditutupi oleh cairan kebiruan yang membuat dagingnya terlihat lebih lembuat dan berair. Setiap kali menyebutkan makanan itu menstimulasi rasa penasaran Ainz, tapi sayangnya dia tidak bisa memakannya.

...Libido, nafsu makan, dan ngantuk. Meskipun banyak keuntungan mendapatkan tubuh undead, banyak hal penting yang hilang. Sayang sekali. Namun di lainpihak, peluang tenggelam dalam nafsu badan akan terlalu tinggi jika aku memperoleh tubuh manusiaku.

Membayangkan berada di tempat tidur dengan Albedo, Ainz akhirnya memiringkan kepalanya.

Seorang bos yang melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai wanita - itu adalah gambaran yang muncul di dalam kepala Ainz setelah bayangannya yang tadi.

Meskpun Albedo sudah menyatakan cintanya kepadaku... rumit sekali. Jika saja aku tidak mengacaukan ... oh!

"Maaf atas keterlambatannya. Kamar apapun yang pantas untuk status kami boleh juga... Ngomong-ngomong, apakah bisa kami membayar dengan mata uang Kingdom?"

"Itu bukan masalah. Nilai tukar rata-rata satu sama dengan satu."

"Begitukah? Aku akan menyerahkannya padamu kalau begitu."

"Pastinya. Saya akan mulai mempersiapkan sebuah kamar yang cocok untuk Momon-sama. Sementara itu, silahkan beristirahat di dalam lobi kami."

Ainz melihat penataan kursi-kursi di dalam lobi dipisah ke dalam kelompok-kelompok kecil dimana jarak antara tiap kelompok sangat jauh. Lebih dari lima puluh kursi cukup mewah bagi petugas dengan tingkat atas disediakan. Penampilannya saja membuat kursi-kursi tersebut sangat nyaman. Bahkan ada para penyanyi yang sedang memainkan musik dengan lembut sebagai latarnya.

"Semuanya di dalam lobi, termasuk makanan dan minuman, adalah layanan gratis, silahkan bersantai dan menikmatinya."

Di dunia manapun, selama sejumlah uang diberikan, sejumlah layanan yang sesuai akan diberikan. Meskipun begitu, layanan yang diberikan disini tidak membuat senang Ainz sama sekali.

"Aku mengerti. Kemarilah, Nabe."

Ainz memasuki lobi dengan Narberal dan memilih kursi-kursi yang terdekat untuk duduk.

Ada beberapa tamu lain yang juga beristirahat di dalam lobi. Kebanyakan dari mereka adalah para petualang. Jika para petualang dengan peringkat tinggi bisa menyelesaikan permintaan yang memberikan hadiah yang besar, standar hidup mereka akan langsung meningkat juga dan mereka bisa membayar hidup di hotel seperti ini.

Tidak perduli dimanapun mereka berada, apakah di ibukota Kingdom atau E-Rantel, semua petualang memiliki gaya hidup yang sama.

Ainz memastikan plat adamantite yang menggantung di sekeliling lehernya terlihat oleh yang lainnya, agar mereka menjadi topik pembicaraan diantara para tamu yang ada di hotel. Itu bukanlah hal yang buruk untuk meningkatkan profil seseorang melalui metode ini.

Sementara menyadari perhatian yang dia dapatkan, Ainz membuka menu yang ada di sampingnya.

Tidak bisa membacanya...

Ainz perlahan membolak balik menu, meskipun dia tidak bisa membaca, untuk menghindari orang lain menyadari hal itu.

Meskipun Ainz membawa serta item yang dahulu dipinjamkan kepada Sebas agar bisa membuatnya membaca bahasa apapun, di dalam situasi saat ini, akan sangat aneh tiba-tiba saja mengambil dan menggunakannya.

"Sebas... dan Tsuare..."

Gambaran Sebas beserta Tsuare muncul di otak Ainz ketika dia berpikir apakah dia akan menggunakan item tersebut atau tidak.

"Apakah ada sesuatu dengan wanita itu?"

"Ah, tidak, bukan hal yang besar. Aku penasaran bagaimana dia beradaptasi."

Meskipun Ainz sudah menyerahkan semuanya kepada Sebas, dia masih memiliki kewajiban untuk memastikan keadaan Tsuare karena dia telah membuat janji untuk melindunginya.

"Kurasa tidak ada masalah. Saat ini... karena kepala pelayan saat ini sedang berada di tahanan rumah, Sebas-sama sendiri yang mengajarinya skill-skill yang dibutuhkan sebagai seorang pelayan. Setelah dia mempelajari beberapa sikap yang benar, lalu dia akan mempelajari masakan dan beberapa tipe pekerjaan lain. Kami berencana untuk mengajarinya sedikit hal semuanya hingga kami bisa menemukan pekerjaan apa yang cocok baginya."

"Begitukah? Kalau begitu, seharusnya tidak apa menyerahkannya kepada Sebas. Dan juga, sudah saatnya melepaskan mereka berdua dari tahanan rumah... Kemarahan Albedo seharusnya sudah dingin sekarang."

Narberal menundukkan kepalanya tanpa berkata apapun.

Menyadari percakapan mereka berhenti, seorang pelayan berjalan ke arah mereka.

"Apakah anda berdua sudah memutuskan apa yang dipesan?"

"Aku pesan Es Makyatia. Apa yang kamu inginkan, Nabe?"

"Saya juga sama."

"Tidak apa pesan sesuatu yang kamu sukai."

"Tidak, saya ingin minuman yang sama. Oh, dan juga, saya ingin susu dicampurkan ke dalamnya."

"Tentu saja."

Setelah menerima pesanan, pelayan itu membungkuk dalam-dalam, lalu pergi dengan tenang.

Makyatia adalah sebuah minuman yang terlihat mirip dengan latte, dan Ainz sering melihatnya di E-Rantel. Baunya juga sama dengan latte. Namun, karena latte dan kopi juga ada di dunia ini pasti ada perbedaannya. Bagaimanapun, Ainz takkan pernah tahu karena dia tidak bisa makan makanan atau minuman apapun. Sebelumnya dia bereksperimen dengan mencoba makan dan minum, namun satu-satunya hasil adalah semuanya tercecer dari bawah dagunya tanpa terasa apapun. Tak ada sedikitpun manfaat yang ditemukan.

Alasan mengapa Ainz memilih minuman ini adalah karena minuman ini hanya disediakan di lingkungan kelas atas. Mungkin itu adalah pilihan yang paling cocok untuk keadaan saat ini.

Sambil mengusap keringat yang tidak ada, Ainz terpikirkan pertanyaan yang paling tidak ada gunanya.

"Nabe... bagaimana rasa dari Makyatia?"

Mengetahui Narberal pernah mencoba untuk meminum ini sebelumnya, Ainz yang penasaran bertanya kepadanya.

Narberal membuat ekspresi seperti sedang berpikir. Itu adalah ekspresi yang dibuat oleh seseorang ketika ditanya bagaimana rasa kopi oelh seseorang yang tak pernah mencobanya sekalipun di dalam hidupnya.

"Hmmm...Jika saya menjelaskannya, saya akan bilang rasanya mirip dengan Shakerato. Kecuali minuman ini meninggalkan rasa susu yang kental."

"...Begitukah? kedengarannya enak."

Tak pernah dengar minuman yang disebut Shakerator sebelumnya. Apakah ini mungkin tipe minuman yang hanya ada di dunia ini? Kemungkinannya memang tinggi.

"Tidak buruk. Lumayan saja." Balas Narberal.

Saat Ainz merespon Narberal dengan "Hmmmm", minuman yang dipesan sudah tiba.

"Jangan hiraukan aku dan minumlah. Jika tidak akan terlihat aneh jika tidak ada satupun dari kita yang menyentuh minuman ini."

Setelah terbiasa memakai penutup kepalanya seharian penuh, Ainz tidak menyadari hal aneh karena tidak melepaskan penutup kepalanya meskipun minuman sudah dipesan di depannya.

"Terima kasih."

"Tidak apa jika kamu minum juga milikku. Lagipula, dengarkan. Untuk saat ini, rencananya adalah pertama mengelilingi ibukota untuk dua hari berikutnya. Aku dengar jumlah barang yang mereka jual di pasar pusat luar biasa. Pasti layak untuk dilihat. Dan juga, mereka menjual item-item magic di area pusat pasar utara dan para petualang sering mengunjungi tempat itu."

Informasi ini didapatkan dari anggota 'Eight Finger' yang tertangkap. Meskipun laporan yang diterima kebanyakan berhubungan dengan pasar gelap, Ainz tidak berencana untuk mengunjunginya. Dia hanya tahu dalam sekali tatap dari laporan yang diberikan.

"Hari ketiga adalah mengunjungi Guild Petualang. Jika mungkin, aku ingin membuat hubungan dengan beberapa petualang adamantite dari Empire, jika tidak, maka cukup hanya menyelesaikan tugas kita saat ini dan langsung pulang. Jumlah itu seharusnya sekitar tujuh hari. Apakah kamu punya saran lain?"

Narberal, yang menghentikan minumnya di tengah-tengah, mendengarkan dengan baik dan menggelengkan kepalanya.

***********

Ibukota Empire, sering dianggap sebagai perwujudan dari kekuatan Empire, mengandung banyak aspek yang mengejutkan orang-orang. Salah satunya adalah sesuatu yang akan membuat takjub mayoritas traveler saat tiba di ibukota - yaitu setiap jalan di ibukota ditutupi oleh batu dan bata.

Diantara negeri-negeri tetangga - bahkan di dalam Theocracy yang lebih maju teknologinya - pemikiran untuk menutupi jalanan di seluruh kota dengan bebatuan akan membuat kebanyakan merasa ngeri, namun kenyataan bahwa ibukota Empire mampu mencapai hal ini menambah kekuatan Empire lebih jauh. Itu adalah sesuatu yang sering membuat para diplomat dari negeri lain menghela nafas.

Terutama desain dari jalanan; ketika seseorang berjalan di atasnya, dia akan langsung mampu mengagumi keeleganan dan kegunaannya.

Tidak seperti jalanan pada umumnya di tempat lain, jalanan di ibukota dibagi menjadi jalur-jalur yang terpisah dimana di tengah adalah jalanan untuk mengendarai gerobak dan kereta sedang jalur di kedua sisi adalah untuk pejalan kaki.

Untuk memastikan keamanan, jalur samping lebih tinggi dari tanah dan dilindungi oleh sebuah pagar. Di malam hari, lampu-lampu jalanan diletakkan berpasangan di masing-masing sisi jalan, dinyalakan oleh magic. Lebih jauh, banyak pasukan knight yang berpatroli secara teratur di jalanan untuk memastikan kedamaian.


Pada salah satu jalanan di dalam ibukota Empire, seorang pemuda terlihat bergumam dan tersenyum saat dia menelusuri jalan dengan santai di sisi jalur. Pria itu mungkin memiliki tinggi 170 cm, dan terlihat seperti berusia 20 tahun. Dengan rambut pirang, mata biru, dan kulit yang berwarna sehat memastikan dia sering terekspos oleh sinar matahari, figur pria tersebut hanya bisa dijelaskan sebagai hal yang umum di seluruh penjuru Empire.

Dia bukan tipe bocah tampan yang cantik. Jika dimasukkan dalam satu kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, pria itu pasti tidak akan mencolok. Namun, daya tarik yang tidak bisa dijelaskan darinya terlihat menarik orang lain. Mungkin itu karena senyum yang penuh semangat di wajahnya, atau cara jalannya yang penuh percaya diri.

Dengan setiap langkah yang dia ambil, sebuah gemerincing logam yang seakan disebabkan oleh gesekan rantai terdengar dari balik pakaiannya. Pengamat yang memiliki pengetahuan yang luas akan menyadari bahwa itu adalah suara yang dibuat karena memakai chain mail (pakaian rompi dari logam yang diuntai kecil-kecil oleh rantai).

Dua pedang menggantung di pinggangnya. Dari panjangnya, mereka kelihatannya seperti pedang-pedang pendek. Bagian dari pegangannya benar-benar ditutupi oleh pengaman tangan, dengan mata pedang yang tersembunyi di dalam sarungnya. Seseorang akan tahu bahwa pedang-pedang itu pastinya tidak murah. Dan akhirnya, sebuah pentungan dan sebuah yoroidoshi diletakkan di belakang pinggangnya.
[TL Note : Yoroidoshi adalah varian dari tanto dan lit. sebuah 'armor piercer'. Seperti pedang pendek yang sering digunakan oleh samurai.]

Memiliki dua senjata termasuk hal yang biasa di dunia ini. Namun, sangat tidak wajar melihat seseorang dengan senjata yang bisa digunakan untuk menebas, menusuk, dan membuat serangan tumpul.

Bagi orang biasa, pria itu terlihat seperti seorang petualang. Namun, orang yang memiliki informasi yang baik akan bisa mengetahui bahwa dia hanya seorang worker dari kenyataan bahwa para petualang perlu memakai plat logam di sekeliling lehernya. Worker. Kalimat ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang meninggalkan karir sebagai seorang petualang.

Pekerjaan yang diberikan kepada para petualang langsung disediakan oleh Guild petualang, dimana isi dan kesulitan dari tugas tersebut sudah langsung diselidiki dengan detil sebelumnya. Hanya orang yang dianggap cocok sebagai petualang dan memiliki peringkat yang sesuai menurut kesulitan dari tugas tersebut. Dengan kata lain, pekerjaan yang terlihat tidak layak seperti yang mungkin membahayakan keamanan publik, atau melanggar hukum seperti menyelidiki materi tanaman yang digunakan untuk membuat narkotik. Permintaan semacam itu akan langsung ditolak oleh Guild petualang.

Dan juga, pekerjaan yang mungkin bisa merusak keseimbangan ekologi dari sebuah area juga ditolak. Seperti contohnya, Guild petualang tidak akan pernah mengeluarkan permintaan yang melibatkan pemusnahan monster-monster yang memiliki peran penting di dalam ekosistem. Ini karena ketakutan bahwa pemusnahan dari monster tersebut akan memicu robohnya keseimbangan ekologi di dalam sebuah are, yang mungkin akan menghasilkan gerombolan monster-monster lain yang meninggalkan habitat mereka dan menyebabkan kerusakan  di dalam permukiman manusia. Namun, jika monster tersebut meninggalkan habitatnya sendiri dan masuk ke dalam teritori manusia, akan dianggap sebagai permasalahan yang berbeda sama sekali.
Dengan kata lain, para petualang ada teman dari keadilan.

Namun, dunia tidak bekerja dengan prinsip seperti itu saja.

Tak perduli bagaimana menjelaskannya, ada orang-orang yang mau mengambil pekerjaan dengan resiko tinggi hanya karena hadiahnya. Ada juga semacam orang yang hanya menikmati membantai monster-monster.

Orang-orang ini, ketika dibandingkan dengan para petualang yang berdiri di dalam cahaya, lebih memilih untuk tinggal di dalam kegelapan. Para 'Dropout' dari petualang-petualang. Begitulah sebagian orang menyebutnya.

Namun, tidak semua worker adalah semacam orang yang telah disebutkan tadi.

Secara hipotetis, jika seorang pemudah desa terluka parah dan sekelompok petualang mampu memberikan magic penyembuh yang kebetulan lewat, apakah mereka diperbolehkan memberikan mantra untuk menyelamatkan si bocah?

Jawabannya adalah tidak.

Ada peraturan yang ketat melarang para petualang menggunakan magic healing kepada orang biasa setidaknya ada bayaran tertentu yang dibayarkan kepada para petualang.

Ini karena penggunaan magic healing secara umum dilarang oleh kuil-kuil, dimana pasien yang membutuhkannya harus datang ke kuil dan membayar biaya untuk menerima penyembuhan. Jika para petualang mengabaikan sistem ini dan dengan bebas menyembuhkan orang-orang di sekitarnya, kuil-kuil itu tidak akan mampu memberi makan diri mereka sendiri.

Untuk alasan ini, kuil-kuil tersebut menekan guild petualang dengan kuat untuk memberlakukan regulasi itu.

Jika para petualang tidak bisa mematuhi peraturan tersebut, maka mereka bisa memilih menjadi seorang worker.

meskipun ini akan membuat kuil-kuil tersebut terlihat seperti orang jahat, ini bukan karena tanpa alasan yang bagus. Karena pengaruh magic dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, magic bisa dianggap sebagai alat politik yang lain untuk kekuasaan. Agar kuil-kuil bisa memberikan manfaat kepada masyarakat tanpa dikontrol oleh politik, sumber pendapatan satu-satunya yang mereka terima hanya dari masyarakat. Sebagai imbalannya, kuil-kuil itu akan memberikan penyembuhan, membersihkan undead, begitu juga dengan meriset dan mengembangkan mantra-mantra penyembuhan yang baru.

Jika para petualang mengabaikan regulasi dan menggunakan mantra healing dengan bebas, kuil-kuil itu akan terpaksa menjadi lebih sekuler, dan ideologi awal mereka akan menjadi korup.

Demikianlah, selalu ada dua sisi untuk sebuah cerita. Tanpa cahaya, takkan ada bayangan. Keberadaan worker bisa dianggap sama. Untuk uang, mereka akan bersedia mengabaikan regulasi dan sering mengacaukan segalanya, namun, ada juga kasus dimana mereka memberikan manfaat kepada masyarakat, sepergi pembuatan obat-obatan yang lebih murah.

Setelah berkata demikian, ini adalah semacam profesi yang dimmiliki pria tersebut - Hekkeran Termite.

"Hmmm.... apa yang harus dibeli?"

Memang terlalu banyak item magic yang diinginkan Hekkeran. Untuk sementara, dia seharusnya fokus dengan item pertahanan dahulu. Setelah itu, ada satu lagi yang diinginkan karena alasan spesial.

"Pertama aku harus menyetorkan uangnya... sisanya akan digunakan untuk membeli item-item magic yang diperlukan untuk betualang. Eh? Salah urutannya. Pertama membeli item-item, lalu menyetorkan sisanya."
Hekkeran menggaruk-garuk kepalanya.

Jika seperti itu -

"Sebagai penjaga baris depan, aku memerlukan yang pertahanan magic yang lebih besar, mungkin sudah waktunya untukku untuk mengeluarkan tabunganku juga. Tidak, jika suatu saat aku masih harus mengandalkan memerangi undead dari Katze Plain untuk biaya hidup, mungkin lebih bagiku untuk membeli item-item yang lebih tahan terhadap poison, paralisis dan penyakit."

Item magic bernilai tinggi di dunia ini. Terutama yang berguna ketika bertarung sangat dicari oleh para petualang. Jika itu adalah item tingkat atas, maka dia hanya cukup menyerah membelinya.

Untuk sementara, item-item dalam ingatannya bukanlah yang paling mahal. Namun, masih membutuhkan tabungan selama bertahun-tahun bagi orang biasa untuk bisa membelinya. Itulah kenapa dia dengan santai memikirkan hal ini baik-baik.

Wajahnya yang santai, yang tidak bisa memendam senyum dibalik kegembiraannya tiba-tiba menjadi tegang saat dia melihat sebuah kelompok knight yang saat ini berdiri di sisi jalan.

Kelompok yang terdiri dari knight dengan armor ringan dan berat berdiri berjaga di persimpangan jalan. Karena keberadaan kuil empat dewa agung yang ada di sekitar sana, jumlah petugas yang berpatroli di area itu termasuk tinggi. Meskipun knight-knight ini bukan tiba-tiba mulai menanyai masyarakat yang cuman berlalu lalang, Hekkeran masih merasa tatapan para knight itu berkumpul pada senjata yang dia bawa.

Mungkin saja tidak apa bagi para petualang, namun bagi para worker seperti Hekkeran yang tidak memiliki sandaran dari organisasi manapun atau orang-orang berpengaruh, bukan hal yang bijaksana terjun ke dalam konflik dengan para knight yang ditugaskan untuk melindungi Empire.

Saat dia memohon, Hekkeran berjalan melewatinya tanpa ada insiden. Setelah memeriksa wajahnya dengan daftar kriminal yang dicari dan tidak menemukan kecocokan, para knight tersebut tidak bergerak lebih jauh lagi.
Setelah melewati teritori kuil, dia akhirnya bisa lega dan mengarahkan tatapannya jauh ke depan. Sebuah bangunan yang besar datang ke dalam pandangannya, dan beserta bangunan tersebut, suara pertempuran beserta sorakan dan haus darah terdengar.

Bangunan yang unik itu adalah Grand Arena, yang hanya ada di ibukota Empire. Bangunan itu juga adalah bangunan yang paling ikonik di dalam ibukota.

Bagi Hekkeran yang sudah cukup banyak melihat darah tertumpah ketika bekerja dan tidak tertarik dengan perjudian, arena adalah sebuah tempat yang tidak memiliki arti baginya. Namun, bagi masyarakat ibukota itu adalah salah satu sumber paling penting hiburan mereka. Bahkan dari tempat dia berjalan, suara sorakan bisa terdengar. Kelihatannya arena benar-benar penuh hari ini pula.

"Apakah sudah final? Kehebohannya benar-benar tinggi."

Di masa lalu, Hekkeran pernah membawa tim worker miliknya ke arena, dimana mereka harus bertarung berturut-turut melawan gerombolan monster. Karena monster-monster tidak menerima penyerahan diri, kalah hanya berarti kematian. Tentu saja, pertempuran antara sesama manusia bukan tak pernah ada korban.

Di hari yang biasa di dalam arena, sangat langka melihat satupun orang mati. Jika hal semacam itu benar-benar terjadi, tekanan yang dikeluarkan oleh penonton cukup kuat untuk membunuh seseorang, karena event dengan banyak kematian sangat terkenal.

Diantara event-event ini, yang paling banyak memiliki tingkat rata-rata korban nyawa adalah yang paling terkenal, turnamen pertempuran akbar.

Hekkeran mengangkat bahu.

Dia sama sekali tidak tertarik melihat pemandangan yang berdarah-darah seperti itu, dan tidak ingin mengunjungi tempat itu. Namun, event-event yang terjadi di dalam arena adalah topik panas yang sering dibicarakan banyak orang, jadi selalu ada alasan untuk pergi.

Aku tidak berencana mendaftar hari ini, namun ketika aku kembali mungkin aku harus bertanya cuplikannya. Kelihatannya pertandingan yang sedang berlangsung sangat menegangkan.

Sambil mencoba mengingat rencana yang dia buat, Hekkeran mulai berjalan menuju area yang mengandung berbagai macam toko. Segera setelah itu, dia melihat tanda yang akrab dengannya berkata "The Singing Apple Pavilion".

Toko tersebut dikatakan dimulai dari berkumpulnya para bard yang membuat alat instrumen mereka dari kayu pohon apel, namun sekarang itu adalah sebuah bar dan sebuah penginapan. Dari luar, toko tersebut terlihat ketinggalan jaman, namun interiornya ternyata sangat rapi dan dalam kondisi bagus. Menjaga hawa dingin tetap di luar. Lantainya juga sering digosok. Kualitas dari toko ini sebenarnya sangat tinggi namun tidak terlalu mahal. Bagi Hekkeran dan rekan-rekannya, tidak pada kenyataannya, bagi mayoritas worker, toko ni termasuk penginapan terbaik tidak diragukan lagi.

Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan hotel-hotel kelas atas di dalam Empire, tipe-tipe hotel semacam itu memang lebih cocok bagi para petualang yang berdiri di panggung khalayak umum.

Pertama, pekerjaan yang diberikan kepada para worker biasanya membutuhkan kerahasiaan. Hotel-hotel yang mencolok mata di tempat umum bukan hal yang baik sama sekali untuk orang-orang semacam itu yang membutuhkan jasa para worker. Namun di waktu yang sama, mereka tidak bisa selalu bertemu di tempat yang mencurigakan dan melakukan bisnis mereka disana.

Selanjutnya adalah kebutuhan untuk banyak kelompok worker untuk tinggal di tempat yang sama dan di waktu yang sama. Oleh karena itu penginapan sepeti 'The Singing Apple Pavilion', yang jauh lebih rahasia dan dimana para tamu bisa mendiskusikan hal-hal secara pribadi, adalah lokasi yang ideal yang memenuhi kebutuhan para client. Karena kenyataan bahwa para worker tidak memiliki pendukung dari organisasi seperti Guild Petualang, para client harus mencari tim-tim worker sendiri. Akan sangat menyusahkan bagi semua orang jika para worker tinggal di tempat yang berbeda.

Terlebih lagi, dari sudut pandang para worker, tinggal di dekat satu sama lain membawa suasana bersahabat, begitu juga dengan keuntungan menghindari konflik pekerjaan yang akan menyebabkan pertumpahan darah yang tidak diperlukan. Dan terakhir namun tidak sedikit - yang juga merupakan alasan terpenting - makanan disini benar-benar enak.

Sambil memikirkan makan malam hari ini, Hekkeran membuk pintu penginapan. Jika itu adalah babi rebus favoritnya, dia akan sangat gembira. Sambil berpikir demikian dia masuk, kalimat yang dia dengar bukan semacam 'Selamat datang kembali' atau 'kerja yang bagus' yang dia harapkan tetapi

"Aku sudah bilang! Aku tidak tahu!"

"Tidak, tidak, meskipun kamu sudah berkata begitu..."

"Aku bukan penjaga atau saudara gadis itu, jadi tidak mungkin bagiku mengatakannya padamu dimana dia berada."

"Bukankah kalian temannya? Aku tidak bisa hanya menerima jawaban 'Aku tidak tahu' dan pergi. Lagipula ini adalah pekerjaanku."

Di lantai satu penginapan itu, di tengah-tengah ruang makan, seorang pria dan seorang wanita sedang saling menatap satu sama lain.

Hekkeran tahu betul wanita itu.

Meskipun matanya memancarkan keganasan yang kuat, figur yang paling mencolok adalah sepasan telinga yang lebih panjang dari telinga manusia biasa. Meskipun begitu, telinganya masih hanya sekitar separuh dari panjangnya telinga elf-elf biasa. Benar sekali, ras wanita tersebut adalah half-elf (separuh elf).

Para elf cenderung lebih langsing jika dibandingkan dengan manusia. Kelihatannya wanita ini juga mewarisi ciri-ciri ini. Seluruh tubuhnya sangat langsing. Baik di sekitar dada ataupun pinggangnya, tidak ada lekukan yang tampak jelas di tubuhnya. Dia sedatar papan. Dari jauh, tidak heran jika orang-orang akan salah mengiranya sebagai seorang pria.

Berbalut armor kulit yang rapi, tanpa busur dan panah seperti biasa, satu-satunya senjata yang dia miliki sekarang adalah belati pendek di pinggangnya.

Namanya adalah Imina, dan dia adalah salah satu rekan Hekkeran.

Namun, Hekkeran tidak akrab dengan pria yang saat ini sedang adu mulut dengan Imina.

Meskipun pria itu terlihat menyembah-nyembah di hadapan Imina dengan merendahkan kepalanya, tak ada sedikitpun ketulusan yang terlihat di matanya. Kenyataannya, perasaan yang hadir disana adalah rasa jijik. Setidaknya untuk sekarang, kelihatannya dia mencoba untuk tetap bersikap sopan.

Lengan dan dada pria tersebut dipenuhi oleh otot. Penampilannya saja sendiri bisa memaksa siapapun yang berdiri di depannya memberikan apapun yang dia minta. Sementara dia tidak terlihat tipe orang yang mengandalkan kekerasan untuk menyelesaikan sesuatu, Imina masih mampu menanganinya jika pria itu memaksanya.

Meskipun Imina tidak terlihat sangat kuat, jauh di dalam tubuhnya tersimpan kekuatan yang cukup untuk menangani berandalan-berandalan yang hanya mengandalkan otot mereka.

"Bukankah aku sudah bilang begitu dari awal."

Melihat suara Imina yang mulai menjadi tertekan dengan emosi, Hekkeran cepat-cepat menyela.

"Ada apa, Imina?"

Mendengar suara yang akrab, Imina menolehkan kepalanya dan terkejut ketika melihat Hekkeran.

Bagi seorang ranger seperti Imina, yang ahli dalam persepsi dan kesigapan sekitarnya, tidak tahu Hekkeran yang mendekat menunjukkan seberapa teralihkan dirinya tadi.

"...Siapa pula dirimu?" tanya pria yang melihat Hekkeran seperti penyusup.

Setelah saling bertatap mata, Hekkeran merasa suasana diantara mereka berada pada ambang adu pukul. Namun, bagi seseorang seperti Hekkeran, yang selamat dari banyak situasi antara hidup dan mati, tatapan itu bukan apa-apa dibandingkan tatapan kuat dari monster-monster ganas.

"...Itu adalah pemimpin tim kami."

"...Ooh, jadi ini adalah Hekkeran Termite-san yang terkenal itu."

Hekkeran merasa jijik dengan perubahan sikap yang tiba-tiba.

Meskipun Hekkeran tidak tahu tujun dibalik kunjungan pria tersebut, jika dia datang sampai kemari ke tempat yang dianggap oleh rekan-rekan tim Hekkeran sebagai benteng mereka - penginapan tersebut - peluang dia tidak mengenal Hekkeran tidak ada.

Mungkin kerasnya argumen sebelumnya adalah untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan Hekkeran. Jika Hekkeran sedikit saja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, pria itu mungkin akan meneruskan untuk menggunakan intimidasi selanjutnya.

Diantara para worker atau para petualang, selalu ada mereka yang mampu membelah monster-monster namun kikuk terhadap manusia. Meskipun begitu, kemungkinan besar yang akan mereka lakukan adalah mengambil satu langkah mundur, namun jika keadaan dipaksa lebih jauh, pastinya akan berakhir dalam tumpah darah.

Meskipun kami baru saja bertemu, dia sudah seperti ini... Orang ini... pasti tipe orang yang aku tidak tahan.

Memang benar bahwa ini adalah salah satu metode yang biasa digunakan untuk bernegosiasi, Itu adalah metode yang tidak disukai oleh Hekkeran. Dia akan lebih memilihnya jika pihak lain langsung to the point daripada berputar-putar di dalam lingkaran.

"...Bisakah kamu sedikit lebih lirih? Ini adalah sebuah penginapan, dan kamu sudah mengganggu tamu-tamu lainnya. Aku akan sangat senang jika kamu melakukannya."

Meskipun dia berkata demikian, tak ada satupun tamu yang terlihat di dekat situ. Lalu kemana orang-orang perginya? Bukannya mereka sedang bersembunyi, tamu-tamu penginapan ini sudah sangat terbiasa dengan pembicaraan seperti ini karena mayoritas dari mereka juga adalah para worker dahulunya.

Namun, jarang sekali tempat ini tidak ada orangnya.

Hekkeran menatap pria yang menggunakan kekuatan setara dengan petualang peringkat mythrill. Seakan menghadapi monster, pria itu mengkerut.

"A-Aku... Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud melakukan hal itu pada awalnya."

Setelah berhasil menenangkan suaranya, pria itu mencoba berbicara sekali lagi. Namun, dia langsung menjadi lirih lagi ketika dia melihat tatapan Hekkeran. Menilai dari reaksinya, jelas sekali pria itu terbiasa dengan pekerjaan semacam ini, dimana kekerasan adalah hal yang biasa.

Apa yang dilakukan pria seperti ini disini?

Meskipun tipe pekerjaan yang dilakukan oleh tim Hekkeran adalah bisnis-bisnis di bawah meja, dia tidak mengenali pria ini, dan Hekkeran tidak tahu mengapa dia dikirim kemari. Dia hanya tidak cocok dengan profil seseorang yang datang membawa pekerjaan.

Hal itu mengganggu Hekkeran, dan dia akhirnya melemahkan tatapannya dan bertanya kepada pria itu secara langsung.

"....Memangnya kenapa kamu kemari?"

"Tentang hal itu, aku sedang mencari seseorang yang juga diketahui oleh Termite-san, Furt-san."

Mendengar nama Furt, gambaran seseorang muncul di ingatan Hekkeran.

Meskipun begitu, sulit dibayangkan dia memiliki hubungan apapun dengan pria ini. Itulah kesimpulan Hekkeran.

"Arche? Apakah ada sesuatu yang terjadi dengannya?"

"Arche...Ah! Itulah kenapa. Aku bingung tadi, tapi kami sedang membicarakan Furt-san disini, Arche Eeb Rile Furt-san."

"Lalu?! Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan Arche?"

"Tidak, tidak, aku hanya ingin mendiskusikan sesuatu dengannya... isi diskusi itu adalah hal pribadi, itulah kenapa aku ingin tahu kapan dia akan kembali."

"Memangnya aku tahu itu." Hekkeran membalas dengan tajam.

Bagi seseorang yang tak pernah langsung dalam bicara, pria itu sedikit tercengang oleh ucapan Hekkeran.

"Jika itu masalahnya, percakapannya sudah selesai."

"Ma-Mau bagaimana lagi. Jika memang begitu, aku aka nmenunggunya disini."

"Pergilah."

Hekkeran memberi isyarat ke pintu masuk penginapan dengan dagunya. Sikap Hekkeran membuat pria lain itu terdiam sekali lagi.

"Aku akan blak-blakan, aku tidak suka denganmu sama sekali. Aku hanya tidak bisa mentolerir orang sepertimu di dalam pandanganku."

"Tapi ini adalah area kedai, seharusnya aku bisa.."

"Ah, benar sekali, ya kan? Area ini memang kedai. Tapi jangan lupa in ijuga tempat dimana pertarungan antara pemabuk," Hekkeran tersenyum kepada pria itu. "Tapi kamu jangan khawatir. Tenang saja, meskipun kamu nanti terluka parah, kami memiliki seorang priest disini yang bisa menggunakan magic healing untuk menyembuhkanmu. Selama kamu membayar harga yang tepat, begitulah."

"Mau bagaimana lagi jika kamu harus menarik biaya lebih. Jika tidak pihak kuil akan merasa jengkel. Kami pasti tidak ingin memancing perhatian assassin manapun yang dikirimkan oleh kuil," kata Imina. Sebuah seringai muncul di wajahnya. "yah, setidaknya kami akan memberimu diskon. Ingat-ingatlah supaya berterima kasih kepadaku, ya kan?"

"-Dan itulah yang akan terjadi."

"Jika kamu berencana untuk mengan-"

Kalimat yang terpotong di tengah jalan itu datang dari pria tersebut, karena dia melihat perubahan drastis di wajah Hekkeran.

Hekkeran mengambil satu langkah maju, sampai jarak diantara wajah mereka hanya satu jengkal saja.

"hah?! Ancaman? siapa yang mengancam? Apakah seaneh itu jika ada pertarungan di sebuah bar? Apa, aku memberimu nasehat untuk hidup panjang dan sehat dan kamu bilang aku mengancammu? Apa kamu ingin mulai bertengkar?"

Penampilan Hekkeran saat ini adalah seperti wajah seseorang yang bisa dimiliki orang yang pernah menghadapi kematian.

Menghadapi tekanan yang datang dari Hekkeran, pria itu mengambil satu langkah mundur. Dia berdeccak lidah sedikit lalu dengan ogah-ogahan melangkah ke arah pintu masuk. Meskipun dia ingin menyembunyikan fakta bahwa dia ketakutan, satu kali tatap di punggungnya sudah bisa memastikannya. Saat dia sampai di pintu masuk, pria itu berbalik dan berteriak kepada Hekkeran serta Imina sekali lagi.

"Bilang pada si bocah dari keluarga Furt itu! Bilang padanya tanggal deadline sudah dekat!"

"Hah?!"

Mendengar kerasnya balasan Hekkeran, pria itu cepat-cepat bergegas pergi.

Segera setelah pria itu menghilang, ekspresi Hekkeran cepat-cepat kembali normal. Perubahan yang tiba-tiba itu akan membuat orang yang melihatnya mungkin akan berpikir bahwa seluruh pemandangan tadi hanyalah sebuah akting. Dan lalu, Imina mulai bertepuk tangan, seakan Hekkeran telah berhasil melakukan pertunjukan hebat.

"Jadi, apa-apaan tadi?"

"Entahlah. Dia hanya bilang kepadaku seperti yang dia bilang kepadamu."

"Sialan, seharusnya aku lebih lama mendengarkannya sebelum menyingkirkannya."

Hekkeran memegang kepalanya seperti orang yang kalah.

"Tunggu saja dan dengarkan dari Arche sendiri ketika dia balik."

"...Tapi, bukankah tidak baik menggali terlalu dalam kepada masalah seseorang."

"Yah, meskipun apa yang kamu katakan adalah benar, kamu tetap seorang pemimpin. Lakukan sebisamu!"

"Kalau begitu, aku akan menggunakan otoritasku sebagai seorang pemimpin untuk bisa bertanya kepadanya tentang hal itu. Akan lebih baik jika sesama wanita seperti yang bertanya, bukankah begitu?"

"Ayolah, yang benar saja, aku juga tidak ingin tanya."

Keduanya tersenyum pahit satu sama lain.

Ada beberapa peraturan yang wajar ada di antara para petualang dan worker, dimana hal-hal tertentu tidak bisa dilakukan. Pertama adalah membuka masa lalu rekan setim. Kedua adalah menunjukkan hasrat berlebihan.

Untuk masalah yang kedua, sampai titik tertentu, hasrat berlebihan tidak bisa dihindari karena kenyataan bahwa banyak orang yang memilih untuk menjadi worker karena alasan pribadi. Namun, hal itu pun ada batasnya. Terlalu banyak berhasrat bisa menyebabkan sebuah tim kehilangan koordinasi. Sebagai contoh, sulit untuk mempercayai rekan setim yang terus-terusan menggerutu tentang uang. Membiarkan rekan setim menjaga punggungmu ketika momen-momen berbahaya adalah sebuah bagian fundamental dari kerjasama dan persatuan. Oleh karena itu, semua tim memerlukan level kepercayaan minimal antara satu sama lain. Tapi seberapa besar kamu bisa mempercayai seseorang yang diketahui serakah ketika kamu mengambil pekerjaan dengan resiko dan hadiah yang besar?

Saat ini, kelihatannya ada sebuah masalah yang berhubungan dengan Arche, yang akan mempengaruhi kehandalannya. Itu bukanlah sebuah masalah yang bisa dilewatkan begitu saja.

Selama melakukan pekerjaan, mereka akan mempertaruhkan nyawa kepada tangan satu sama lain. Oleh karena itu mereka tidak bisa memiliki sedikitpun jejak keraguan kepada rekan mereka.

Hekkeran menggelengkan kepalanya, sambil memperlihatkan sikap ogah-ogahan di wajahnya.

"Kelihatannya tidak bisa dihindari, kalau begitu, aku akan bertanya ketika dia kembali."

"Aku mengandalkanmu~."

Hekkeran memicingkan matanya kepada Imina, yang sedang tersenyum dan melambaikan tangannya, dan berkata, "Jangan kira kamu bisa lari. Kamu juga harus datang bicara kepadanya denganku, yo."

"Eh, ehhhh..." Meskipun Imina jelas sekali ingin menolak, dia menyerah segera saat dia melihat tekad di wajah Hekkeran. "Oh ya sudah, mau bagaimana lagi. Aku harap itu bukan masalah besar..."

"namun demikian, kemana Arche perginya?"

"Eh? Ah, dia sedang mengumpulkan informasi dibalik pekerjaan itu."

"Bukankah Rob dan aku yang bertugas untuk itu?"

Setelah kembali dari Katze Plain (Dataran Katze), mereka menerima tugas baru, dengan imbalan bagus dari pekerjaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, mereka mulai bersiap untuk mengambil pekerjaan tersebut.

Semula, Roberdyck lah, yang paling coock untuk hal semacam itu, untuk meneliti latar belakang orang yang ditunjuk pula sebagai kompensasi. Hekkeran menuju kantor administrasi Empire untuk mengambil pembayaran atas penumpasan undead - semua pekerjaan yang berhubungan dengan menumpas undead di dataran Katze dianggap sebagai pekerjaan pemerintah oleh Empire - dan di waktu yang sama, menggunakan metode alternatif untuk mengumpulkan informasi yang mirip dengan Roberdyck.

Imina dan Arche seharusnya menunggu di penginapan.

"Bukan hanya itu. Rob perlu menyelidiki sejarah dan kondisi di sekitar area operasi."

Hekkeran menganggukkan kepalanya, seakan sebuah pencerahan turun kepadanya. Meskipun Arche keluar dari Akademi Magic Imperial, dia mungkin masih memiliki kontak di sana. Dia mungkin lebih cocok untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan akademik dan dia juga bisa mengunjungi Guild Magician untuk mengumpulkan material tambahan.

"Jadi itu kenapa dia juga ikut. Rob juga sangat berpengetahuan luas, dan memiliki koneksi dengan banyak kuil. Bagaimanapun juga, bagaimana jalannya?"

Hekkeran membuat sebuah suara saat dia duduk di sebuah kursi dan berbicara.

"Meskipun permintaannya hanya diberikan kepada para worker, isi dari pekerjaannya juga tidak buruk. Alasan mengapa mereka lebih memilih mempekerjakan para worker kali ini adalah mungkin karena lokasi pekerjaannya terletak di tempat yang tidak bisa dituju oleh para petualang. Namun, seperti yang client katakan sebelumnya, kelihatannya mereka telah membuat kontak dengan tim lainnya juga."

"Apakah kita benar-benar akan bekerjasama dengan tim lain yang dihubungi? meskipun mereka bilang reruntuhan yang ditemukan terlihat belum pernah dijamah, tak kusangka mereka mau menginvestasikan sebanyak ini tanpa pendapatan pasti terlihat sedikit..."

"Pria yang bernama Greenham itu - dari satu tim ke tim lain yang dihubungi - mengatakan hal yang sama. Namun pada akhirnya, 'Heavy Masher' kelihatannya sedang berencana untuk menerima permintaan tersebut. Jika kita tidak memutuskan hingga besok, keadaannya mungkin akan jadi menyusahkan."

Sejauh ini tim Hekkeran hanya mendengarkan isi dari permintaan, dan mereka belum menerimanya. Meskipun mereka berjanji memberikan balasan kepada client besok, jika mereka akan menerimanya, mereka akan mulai segera mempersiapkannya.

"Lalu, di waktu yang penting seperti ini, hal lain muncul... Apakah keduanya berhubungan?"

"Kita tidak bisa mengeluarkannya dari kecurigaan bahwa ini dilakukan oleh tim lain yang ingin mendapatkan keuntungan dengan hal ini, namun kurasa kita seharusnya masih menunggu dan mendengar penjelasan Arche sebelum memutuskan. Jika ini memang benar-benar sebuah skema yang dimulai oleh tim lain, apakah kita akan mundur atau terus?"

"Tentu saja kita lanjut. Jika mereka berencana untuk memulai pertarungan, maka kita hanya perlu menghajar mereka sampai tak ada lagi yang berani macam-macam dengan kita lagi, 'sampai kita rontokkan semua gigi mereka."

"Kedengarannya sangat berlebihan."

Meskipun Imina kelihatannya terlalu kasar di luar, Hekkeran juga berpikir pendekatannya terhadap sebuah masalah memang baik.

Memang bukan masalah yang terlalu besar untuk diremehkan, reputasi mereka juga akan jatuh jika mereka mundur. Kehilangan reputasi adalah hal yang ingin dihindari oleh mereka yang memiliki profesi worker.

Di waktu yang sama, sebuah tekad membara membakar dari dalam mata Hekkeran, sebuah suara berderit dari pintu yang terbuka datang dari arah pintu masuk. Dua figur manusia berjalan masuk ke dalam penginapan.

"-Kami pulang!"

"Kami sudah kembali!"

Suara pertama yang terdengar agar cengeng milik seorang gadis, diikuti dengan sebuah suara dari seorang pria yang matanya dipenuhi dengan kebajikan. Jeda sesaat datang dari keraguan menutupi suara lembut dari rekan wanitanya.

Gadis yang pertama masuk ke dalam tidak terlalu kurus. Kalimat 'wanita muda yang cantik' akan menjelaskan dirinya.

Dengan penampilan diantara usia lima belas dan tujuh belas tahun, gadis yang memiliki sebuah wajah dengan fitur yang rapuh dan rambut panjang sebahu. Kecantikannya sangat elegan, namun baik sekarang dan seterusnya, dia juga memberikan kesan menjadi sebuah boneka tanpa nyawa.

Tangannya menggenggam sebuah tongkat besi yang memiliki tinggi yang sama dengan dirinya. Permukaan tongkat itu ditutupi dengan simbol-simbol dan tulisan kuno yang bisa saja kalimat atau gambar-gambar. Gadis itu memakai jubah longgar, dan dibaliknya, pakaian yang kaku menawarkan sedikit perlindungan. Dia jelas sekali adalah seorang magic caster.

Pria yang memakai armor full body - meskipun sudah melepaskan penutup kepalanya - dan di luar armor ada sebuah jubah luar yang bersulam simbol sebuah lambang. Sebuah senjata morningstar menggantung di pinggangnya, dan sebuah kalung yang memiliki lambang yang sama dengan jubah luarnya menggantung di leher.

Dengan gaya rambut yang ditata dengan rapi dan janggut yang dipotong dengan baik, pria itu mengeluarkan kesan tulus. Berpenampilan bijak, usianya sekitar 30 tahun.

Mereka berdua adalah rekan yang ditunggu oleh Hekkeran dan Imina, Arche Eeb Rile Furt dan Roberdyck Goltron.

"Ooh, selamat datang kembali!"

Bisakah ini dianggap sebagai waktu yang baik atau waktu yang buruk? Hekkeran berpikir demikian sambil berputar untuk menyambut mereka berdua dengan suara kaku.

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan kalian berdua?"

Roberdyck menggunakan nada yang tidak menunjukkan senioritas mereka berdua. Salah satu alasan adalah karena pilihan pribadi, yang lainnya adalah karena kesetaraan antara para worker.

"Ti...Tidak ada masalah."

"Be..Benar sekali. Seperti yang dikatakan oleh Hekkeran."

Arche dan Roberdyck menatap mereka berdua yang melambaikan tangan menyangkal.

"Umm, ngomong-ngomong, ini bukanlah tempat yang baik untuk bicara, bagaimana kalau kita pergi kesana?"
Setelah selesai bercanda, sebuah ekspresi serius muncul di wajah Hekkeran saat dia menunjuk meja bundar yang ada di belakang area kedai minuman.

"Sebelum itu, err. Tentang minumannya - Oi, Imina. Dimana pemiliknya?"

"...Keluar belanja. Aku sedang menjaga tempat ini menggantikannya."

"Begitukah? Lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak apakah aku langsung mengeluarkan satu atau dua botol?"

"-Aku tidak minum."

"Ah, Aku juga tidak, trims."

"...Begitukah? kalau begitu.. mari kita mulai rapat dari 'Foresight'."

Ekspresi santai yang ada di setiap wajah para anggota menghilang. Di waktu yang sama, mereka menyandarkan beban ke meja, membuat setiap orang mendekat. Meskipun tidak ada tamu saat ini, sikap semacam ini telah menjadi kebiasaan lama yang sulit dihilangkan.

"Pertama, aku ingin memastikan isi dari komisinya."
Ketika dia memastikan sudah mendapatkan perhatian setiap orang, Hekkeran melanjutkan. Nada dan ekspresinya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Sebagai ketua kelompok, memang perlu bagi dirinya untuk bertindak serius dan mempertahankan kewibawaan ketika situasi membutuhkannya. Memang itu yang diharapkan dari seorang pimpinan.

"Client kali ini adalah Earl Femel. Isi dari permintaannya adalah untuk mensurvey sebuah reruntuan - kelihatannya seperti makam bawah tanah - ditemukan di dalam area Kingdom Re-Estize. Kompensasinya terdiri DP 200, diikuti dengan 150 setelah selesai. Kualitas kontak dan jumlah hadiah yang ditawarkan kali ini sangat tinggi. Tidak termasuk bonus yang akan didapatkan pada akhirnya berdasarkan hasil dari investigasi. Seluruh item magic yang ditemukan selama investigasi akan menjadi milik Earl; namun, orang yang menemukannya selama investigasi akan menerima bonus tambahan separuh harga pasaran dari item magic tersebut. Sedangkan untuk permata seperti perhiasan dan logam-logam berharga, karya seni dan harta karun lainnya, setelah nilainya diverifikasi, separuh jumlahnya akan diberikan kepada penemunya. Dan juga, mereka sudah membuat kontak dengan tim worker lainnya juga. Tergantung situasi nantinya, kelihatannya akan menjadi join operasi - baiklah, aku sudah cukup menjelaskannya."

Setelah berbagi informasi yang dia dapatkan dengan Arche dan Roberdyck, Hekkeran kembali kepada isi dar komisi.

"Durasi maksimum adalah tiga hari. Tujuan utamanya adalah untuk menjelajahi bagian dalam makam. Bagian terpenting yang harus dicatat adalah, dicurigai nantinya akan bertemu dengan makhluk yang tidak diketaui. Dari kelihatannya, komisi ini benar-benar terlihat seperti investigasi yang sederhana."

Sangat wajar banyak monster yang menggunakan reruntuhan yang diabaikan di luar peradaban manusia sebagai sarang mereka. Oleh karena itu, tugas 'survey' yang diberikan kepada para worker cenderung dianggap sebagai misi pengintaian langsung tembak (reconnaisance by fire).

"Aspek terpenting tentang komisi ini adalah tempat itu terlihat seperti makam yang belum pernah dijelajahi."
Saat itu dikatakan, suasana di sekitar kelompok berubah.

Dua ratus tahun yang lalu, ketika era sebelum dikalahkannya Demon Gods, banyak kerajaan yang musnah. bukan hanya kerajaan manusia yang hancur, negeri-negeri yang terdiri dari demi-human dan spesies heteromorfik yang lain juga musnah. Reruntuhan dari peradaban ini sering mengandung banyak harta karun yang sangat berharga - kemungkinan bertemu dengan item-item magic juga sangat tinggi.

Menemukan harta karun ini adalah impian yang dimiliki baik oleh para petualang dan worker.

Oleh karena itu, reruntuhan yang belum dijamah adalah sesuatu yang ingin ditemukan oleh para petualang dan worker. Dan tiba-tiba saja, ini dia, tepat di depan mata mereka.

Setelah memastikan kegembiraan di dalam mata rekan-rekannya, Hekkeran mengumpankan bolanya kepada dua orang yang pergi keluar untuk mengumpulkan informasi.

"Akhirnya, bekas yang dibutuhkan untuk perjalanan datang dan pergi dari tempat itu semuanya akan ditanggung oleh Earl. Hanya itu semua informasi yang kudapatkan. Selanjutnya, Arche, Roberdyck, katakan kepada kami hasil dari investigasi kalian."

"-Kalau begitu, aku akan mulai, kedudukan Earl Femel di dalam istana sangat tidak baik. Ada rumor jika Kaisar berdarah mengacuhkannya. Dan juga, dari apa yang kudapatkan, kelihatannya dia tidak sedang membutuhkan uang."

"Mengenai reruntuhan yang ditemukan di dalam teritori Kingdom, baik Arche-san dan aku sudah mencoba meneliti sejarah masa lalu dari peradaban yang pernah tertulis. Sejauh ini, kami tidak bisa menemukan catatan apapun tentang kota-kota yang didirikan di dekat tempat reruntuhan. Jika memang benar itu adalah makam, kita juga seharusnya bisa menemukan petunjuk-petunjuk yang tertinggal di buku-buku... Sejujurnya, aku tidak bisa menemukan mengapa ada makan yang didirikan di lokasi itu. Hanya sedikit desa kecil yang ada di dekat area tersebut, mungkin akan lebih baik untuk mencari informasi dari sana?"

"Mau bagaimana lagi, kita sudah diperintahkan untuk menjaga operasi ini serahasia mungkin. Client meminta hanya sesedikit mungkin saksi, dengan kata lain, kita tidak seharusnya membuat gerakan apapun yang tidak diperlukan."

"-Tentu saja, daerah itu milii Kingdom. Jika operasinya terbongkar, kita mungkin akan menjadi musuh dari Kingdom dan keluarga Vaiself."

Menjelajahi reruntuhan yang ditemukan di negara yang berbeda, pekerjaan ilegal di garis perbatasan seperti ini adalah alasan mengapa para worker yang dipilih daripada para petualang.

"Jadi dengan kata lain, apa yang kita lakukan hanyalah pekerjaan biasa yang kotor dan kuno."

"Meskipun bisa terlihat seperti itu, masih ada sedikit masalah yang sensitif."

"Benar sekali. Jika Worker dari Empire tertangkap di dalam Kingdom, Earl pastinya akan terseret bersama kita."

"Yang mana membawa kita kepada pertanyaan yang utama."

"Darimana datangnya informasi penemuan reruntuhan ini?"

"Yeah. Tak perduli bagaimana aku memikirkannya, ini aneh."

"Begitukah? Bukankah tempatnya sangat dekat dengan Great Forest of Tob? Mungkin saja ditemukan ketika melakukan pencarian kayu."

"-Aneh. Lihatlah ini." Arche membuka peta dan menunjuk ke arah titik yang diberi lingkaran. "Meskipun detilnya sangat tidak jelas, tapi tempat seperti ini.." Mengusapkan jari kecilnya ke sekitar peta, Arche menunjuk ke arah tujuannya.

"-Ada desa juga disini. Namun ukurannya sangat kecil. Mungkin lebih baik menyebutnya dengan dukuh. Aku tidak percaya sebuah desa seperti itu mampu menciptakan tanah terbuka yang luas seperti itu di dalam hutan."

"Benar sekali. Peluang tanah terbuka ini dibersihkan oleh desa kcil sangat tidak mungkin. Terutama jika hutan tersebut dihuni oleh banyak monster-monster berbahaya... Akan lebih masuk akal jika dipikir itu dilakukan oleh proyek pemerintah, namun aku tidak bisa melihat alasan apapun mengapa Kingdom ingin membuka tanah di bagian hutan disitu. Pada akhirnya, kita masih kekurangan informasi."

Empat orang itu menjadi bingung setelahnya. Apakah mereka seharusnya menerima permintaan itu atau tidak?

Tidak seperti para petualang, dengan dukungan dari seluruh guild, sangat penting sekali bagi para worker untuk menyelidiki seluruh detil dengan benar mengenai pekerjaan yang ditawarkan sebelum memutuskannya. Pertama, mereka harus menyelidiki latar belakang client secara dalam dan koneksinya, lalu lokasi pekerjaan. Akhirnya, berdasarkan detil-detil yang dikumpulkan dari penjelasan pekerjaan, sebuah keputusan akan dibuat apakah diterima atau tidak.

Meskipun sudah melakukan semua itu, suatu ketika itu masih belum cukup. Jika seseorang tidak mampu melakukan ini, maka mereka harus keluar dari pekerjaan seorang worker. Tak perduli seberapa bagus bayarannya dari pekerjaan itu nantinya, akan lebih baik menolaknya jika kamu tidak bisa membersihkan debu yang akhirnya mengotori tanganmu.

"...Aku sudah memastikan pembayarannya, ini diberikan sebagai bayaran pertama-"

Hekkeran meletakkan plat logam di atas meja. Permukaan plat itu dipenuhi dengan berbagai macam simbol dan tulisan kuno. Meskipun dia diberi plat ini, dia akan mengembalikannya jika mereka memutuskan untuk menolak pekerjaannya.

"Aku sudah memeriksa dengan Bank Imperial. Jumlah yang sudah dimasukkan ke dalam rekeningku, bisa dirubah jadi uang tunai kapanpun."

Plat logam adalah sebuah tipe jaminan yang digunakan oleh bank di dalam Empire, mirip dengan peran cek.

Untuk menghindari pemalsuan, plat-plat itu dibuat dengan ekstra hati-ati dan halus. Meskipun pembuatannya memakan waktu yang sangat lama, dan pasti akan memberikan tambahan pembayaran untuk orang yang menggunakannya, keuntungannya masih jauh lebih besar dari kerugiannya.

Di negara lain, hal semacam ini biasanya ditangani oleh Guild Petualang; namun lempengan logam yang digunakan di Empire dijamin oleh pemerintahnya sendiri.

"Dari kelihatannya, bukan semacam jebakan... yah, aku tahu mereka sangat serius ketika mereka membuat deposit."

Jika itu adalah sebauh jebakan, seharusnya tidak perlu membuat pembayaran sebesar itu. Namun, mungkin saja dibuat agar orang berpikir seperti itu, meskipun Hekkeran tidak percaya bahwa dia entah bagaimana sedikit menyinggung para bangsawan sehingga cukup bisa memancing sebuah jebakan yang menargetkan dirinya secara khusus.

"Aku-"

"Hentikan. Imina, aku masih belum selesai. Tolong, jaga pemikiranmu sedikit lebih fleksibel."

"Ya, ya. Mari kita dengarkan. Tentang pekerjaan yang ditawarkan kepada kita... kelihatannya mereka sangat mepet waktunya, namun, masih ada poin yang aku tidak setujui. Sebagai contoh, mempekerjaan banyak tim worker, bagaimana pendapatmu?"

Seperti yang ditunjukkan oleh Imina, mempertimbangkan jumlah waktu yang dibamil untuk membuat kontak dengan banyak tim, akan lebih masuk akal mengambil tim pertama yang setuju dan bergegas ke lokasi makam, mempertimbangkan job-job seperti ini yang ketat dengan waktu.

"-Aku juga tidak yakin. Pertama, aku tidak mengerti mengapa mereka mencoba untuk buru-buru dengan hal ini. Aku juga tidak menerima informasi apapun atas situasi darurat yang terjadi kepada Earl. Bukannya seakan ada peristiwa atau upacara apapun yang akan segera datang pada beberapa hari berikutnya. Satu hal yang bisa kupikirkan adalah mereka takut reruntuhan itu mungkin saja akan ditemukan oleh Kingdom. Mempekerjakan banyak tim mungkin hanya untuk meningkatkan tingkat kesuksesan?"

"Tentang itu, Hekkeran. Apakah kamu mendengar sesuatu dari Greenham?"

"Tidak banyak yang bisa dikatakan. Aku hanya pergi dan bertanya apakah mereka juga dihubungi, namun kelihatannya mereka memang juga menutup informasi mengenai pekerjaan ini. Sulit sekali untuk tidak membuka apapun kepada mereka."

Hekkeran mengangkat bahu tidak berdaya.

"-Jika itu masalahnya, maka mungkin saja ada pihak ketiga yang juga mengincar reruntuhan itu?"

"Itu adalah sebuah kemungkinan. Jika itu memang benar maka itu akan bisa menjelaskan mengapa banyak sekali worker yang dipekerjakan. Oh benar juga, kelihatannya ada kejadian besar yang terjadi baru-baru saja di Kingdom. Namun, kelihatannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan area yang dekat dengan E-Rantel...."

"Mari kita dengarkan tentang hal ini lebih banyak, Rob."

Karena kurangnya informasi yang akurat, Roberdyck hanya bisa menjelaskan apa yang dia dengar sepatah-patah. Karena detil terbanyak yang berhubungan dengan insiden ini dikumpulkan dari rumor-rumor, gambaran seluruhnya yang terkumpul pada akhirnya tidak jelas atau bisa dipercaya.

"Hmm, kita tidak bisa memastikan jika insiden ini berhubungan. Namun, aku masih berpikir apa yang dikatakan Arche adalah situasi yang paling mungkin. Rob juga setuju."

"Jika itu masalahnya kalau begitu.... mempekerjakan banyak tim worker, dan mempertimbangkan lokasi pekerjaan yang berada di dalam teritori Kingdom, sangat mungkin jika kita nantinya akan bentrok dengan para petualang Kingdom yang dikirimkan untuk menjelajahi reruntuhan tersebut? Jika memang seperti itu maka tidak ada gunanya lagi mengumpulkan informasi lebih jauh di dalam Empire."

"Hal lain yang harus diwaspadai adalah pengepungan yang akan dibuat oleh tim-tim worker lain yang dipekerjakan. Aku pastinya tidak ingin kehilangan nyawa saat kita tiba di tujuan kita."

"Kami juga ingin mewaspadai serbuan yang dibuat oleh para petualang. Meskipun sudah berkata seperti ini, aku lebih memilih jika itu dilakukan oleh para petualang. Setidaknya kita bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan mereka dan tidak akan terlihat seberbahaya ketika dengan para worker lainnya."

"Jika itu dilakukan oleh para worker, maka keadaannya nanti akan berakhir dengan pertumpahan darah."

"-Apa yang harus kita lakukan, pimpinan?"

Masalah keseluruhan sudah diangkat dan didiskusikan, dan setiap opini anggota masing-masing juga sudah disuarakan. Apa yang tersisa adalah beberapa spekulasi sebelum tiba pada kesimpulan.

"Sebelum memutuskan, aku ingin bertanya satu hal.... Kurasa semuanya perlu mendengarkan ini." Hekkeran menghela nafas dalam-dalam, dan Imina, yang duduk di samping Hekkeran, menahan nafas sesaat.

"Arche, seorang pria asing datang dan berkata dia ingin menemuimu."

Mendengar hal ini, alis Arche terangkat di wajah yang biasanya tidak memiliki ekspresi itu. Melihat reaksi ini, Hekkeran mengerti bahwa Arche tahu pria itu.

"Apa yang dikatakan oleh pria itu pada akhirnya?... Apa itu tadi?"

Hekkeran terang-terangan bertanya kepada Imina. Apa yang diterimanya pada akhirnya adalah sebuah tatapan yang berkata "Apa yang kamu katakan?". Namun, setelah menyadari bahwa Hekkeran benar-benar lupa, Imina membalas dengan suara lelah.

"Bilang pada bocah dari keluarga Furt itu. Bilang padanya tanggal deadline sudah dekat!"

"Yep, semacam itu."

Menjadi tersorot oleh lampu, Arche mengambil nafas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang berat.

"-Aku terjebak dalam hutang."

"Hutang?!"

Hekkeran berseru karena terkejut. Tentu saja, bukan saja Hekkeran, Imina dan Roberdyck juga memiliki ekspresi terkejut. Karena tak ada peringkat di dalam tim mereka, pendapatan dibagi secara merata. Dan setelah dipikir kembali jumlah yang mereka dapatkan sampai sejauh ini, suatu hutang adalah hal yang aneh.

"Berapa banyak yang kamu pinjam?"

"-Tiga ratus koin emas." Mendengar balasan dari Arche, tiga orang itu saling menatap satu sama lain sekali lagi.

Jumlah yang dia pinjam adalah sesuatu yang tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa. Itu adalah sesuatu yang bahkan para woker di level mereka tidak akan bisa didapatkan dalam sekali pekerjaan. Meskipun jumlah deposit dari permintaan saat ini adalah tiga ratus lima puluh koin, jumlah itu seluruhnya untuk tim. Setelah dikurangi oleh biaya perawatan dan juga membeli equipment dan item-item yang dibutuhkan, jumlah yang tersisa untuk masing-masing anggota hanya sekitar enam puluh koin.

Terlebih lagi, tim mereka terhitung diantara profesi worker yang top. Dengan menggunakan set kriteria yang sama dengan para petualang, mereka akan setara dengan peringkat mythrill. Meskipun pada level itu, mereka tidak bisa mendapatkannya dalam sekali pekerjaan. Itu menunjukkan seberapa banyak hutang tersebut.

Wajah Arche mulai bingung saat dia merasakan tatapan ragu dari rekan-rekannya pada dirinya.

Dia memang ingin menghindari percakapan seperti ini, jika dia tidak menjawabnya sekarang, tidak mengejutkan jika dia nantinya akan dikeluarkan dari tim.

Setelah sejenak mempertimbangkan, Arche akhirnya membuka mulut.

"...Karena keluargaku menganggapnya aib yang besar, aku tak pernah bilang hal ini kepada siapapun, namu.... Kaisar darah telah menghapus status bangsawan keluargaku."

Kaisar darah - Jircniv Rune Farlord el Nix. Terkenal karena menodai tangannya dengan darah.

Karena peristiwa tertentu, kaisar sebelumnya dipaksa pensiun. Segera setelahnya, apa yang dulunya adalah lima keluarga besar dari Empire, keluarga dari ibu kaisar darah, dituduh membunuh kaisar dan dibasmi. Keadaan menjadi asam setelahnya, dimana saudara-saudara dari Kaisar darah mati satu persatu, dan pada akhirnya, bahkan ibunya tertangkap dan binasa.

Tentu saja, ada perlawanan selama periode ini. Namun, perlawanan ini percuma bagi Kaisar darah, yang sudah mengendalikan para Knight di Empire saat dia masih menjadi putra mahkota. Dengan menggunakan kekuatan militer yang besar, setiap aristokrat yang mampu melawannya dibabat habis seperti gandum oleh sabit besar. Yang tersisa adalah mereka yang bersumpat setia kepada kaisar dari lubuk hati mereka, dan berakhir dengan pemusatan kekuatan secara mutlak kepada dirinya.

Namun, kaisar darah tidak berhenti sampai disitu. Banyak sisa-sisa aristokrat yang segera dicopot gelarnya karena tidak kompeten. Malahan, orang biasa yang mampu diberikan kesempatan untuk naik status.

Kesimpulannya, ada dua titik yang paling mengejutkan masyarakat. Pertama adalah kekuatan negeri dari kekaisaran tidak berkurang sedikitpun ketika pencopotan masal gelar para aristokrat. Kedua adalah Kaisar yang telah memperoleh semua ini hanyalah seorang bocah yang berusia sebelas atau dua belas tahun.

Tidak aneh melihat para keluarga yang kehilangan status kebangsawanannya. Namun-

"-Bahkan hingga sekarang orang tuaku masih memiliki gaya hidup sama seperti sebelumnya. Tentu saja kami tidak bisa menahan beban biayanya. Itulah kenapa orang tuaku meminjam uang dari tempat-tempat mencurigakan."

Mendengar hal ini, tiga orang itu saling menata satu sama lain.

Meskipun mereka bertiga menyembunyikannya dengan baik, perasaan gelisah, jengkel, tidak senang dan marah berlalu diantara mereka.

"-Aku percaya diri dengan kemampuan magic milikku. Aku ingin bergabung." Kalimat ini diucapkan oleh anak kecil kurus yang sedang memegang sebuah tongkat yang lebih panjang dari dirinya.

Gambaran seorang anak kecil dengan wajah tanpa ekspresi, yang sedang memegang tongkatnya dengan kedua tangan sambil berdiri di depan mereka, tiba-tiba datang kembali ke dalam ingatan Hekkeran dan yang lainnya. Lalu, gambara dari wajah yang bengong setelah mereka melihat penampilan dari kekuatan Arche dalam magic datang di kepala mereka, bergema dengan nostalgia.

Di dalam dua tahun yang berlalu, setelah mengalami berbagai petualangan dan selamat dari petualangan dimana bahkan satu gerakan yang salahpun akan menghasilkan kematian, uang yang mereka peroleh berjumlah sangat menjanjikan. Namun, equipment Arche sangat sedikit yang berubah sejak awal.

Alasan itu akhirnya diketahui.

"Apakah itu benar? Apakah aku harus pergi dan berbicara baik-baik dengan mereka?"

"Kurasa sudah saatnya orang tuamu mendengarkan suara dewa. Tidak, tidak, mungkin mereka harus bertemu dengan tinju-tinju dari dewa sebelumnya."

"Arche, aku tidak ingin terdengar buruk mengatakan hal ini namun kamu tidak memiliki suara untuk pekerjaan ini."

"-Tidak apa. Bagi seseorang yang membutuhkan uang, aku bisa memahami jika suaraku akan membahayakan karena masalah hutangku."

Itulah artinya dengan dibutakan oleh keserakahan.

"-Sebenarnya, aku memiliki ide yang mungkin akan berakhir dikeluarkan dari tim ini."

"Apa yang kamu katakan? Setelah memiliki seorang magic caster yang seahli dirimu bergabung dengan tim kami, adalah kerugian yang sangat besar bagi kami jika begitu saja melepaskanmu."

Kalimat ini bukan bermaksud menenangkan. Itu memang sebenarnya.

Innate talent dari Arche. Sepasang mata yang diberikahi oleh keajaiban, telah membantu tim Hekkeran berkali-kali di masa lalu.

Jika sebuah nama harus diberikan kepada innate talent Arche, 'All-Seaing Eyes' mungkin yang paling cocok untuk menjelaskannya.

Magic Caster Arcane terus dikelilingi oleh aura yang tidak terlihat menyelimuti tubuh mereka. Namun, Innate talent Arche membuatnya bisa melihat itu secara langsung. Bukan hanya itu, dia bahkan mampu melihat magic tingkatan apa yang mampu digunakan oleh lawan.

Keunggulan karena mampu mengukur level kekuatan dari lawan tidak usah dikatakan.

Hanya ada satu saja orang lain yang Hekkeran tahu di dalam Empire yang juga memiliki kemampuan ini. Dan orang itu adalah magic caster tertinggi di Empire - Fluder Paradyne.

Meskipun mata mereka adalah satu-satunya yang sama, itu menunjukkan seberapa berharganya Arche, karena dia sebanding dengan Fluder.

"Tidak kukira Akademi Magic mau melepaskan anak yang berbakat seperi itu."

"Tepat sekali. Mampu menggunakan magic dengan tingkatan yang sama denganku di usia yang masih muda benar-benar tidak bisa dipercaya. Mungkin Arche bisa meraih tingkat 6 di masa depan."

"-Kurasa itu akan sangat sulit diraih. Namun, aku akan senang jika kemungkinan itu ada."

Saat suasana yang tadinya hancur perlahan kembali, Hekkeran bertepuk tangan. Perhatian setiap orang sekali lagi terfokus pada topik kali ini.

"Kalau begitu sekarang, permintaan ini, apakah kita menerimanya atau tidak? -Roberdyck."

"Aku tidak keberatan."

"Imina?"

"Mengapa tidak melakukannya saja? Ini adalah tipe pekerjaan yang selalu aku ingin lakukan."

Pekerjaan yang diberikan kepada para woker biasanya bukanlah hal yang remeh. Hanya beberapa hari yang lalu, mereka masih berfokus pada dataran Katze menumpas undead. Pekerjaan seperti itu sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang ditawarkan sekarang.

"Kalau begitu-"

"-Jika itu karena aku, tolong jangan. Meskipun jika kita menolak penawaran kali ini aku masih memiliki banyak cara lain."


Tiga orang itu saling menatap, dan sebuah senyum lalu muncul di wajah Imina.

"Tidak mungkin, jika dipikir-pikir, permintaan kali ini bukanlah pekerjaan buruk yang biasanya. Hadiahnya juga sangat banyak. Ya kan, Rob?"

"Begitulah. Itu bukan karenamu sama sekali. Ada banyak peluang menemukan item-item di dalam reruntuhan. Bukankah begitu, Hekkeran?"

"Begitulah, Arche. Meskipun sayang sekali kita tidak bisa terknal karena kita adalah penjelajah pertama dari reruntuhan itu."

"-Aku berterima kasih sedalam-dalamnya."

Melihat Arche merendahkan kepalanya, tiga orang itu saling melihat satu sama lain dan tersenyum.

"Kalau begitu, Arche dan aku akan pergi dan menukarkan lempengan ini dengan uang tunai. Kalian berdua pergilah dan persiapkan item-item yang dibutuhkan untuk petualangan ini."

Item-item yang dibutuhkan untuk seorang petualang bisa termasuk hal-hal seperti ini tali dan minya, dan juga item-item magic tertentu. Untuk seseorang dengan pribadi yang teliti seperti Roberdyck, dan Imina yang memiliki skill seorang thief, pekerjaan semacam ini sempurna bagi mereka. Di lain pihak, seseorang bisa mengatakan Hekkeran tidak cocok dengan tugas-tugas seperti ini.

"Baiklah semuanya, mari kita mulai!.... Arche."

Menoleh ke arah Arche yang sedang memiringkan kepalanya dengan penjelasan yang membingungkan, Hekkeran akhirnya meneriakkan apa yang ingin dia katakan sebelumnya.

"Pendapatan dari pekerjaan ini tidak cukup untuk menutupi hutangmu."

"-Tidak masalah. Sebanyak ini sudah cukup untuk memberikan perpanjangan tanggal deadline."

"Kamu boleh meminjamnya dari kami semua."

"Benar sekali. Kamu selalu bisa membayar kami nanti menggunakan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di masa depan."

Tentu saja tidak akan diberikan gratis karena para anggota 'Foresight' adalah setara.

"-Tahan saja untuk sementara. Aku sudah mengembalikan jumlah terbesar dari yang dipinjam oleh orang tuaku. Tapi berikan aku waktu untuk mempertimbangkannya lagi dalam-dalam."

"Tidak apa. Santai saja."

Keempat orang itu saling menatap satu sama lain terakhir kalinya sebelum menuju ke tempat untuk memenuhi apa yang ditugaskan kepada mereka.

**********

Di dalam distrik perumahan kelas atas tertentu di dalam ibukota Empire, yang menempati lahan yang luas, berbaris rumah-rumah mewah yang dibangun di atas tanah ini, menjulang dengan gaya tempo dulu. Berjalan melalui rumah-rumah mewah ini akan membawa keluar perasaan nostalgia sejarah. Tiap orang pasti akan bisa menebak tipe orang-orang yang tinggal disini kebanyakan adalah para aristokrat.

Rumah-rumah mewah para aristokrat adalah sebuah simbol dari status mereka. Tiap orang bisa melihatnya sebagai pemborosan uang, namun jika tidak dihias dengan mewah, mereka kelihatannya akan menjadi subyek dari hinaan.

Perabotan, perhiasan, pakaian, rumah mewah, halaman - semua ini perlu untuk dipertahankan agar bisa mendapatkan status diantara masyarakat kelas atas. Bagi para aristokrat, yang terus membuat koneksi-koneksi dan kolega-kolega, ini diperlukan untuk menunjukkan kekayaan mereka. Hidup di rumah mewah yang datar sudah cukup menjadi alasan bahan cemoohan dan memandang remeh. Karena itu, para aristokrat yang tertarik dengan dunia politik dan kekuasaan  harus terus menghias tubuh dan milik mereka. Secara realistis, ini mirip dengan pertunjukan kekuatan diantara kekuatan militer. Ini adalah hak istimewa bagi mereka yang kuat.

Inilah yang akan dilihat orang-orang ketika sedang berkeliling.

Bahkan di dalam ibukota, area ini adalah salah satu dari distrik-distrik yang paling teratur, dimana semuanya bagus dan tenang. Namun, jika diamati lebih teliti, keheningan itu bisa membuat sedikit menakutkan, karena tidak adanya kehadiran manusia.


Sebenarnya, mayoritas rumah-rumah mewah ini tidak dihuni dan kosong. Karena kejadian-kejadian yang dilakukan oleh Kaisar Darah, mayoritas pemiliknya menjadi tidak mampu mempertahankan pengeluaran dari biaya hidup di dalam distrik ini.

Diantara rumah-rumah mewah yang kosong ini, masih ada beberapa yang digunakan. Tidak seperti sebelumnya, kebun halaman dibiarkan sangat kasar dan tidak ada lagi pelayan-pelayan yang sedang menunggu di luar.

Keluarga Arche hidup di dalam salah satu dari rumah mewah itu. Dia disambut pulang oleh orang tuanya, yang berpenampilan seperti bangsawan-bangsawan pada umumnya dengan pakaian mewah dan sikap yang pantas.

"Ooh, selamat datang Arche."

"Selamat datang kembali."

Sebelum membalas dengan benar, Arche menoleh ke arah barang kerajinan dari kaca yang dibentuk dengan hati-hati menjadi sebuah gelas. Benda itu memancarkan suasana barang mahal.

Wajah Arche berubah karena tak pernah melihat itu sebelumnya.

"-Ini?"

"Oh, ini adalah milik dari Artist Jan-"

"-Aku tidak tanya pertanyaa seperti ini. Ini adalah sesuatu yang tidak kita miliki sebelumnya, mengapa kita sekarang punya?"

"Itu karena baru saja dibeli pagi ini."

Itu adalah balasan biasa dari ayahnya, menggunakan nada yang sama seakan dia sedang berkata sesuatu seperti 'Selamat Pagi'. Mendengar hal ini, tubuh Arche mulai gemetar.

"-Berapa harganya?"

"Hmmm... Kurasa hanya sekitar 15 koin emas. Murah, ya kan?"

Arche menurunkan bahunya karena putus asa. Dia pada awalnya berencana untuk menggunakan deposit dari pekerjaannya saat ini untuk membayar sebagian hutang, dan sekarang dia mengetahui hutang itu telah bertambah banyak lagi.

"-Mengapa kamu membelinya?"

"Sebagai seorang aristokrat, jika kita bahkan tidak bisa membeli benda seperti ini, kita akan menjadi bahan tertawaan semua orang."

Mendengar tawa yang penuh bangga datang dari ayahnya, kemarahan mulai bersinar menembus mata Arche.

"-Kita sudah bukan lagi aristokrat."

Ekspresi ayah Arche semakin mengeras mendengar kalimat itu dan wajahnya berubah benar-benar merah.

"Itu salah!"

Ayah Arche menghentakkan tangannya dengan keras ke arah meja. Karena kokohnya meja, benda seni dari kaca tadi tidak terpengaruh dengan pukulan itu. Meskipun Arche tidak keberatan jika benda itu hancur, ayahnya mungkin tidak akan merasa menyesal. Harganya hanya lima belas koin emas, itulah yang akan terpikir oleh ayahnya.

"Selama kotoran itu mati, keluarga kita bisa langsung mendapatkan kembali statusnya! Anggota keluarga kita adalah bangsawan dari Empire selama lebih dari seratus tahun. Sama sekali tidak bisa dimaafkan jika berakhir di generasi kita. Ini adalah investasi untuk kebangkitan kita! Dan juga, pertunjukan kekuatan ini adalah untuk menunjukkan si bodoh itu bahwa kita masih belum menyerah!"

Bodoh sekali.

Itu adalah pendapat Arche atas ayahnya, yang saat ini kehabisan nafas karena merah. Yang dimaksud oleh si 'bodoh' ini adalah Kaisar Darah. Bagi orang sepertinya, keluarga Arche tidak layak untuk dipertimbangkan. Jika mereka benar-benar berencana untuk mendapatan gelar mereka, ini pastinya bukan metode yang digunakan.

Terjebak di dunia kecilnya, mereka tidak akan bisa melihat apa yang terjadi di luar.

Arche menggelengkan kepala tak berdaya.

"Kalian berdua berhentilah bertengkar."

Melihat ibunya yang duduk santai, Arche memutuskan untuk berhenti berdebat dengan ayahnya.

Segera setelahnya, ibu Arche berdiri dan mengirimkan sebotol kecil parfum kepada Arche.

"Arche. Ini adalah parfum, dibeli untukmu."

"-Berapa harganya?"

"Tiga koin emas."

"Begitukah... terima kasih."

Sambil menghitung di dalam hatinya delapan belas koin emas yang terbuang, Arche mengucapkan terima kasih kepada ibunya. Setelah menerima sebotol kecil yang mengandung parfum dalam jumlah yang sangat kecil, dia meletakkannya ke dalam tas.

Sulit bagi Arche untuk melihat ke arah ibunya dengan tatapan sedingin itu. Setidaknya parfum dan make-up lebih berguna daripada benda seni.

Dengan berpakaian dengan benar dan menghadiri pesta kelas atas adalah sebuah cara bagi para bangsawan untuk berbaur dan membuat koneksi-koneksi. Jika seseorang mempertimbangkan pernikahan, hamil dan kelahiran adalah kebahagiaan seorang wanita, maka yang paling penting bagi seorang putri bangsawan adalah menghias diri, setidaknya dari sudut pandang para bangsawan.

Namun, meskipun itu adalah masalahnya, di dalam situasi mereka saat ini, Arche hanya tidak bisa membuang uang untuk hal tersebut. Dan juga, tiga koin emas sudah cukup untuk memberi makan keluarga biasa sebulan penuh.

"-Aku sudah bilang hal ini berkali-kali, jagalah pengeluaran hingga seminimal mungkin. Hanya membeli apa yang diperlukan saja."

"Tepat sekali, itulah yang aku butuhkan! Ini memang perlu!"

Merasa lelah berdebat, Arche hanya menatap ayahnya yang berwajah merah. Terus-terusan mengingatkan mereka hal-hal yang sederhana seperti itu menjadi terlalu berat baginya. Dia hanya bisa menyalahkan diri saja untuk semua ini. Jika dia menggunakan paksaan untuk menyelesaikan hal ini dari awal, akhirnya tidak akan seperti ini. Dan juga, dia tidak akan membuat masalah kepada 'Foresight'.

"-Aku tidak akan lagi mengirim uang ke rumah. Aku akan membawa adik-adikku dan hidup di tempat lain."

Mendengar kalimat lirih yang diucapkan oleh Arche, ayahnya mulai memanas sekali lagi. Yang paling membuat gugup ayahnya mungkin karena kehilangan pendapatan, Arche berpikir tidak perduli.

"Memangnya siapa yang membesarkanmu dari lahir hingga sekarang?"

"-Aku sudah membayar semua kewajibanku."

Arche memaksa mengakhiri percakapan itu. Jumlah pendapatan yang dia peroleh sejauh ini, memang tidak luar biasa tinggi, masih termasuk jumlah yang lumayan. Uang itu diperoleh selama berpetualang dengan rekan-rekannya, dan seharusnya dipakai untuk memperkuat dirinya seperti yang telah dilakukan oleh rekan-rekan satu timnya.

Melihat dirinya yang tak pernah mengupdate equipment, bagaimana pemikiran rekan-rekannya?

Tidak memiliki equipment yang kuat berarti dia adalah anggota terlemah dari tim.

Namun, anggota-anggota 'Foresight' tak perna berkata apapun tentangnya. Arche sudah terlalu dimanjakan dengan hal ini.

Arche menatap tajam. Setelah menerima ledakan penuh dari kemarahan Arche, ayahnya menyerah dan memalingkan muka. Bagi orang yang sudah melewati situasi hidup dan mati, tidak ada alasan bagi Arche untuk kalah dari aristokrat yang menggerutu seperti ayahnya.

Arche menatap sekali lagi kepada ayahnya yang terdiam dan meninggalkan ruangan.

Berjalan keluar dari ruangan, Arche menghela nafas lega.

"Ojou-sama."

"-Ada apa, James?"

James sudah menjadi kepala pelayan bagi keluarga Arche sejak lama. Sebuah ekspresi tegang tampak di wajahnya yang mengkerut. Wajah itu sudah sering dilihat sejak keluarga ini jatuh dari kebesaran.

"Meskipun aku tidak ingin mengatakan hal ini kepada ojou-sama namun..."

Arche mengangkat tangannya dan menghentikan ucapanyya. Setelah mempertimbangkan bahwa itu bukanlah hak seorang kepala pelayan untuk berkata demikian, James mundur untuk menjaga jarak.

Arche mengeluarkan sebuah kantung kecil dan membukanya. Berbagai macam cahaya berbeda bersinar dari dalam. Mayoritas cahaya itu adalah perak, diikuti dengan perunggu. Yang paling sedikit adalah emas.

"-Segini setidaknya cukup ya kan?"

Setelah menyerahkan kantong itu. James melihat ke dalam dan akhirnya berwajah lega.

"Gaji, dan juga bunga untuk para pedagang... Kurasa itu seharusnya bisa menyelesaikan sisanya. Ojou-sama."

"-Itu bagus."

Arche akhirnya bisa santai. Meskipun itu adalah jumlah yang hampir minim, itu sudah cukup untuk mengikisnya.

"-Kamu tidak bisa menghentikan ayah saat membelinya?"

"Mau bagaimana lagi. Pedangang itu datang dengan teman bangsawan. Meskipun aku sudah mengingatkan Tuan berkali-kali..."

"-Ternyata begitu."

Dua orang itu menghela nafas.

"-Satu pertanyaa kecil. Seberapa banyak yang harus aku persiapkan untuk membersihkan semuanya?"

James membelalakkan matanya, lalu kembali dengan senyum sedih. Mungkin alasan mengapa tidak ada gerakan di matanya adalah karena dia sudah menyangka hal ini.

"Pastinya. Ketika saya sudah selesai menghitungnya, saya akan membawanya."

"-Aku akan mengandalkanmu kalau begitu."

Saat itu, suara orang berlari bisa terdengar dari dalam koridor. Meskipun tanpa melihat, Arche tahu siapa itu.

Melunakkan wajahnya, Arche berpaling saat dia melihat sebuah bayangan yang berlari ke arahnya dan melompat tanpa mengurangi kecepatan.

Figur yang melompat ke arah pelukan Arche memiliki tinggi badan kurang dari satu meter. Usianya sekitar lima tahun, dengan mata yang mirip dengan Arche. Sambil memeluk Arche, gadis ini mengangkat wajahnya dan menunjukkan ekspresi tidak puas dengan pipi yang membesar.

"Terlalu keras."

Ini bukan diarahkan ke dada Arche yang rata.

Arche sedang memakai pakaian untuk berpetualang. Area di sekitar dada dan perut sudah diperkuat dengan kulit keras untuk meningkatkan pertahanan. Menabraknya pasti akan terasa seperti menabrak permukaan keras.

"-Apakah kamu baik-baik saja?"

Dia menyentuh pipi gadis itu sambil mengusap kepalanya.

"Mm, aku baik-baik saja. Onee-sama."

Melihat wajah ceria dari adiknya, Arche mulai tersenyum.

"...Kalau begitu saya akan meninggalkan anda berdua" Arche mengucapkan terima kasih kepada kepala pelayan yang tidak ingin mengganggu mereka berdua, lalu berpaling sekali lagi untuk mengusap kepala adiknya.

"Ulei... ketika di dalam lorong..."

Arche tiba-tiba berhenti bicara di tengah-tengah. Dia akan berkata bahwa tidak elegan bagi seorang putri bangsawan untuk berlarian di dalam rumah, namun setelah berkata kepada ayahnya bahwa mereka tidak lagi bangsawan, menasehati seperti ini tidak lagi diperlukan.

Selama masa ini, tangan Arche tidak berhenti sekalipun, meskipun gadis itu rambutnya sudah berantakan tidak keberatan sama sekali dan terus tertawa.

Arche melihat sekeliling, dan memastikan jika satu orang lagi tidak ada disini.

"Dimana Kuude?"

"Di dalam kamarnya!"

"Begitukah... ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian berdua, mari kita pergi sama-sama."

"Mm."

Melindungi senyum bahagia dari adik-adiknya adalah tanggung jawab Arche. Memegang tangan Ulei, sebuah perasaan hangat segera tumbuh di dalam Arche. Tangan kecil Ulei adalah sesuatu yang bahkan tidak dapat ditutup penuh oleh tangan Arche.

"Tangan Onee-sama keras sekali."

Arche melihat ke arah tangannya. Karena luka yang dia terima dari banyaknya petualangan, tangan yang mengeras ini tidak lagi disebut tangan yang cocok dengan ojou-sama dari keluarga bangsawan. Namun, dia tidak menyesal. Tangan ini adalah bukti bahwa dia sudah hidup bersama-sama dengan teman-temannya - rekan-rekannya di dalam 'Foresight'.

"Tapi aku masih suka!"

Dengan tangan yang digenggam erat oleh kedua tangan adiknya, Arche tersenyum dan berkata:

"-Terima kasih."

----

Seperti biasa, Pasar utara dari ibukota Empire penuh dengan energi. Namun, jumlah pelanggan yang sering datang ke pasar utara lebih sedikit jika dibandingkan dengan pasar pusat, dikarenakan spesialisasinya dalam produk-produk yang dijual. Oleh karena itu, tidak sulit untuk menjelajahi jalanan yang tidak padat.

Melihat suasana yang mengelilingi pasar, Hekkeran dan Roberdyck mengendurkan bahu-bahu mereka dan mulai mencari.

Alasan mengapa mereka bisa mengendurkan kewaspadaan adalah karena mereka sedang berada di pasar utara - mungkin dikarenakan itu adalah salah satu dari distrik teraman di dalam ibukota.

"Kalau begitu, Hekkeran. Apa yang harus kita beli?"

"Pertama adalah item-item untuk healing. Kita perlu menumpuk stok 'Wands of Cure Light Wounds'. Tergantung situasinya, kita juga mungkin akan membutuhkan 'Wands of Cure Moderate Wounds'...Jangan pilih yang memiliki jumlah penggunaan yang rendah. Dari yang kudengar, target kita lokasinya adalah makam, kita mungkin perlu menggunakannya untuk undead. Setelah itu, kita harus mengumpulkan item-item yang digunakan untuk melawan makhluk-makhluk undead, racun-racun dan penyakit-penyakit. Kita juga perlu membuat penangkal terhadap energi negatif dan undead tanpa bentuk fisik... Item-item yang memiliki penggunakan tak terbatas terlalu mahal, jadi mungkin lebih baik juga mengumpulkan gulungan-gulungan yang ditambah dengan magic pula."

Wand (tongkat kecil) adalah tipe item yang bisa menyimpan banyak mantra tunggal. Penggunanya bisa terus merapalkan mantra hingga jumlah batasnya habis. Oleh karena itu,jika dibandingkan dengan gulungan-gulungan yang hanya bisa digunakan sekali, wand lebih berharga untuk pengaplikasian tertentu, seperti misalnya healing.

"Begitukah? Aku pikir kita kemari untuk membeli hadiah, dan kamu ingin nasehatku."

"Hadiah?"

"...Jangan mengkhawatirkan hal itu, Hekkeran. Mari kita mulai mencari apa yang diperlukan."

"...Oh, okay."

Toko-toko yang ada di dalam pasar utara semuanya dijual secara terbuka, ditata dengan rapi dan dipenuhi dengan item-item agar orang yang lewat bisa melihatnya.

Item-item yang ditampilkan biasanya diletakkan pada satu lembar. Satu lembar per item. Namun, mayoritas item-item yang dijual pada masing-masing toko hanyalah barang-barang yang memiliki kualitas medium. Item-item yang bau atau tidak dikenal jarang terlihat disini.

Mayoritas vendor disini kelihatannya mampu menangani diri sendiri dengan baik. Mereka memiliki baik senjata yang kelihatannya kuat atau berpakaian seperti magic caster. Dibandingkan pedagang-pedagang pada umumnya, ini seperti warrior musiman.

Sekali lihat vendor-vendor ini terlihat seperti tidak cocok dengan sekitarnya, namun mereka benar-benar pemilik dari masing-masing toko ini, meskipun hanya hari ini. Selama hari yang lain, mereka biasanya bekerja sebagai para petualang atau para worker. Dengan kata lain, pekerjaan sebenarnya dari para vendor mirip dengan Hekkeran dan Roberdyck.

Mereka biasanya menjual equipment atau item-item yang tidak lagi dibutuhkan, atau apapun yang mereka temukan saat petualangan mereka. Dibandingkan dengan menjualnya ke pedagang yang khusus dalam item-item magic atau asosiasi magician, menemukan pembeli mereka sendiri bisa menghilangkan biaya prosesnya dan bisa menurunkan harga dari item mereka. Jumlah yang bisa dihemat lebih besar dari biaya-biaya yang harus dibayar untuk mendirikan toko mereka sendiri.

Karena alasan ini, para petualang dan worker seperti Hekkeran sering mengunjungi pasar utara dahulu untuk mencari barang obral. Beberapa bahkan datang setiap hari jika mereka punya waktu.

Dan terakhir, ini adalah alasan utama mengapa tingkat kriminal rata-rata di pasar utara rendah. Siapa yang cukup gila menyebabkan kegaduhan di dalam sebuah distrik yang penuh dengan veteran-veteran tempur?

Setelah menghabiskan beberapa waktu berkeliling mencari, wajah dari mereka berdua tidak murung ataupun lega.

"Menemukan apapun?"

"Tidak ada."

Karena barang-barang yang dijual kebanyakan adalah barang yang tidak diinginkan, sulit bagi Hekkeran dan yang lainnya menemukan item-item yang mereka inginkan. Meskipun item-item ini mungkin cocok untuk para petualang atau worker yang tidak berpengalaman dan berperingkat rendah, bagi mereka berdua - meskipun mengambil rekan mereka sebagai pertimbangan - memang hanya tidak ada yang berguna.

"Sayang sekali. Seperti yang kuduga, kelihatannya akan lebih cepat jika kita pergi ke tempat biasanya untuk membelinya."

"Aku hanya kemari berharap menemukan obralan. Mau bagaimana lagi jika kita tidak bisa menemukan apapun. Yah, ini hanya langkah pertama bagi kita untuk mulai menabung."

"Menabung huh... Hekkeran, menurutmu apa yang harus kita lakukan?"

"Hanya berkata begini sedikit saja dan kamu sudah bisa menangkap, apakah kamu seorang magic caster tingkat tinggi atau apa?... Jelas sekali itu tentang Arche."

"Kamu sudah tahu tentang itu."

"Yah, dari apa yang sudah dikatakan aku bisa sedikit menebaknya."

"Kalau begitu kamu tahu apa yang ingin dikatakan ya kan?"

"...Ini mungkin akan menjadi petualangan terakhir kita, benar kan?"

"Tolong jangan mengatakan kalimat yang bisa membuat kita sial." Roberdyck tertawa pahit.
"Meskipun kelihatannya seperti itu. Jika Arche-san berkata dia akan merawat adik-adiknya, kelihatannya petualangan kita di masa depan tidak akan mudah lagi."

"Seperti yang kamu katakan. Meskipun seseorang masih butuh pekerjaan, namun bukan berarti hanya dari berpetualang."

"Akan lebih mudah baginya menemukan pekerjaan lain. Lagipula dia adalah magic caster tingkat tiga. Keluarga-meskipun kita tidak tahu berapa banyak adiknya, dia seharusnya baik-baik saja jika dia hanya perlu menjaga tiga atau empat orang."

"Ah, aku juga berpikir demikian. Itulah kenapa dia mungkin akan membuat keputusan ini."

"Dan sekarang masalahnya adalah pada pihak kita. Umpama wizard milik kita meninggalkan tim, apa yang harus kita lakukan dengan anggota selanjutnya?"

"Jika saja magic caster tingkat tiga tiba-tiba jatuh dari langit."

"Tolong cobalah untuk memisahkan impianmu dari kenyataan... Jika kita adalah para petualang, maka Guild akan membantu menyelesaikan masalah kita... kita hanya perlu mengandalkan keberuntungan jika kita harus mencari sendiri."

Dua orang itu saling melihat satu sama lain dan menghela nafas.

Kehilangan seorang rekan. Tak mampu mengejar. Atau menjadi satu-satunya orang di dalam tim dengan kekuatan yang mencolok. Ini adalah alasan yang sering bagi seorang petualang atau worker meninggalkan tim mereka. Situasi ini tidaklah langka. Yang langka adalah seorang tim yang terus memiliki anggota yang sama dari awal hingga akhir. Dalam kasus yang umum, seorang tim akan berganti anggota setidaknya dua atau tiga kali.

Sama halnya dengan Hekkeran, Roberdyck dan Imina.

Meskipun sudah berkata demikian, magic caster hebat sulit ditemukan - terutama mereka yang bisa menggunakan magic tingkat 3. Bagi para worker yang saat ini tidak memiliki rekan, kualitas karakter mereka seluruh adalah masalah terpisah yang harus diutarakan.

"Bagaimana kalau melatih magic caster tingkat 2?"

"Kita buat hal itu sebagai usaha terakhir. Aku ingin menghindarinya sebisa mungkin."

"Menyusahkan juga dalam hal memilih anggota baru. Mayoritas mereka yang menjadi worker cenderung memiliki kepribadian yang berantakan. Jika kita salah memilih, keadaan mungkin akan sangat berantakan, seperti tidak sengaja memilih maniak pertempuran."

"... Setelah dipikir-pikir, kita sudah sangat beruntung ya kan?"

"Jarang sekali seluruh tim dipenuhi oleh mereka yang ingin uang. Yah, kasus Arche sedikit berbeda."

"Dulu ketika Arche-san pertama mendekati kita, kita hanya berpikir untuk bagaimana memenuhi ruang kosong untuk anggota terakhir."

Roberdyck menatap di kejauhan mengingat masa lalu. Hekkeran merasa dia sedang memikirkan hal yang sama.

"Aku masih ingat waktu itu lagi minum... Saat Arche-san tiba sangat tepat sehingga aku mulai berpikir formasi tim kita dibawa oleh kehendak Dewa."

"Heh, itu menakjubkan. Aku hanya ingat samar-samar. Apa yang sedang kamu minum?"

"Air."

"Bukankah itu sama dengan biasanya?... Kelihatannya kamu memang benar-benar tidak minum alkohol sama sekali. Meskipun menjengkelkan jika kamu mulai minum seperti Imina."

"Mau bagaimana lagi. Aku bukan seorang peminum... Meskipun aku harus mengakui kebiasaan minum Imina-san sedikit menakutkan."

"Yah, Rob, sebuah gelas sudah cukup membuat wajahmu berubah merah, lalu biru dan akhirnya putih. Aku masih penasaran apa yang terjadi waktu itu jika kita tidak menggunakan magic untuk mengangkat racunnya."

"Orang lain mungkin akan berdiri disini malahan. Bukan tidak ada orang yang mati karena keracunan dari alkohol sebelumnya.. mungkin kita harus kembali menjadi petualang lagi?"

"Aku hanya tak bisa bertahan dengan regulasi dari kuil. Jika memang harus seperti itu lebih baik aku pensiun."

"Pensiun, huh... Bukan ide yang buruk."

"Aku masih punya tabungan yang kita dapatkan, aku akan mencari sebuah pekerjaan dimana aku bisa menolong orang lain atau melindungi yang lemah. Tidak buruk juga menjad seorang petani di dalam desa yang maju sambil mempelajari ajaran Dewa. Bagaimana denganmu Hekkeran?"

"Hmmm, apa yang seharusnya aku lakukan?"

Mulut Roberdyck berubah.

"... Apakah itu adalah sesuatu yang bisa kamu putuskan sendiri?"

Butuh waktu bagi Hekkeran untuk memproses seluruhnya apa yang dikatakan oleh Roberdyck. Setelah akhirnya memahami, dia mengangkat kepalanya.

"-Naa!"

"Kuku.." Itu adalah tawa yang jahat, "Kamu kira aku tidak tahu?"

"Aah. Aah. Aah! Tidak, itu bukan sesuatu yang coba aku ingin sembunyikan. Kamu tahu, waktunya... Apakah itu yang sedang kita bicarakan? Hadiah."

"Siapa yang ingin memberi siapa?"

"Hey, Rob! Lihat di sebelah sana!"

Di arah yang ditunjuk Hekkeran, dua orang saat ini sedang melihat barang-barang yang sedang dipajang dibalik pavilion yang cantik.

Salah satunya adalah seorang warrior yang tertutup oleh armor hitam kelam, dengan jubah merah tua di belakang punggungnya dan membawa sebuah pedang raksasa.

"Perubahan topik yang aneh... Yah, tidak masalah. Aku hanya harus cari tahu nanti. Hmmm, equipment yang luar biasa. Jika pemakainya memiliki skill yang setara, maka dia pasti adalah seorang warrior yang mumpuni. Apakah itu adalah orang yang kita kenal, yang berhasil mengupgrade equipment mereka?"

"Aku tidak terlalu yakin, namun setidaknya aku tidak mengira mereka dari ibukota. Sebagai contoh, lihat wanita yang sembunyi di sebelah sana? Aku tak pernah melihat wajahnya sebelum ini."

"Sudut dari tempatku memang buruk. Bagaimana dia jika dibandingkan dengan Imina-san?"

"-Tolong jangan tanyakan itu padaku. Aku mungkin tidak bisa menjawabnya! ... Jujur saja, wanita di sebelah sana benar-benar cantik."

"Imina-san juga sangat cantik. Bahkan bagi kekasihnya berkata demikian... Jadi memang begitu, mereka berdua entah para traveler atau petualang yang sedang melakukan perjalanan. Mungkin mereka memutuskan untuk pindah ke ibukota."

"Bagaimanapun, mereka sedang melihat item-item yang memiliki magic, bukankah itu agak aneh?"

Di bawah paviliun yang cantik, barisan item-item magic ditata dengan rapi. Namun, tidak seperti item-item magic yang digunakan oleh para petualang dan worker, yang dipajang disana adalah penggunaan sehari-hari. Contoh-contohnya adalah tempat-tempat untuk menyimpan barang agar terus dingin, pada dasarnya bertindak seperti sebuah pendingin yang mencegah makanan menjadi basi. Atau item-item seperti kipas, mampu menghembuskan angin.

Item magic dengan tipe ini banyak ditawarkan oleh seekor minotaur yang terkenal sebagai 'The Boastful Sage' dua ratus tahun yang lalu.

Meskipun dia sudah menawarkan pembuatan banyak item, dia tidak bisa menjelaskan mengapa item-item ini harus berbentuk tertentu dan bagaimana cara kerja mereka, jadi pada akhirnya warrior ini tidak mampu menciptakannya dan berakhir dengan titel seperti ini.

Namun, kemampuannya sebagai seorang warrior sudah lebih dari kelas teratas, dan meninggalkan legenda satu kali ayunan kapaknya mampu menciptakan tornado dan membelah bumi. Dia juga dikenal baik karena meningkatkan status manusia di dalam Great Minotaur Nation (Negeri Minotaurus Agung) dari sebuah spesies yang dianggap sebaga makanan menjadi budak untuk digunakan sebagai pekerja kasar.

Sangat langka sekali melihat para petualang, yang cenderung hidup di dalam penginapan, melihat item-item yang memiliki magic yang dihasilkan oleh demi-human ini dan tidak berguna untuk berpetualang.

"Itu bukan aneh. Pengetahuan magic di Empire sangat maju. Dan juga lebih murah dari negeri-negeri lain. Mungkin mereka berpikir bahwa meskipun setelah menghitung biaya kembali, masih lebih murah membelinya disini?"

"Ah, jadi itu alasannya. Aku tahu... Itu adalah salah satu cara yang tidak aku pertimbangkan sebelumnya."

"Memang benar dari sudut pandang kita tindakan mereka memang terlihat aneh, namun tidak seaneh itu jika kamu menganggap mereka seorang traveler."

"Ah, benar juga, jika dipikir seperti ini maka aku bisa mengerti."

Warrior dengan balutan armor sedang memeriksa dengan hati-hati item-item magic tersebut. Membukanya, lalu menutupnya, mengambilnya, memutarnya. Sampai titik dimana kepala pedagangnya berkeringat.

"Kita seharusnya seserius mereka ketika mencari item-item magic."

"Yeah."


==============

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *