Overlord Vol 9 Bab 1

A War of Words

Overlord Light Novel Bahasa Indonesia
Perang kata-kata


Enam kereta mewah berpacu menyeberangi dataran.

Gerakan mereka ternyata stabil meskipun kenyataan mereka memacu kereta itu di atas tanah yang kasar.

Sebagai awalnya, roda pada masing-masing kereta adalah item magic yang disebut 'Comfortable Wheels' (Roda yang nyaman). Di tambah lagi, sasis dari kereta itu juga diperlakukan oleh item magic yang disebut 'Lightweight Cargo' (kargo ringan).

Kereta yang luar biasa megahnya ini memiliki harga yang bisa membuat mata copot, tapi makhluk yang menarik kereta itu juga sama mencengangkan pula. Binatang buas magis berkaki delapan yang terlihat seperti kuda dan dikenal sebagai 'Sleipnirs'.

Hanya menghitung biaya yang tepat untuk menjalankan enam kendaraan ini adalah sebuah latihan kebodohan.

Kendaraan-kendaraan ini - jauh dari pencapaian seseorang yang hanya kaya - juga dikawal oleh sekelompok pengendara yang mengendarai kuda-kuda yang kuat.

Ada lebih dari dua puluh pengendara ini, masing-masing pengendara itu tertutup oleh armor chainmail, bersenjatakan longsword (pedang panjang) di pinggang mereka dan crossbow di punggung mereka.


Namun, seorang wanita pengedara memimpin semua pria ini.

Sendirian diantara para warrior ini, dia mengenakan satu stel armor heavy full plate. Ditambah lagi, dia membawa sebuah tombak kavaleri dengan cara yang sama seperti prajurit pejalan kaki yang mungkin memegang sebuah tombak. Penutup dari helmet wanita tersebut diangkat, tapi sisi kanan wajahnya ditutupi oleh semacam kain emas, yang membuatnya sangat unik.

Meskipun sekelompok pengendara kuda ini sangat mirip dengan warrior bayaran, tapi gerakan yang mereka tunjukkan dan ucapan mereka yang tepat dan terpotong sama sekali tidak mirip dengan sellsword (Istilah untuk pasukan bayaran, karena mereka menjual jasa mereka dengan pedang). Mata mereka tajam, dan level kewaspadaan mereka tinggi.

Beberapa mungkin menganggap kewaspadaan yang tak ada henti-hentinya itu sebagai suatu bentuk dari keparanoidan atau kepengecutan, tapi di dalam sebuah dunia dimana magic itu nyata dan monster-monster berterbangan di udara dan berlarian dengan liar di tanah, bahkan bersikap waspada terhadap apapun yang bisa mereka lihat tidak cukup memberikan jaminan keselamatan mereka.

Ada laba-laba raksasa yang bisa selamat berbulan-bulan tanpa minum sambil berbaring menunggu mangsa mereka, shapeshifter (pengubah bentuk) yang mirip dengan sekumpulan kabut, monster-monster kotor yang meluncur menembus udara, kadal beracun yang memiliki tatapan membuat jadi batu yang hanya bisa dihindari jika mereka menemui tanah lapang...

Mereka semua sangat waspada karena mereka mewaspadai monster-monster dengan kekuatan yang mematikan seperti itu. Namun, pasukan bayarang biasa tidak akan bertindak hingga sedemikian dalam bersikap waspada.

Hal membedakan mereka dari hanya pasukan bayaran biasa adalah orang-orang yang tak terlihat di udara. Mereka adalah sekelompok pengendara yang menjaga jarak dengan para pengendara di tanah sambil berada di dalam pengaruh magic invisibility.

Mereka adalah makhluk yang disebut hippogriff di dunia ini. Mereka dilahirkan dari perkawinan antara grifon pria dan seekor kuda betina, dan binatang buas magis ini memiliki separuh tubuh grifon dan seperempat belakang adalah kuda. Mungkin itu karena darah mereka yang campuran, tapi hippogriff lebih muda ditunggangi dan dilatih daripada grifon, dan mereka sangat populer sebagai tunggangan terbang.

Lalu, ada penunggang binatang buas ini yang perlu dipertimbangkan.

Makhluk-makhluk terbang - meskipun mereka adalah monster-monster - memiliki harga yang luar biasa tinggi jika diletakkan di pasaran. Mereka bukanlah sesuatu yang sederhana yang bisa dibeli oleh sellsword biasa.

Memang benar, seluruh tindakan menjadi pasukan bayaran hanyalah kedok yang dimaksudkan untuk menipu berbagai orang.

Identitas sebenarnya dari mereka yang ada di tanah adalah penjaga istana dari Empire, sementara yang ada di udara adalah Penjaga udara Imperial Air Guard (Penjaga Udara Kekaisaran). Yang terakhir merupakan pasukan-pasukan elit yang diselubungi oleh mantel-mantel tidak terlihat yang menutupi baik pengendaranya maupun tunggangan mereka dari tatapan mata.

Tentu saja, itu artinya pemilik dari kereta-kereta itu tidak lain dan tidak bukan adalah penguasa dari Baharuth Empire, Kaisar Jircniv Rune Farlord El-Nix sendiri.

Ada beberapa alasan mengapa dia harus menyamarkan unitnya seperti ini, tapi alasan yang terbesar adalah karena Kaisar dan para knightnya sedang berkendara secara terbuka menembus teritori dari Kingdom Re-Estize akan menyebabkan insiden internasional - dan itu tidak bisa dibiarkan terjadi. Oleh karena itu, eksterior dari kereta-kereta itu lebih datar daripada interiornya - meskipun itu masih jauh lebih mewah dari kereta biasa.

Di dalam konvoi ini, keamanan dari kereta ketiga dari belakang - kereta Jircniv - lebih berat daripada yang lainnya.

Bahkan atap dari kereta ini sudah dirubah dan sekarang ada dua pemanah yang sedang bersembunyi di dalam ruang barang bawaan.

Interior dari kereta ini amat merosot kualitasnya. Dinilai dari perlengkapannya saja, lebih tepat sebagai suite untuk kelas tinggi daripada kereta biasa, dari kain pelapis dindingnya yang berbulu dan lantai hingga tempat duduk yang nyaman dan lembut, yang didesain untuk tidak menyebabkan sedikitpun rasa tidak nyaman dalam melakukan perjalanan yang jauh.

Hanya tiga orang yang diizinkan berbagi ruang di dalam kereta itu dengan Jircniv, itu artinya togal empat orang menempati ruang di dalam kabin. Meskipun bayangan empat orang saling berdempetan di dalam sebuah kereta mungkin agak tidak longgar dan tidak nyaman, itu hanyalah bayangan yang tidak tahu yang sebenarnya dari mereka yang tak pernah mengendarai kereta kelas satu sebelumnya. Sebenarnya, empat orang itu memiliki jarak yang cukup untuk bisa duduk dengan gaya apapun yang mereka pilih.

"-Yang Mulia, Yang Mulia, mungkin sudah waktunya untuk bangun?"

Suara itu membuat Jircniv terbangung dari tidurnya.

Jari-jari tangannya mencubit batang hidungnya, lalu dia menguap, diikuti dengan erangan saat dia meregangkan badan. Kelegaan mengalir dari dalam dirinya saat tubuhnya yang kaku menjadi agak mengendur lalu dia menguap lagi.

"Yang Mulia, kelihatannya anda beristirahat dengan baik, tapi apakah anda masih merasa susah?"

Jircniv menggelengkan kepalanya kepada orang yang telah membangunkannya, sekretaris Roune Varmilinen, yang telah diperbolehkan menumpang di dalan kereta yang sama dengan kaisar.

"Ah, tidak, bukan seperti itu. Aku masih perlu waktu untuk menjernihkan pikiranku, aku merasa lebih baik sekarang. Meskipun, kelihatannya tidur siangku memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diduga. Apakah aku pernah tidur selama itu ketika masih kecil? lagipula, ada segunung urusan yang belum selesai di ibukota sana, dan aku tak pernah memiliki kesempatan untuk membuat waktu dengan hal semacam itu... tapi sekarang setelah aku mulai melakukan perjalanan ini, aku menemukan bahwa aku tidak lagi memiliki apapun yang harus dilakukan. Mungkin aku harus berterima kasih kepada Gown untuk ini."

"Ah, memang benar, Yang Mulia selalu sibuk, tapi mengapa begitu?"

Pria yang berbicara sekaan dia sedang tidak mengalamatkan kepada kaisar itu adalah pimpinan dari Empat Knight Empire, Baziwood.

Biasanya, ucapan itu akan mengundang kecaman, tapi tak ada seseorang di dalam kereta ini yang berkata apapun.

Jircniv tersenyum pahit lalu membalas bawahan yang luar biasa namun lebih tidak formal itu:

"Kesalahan itu harusnya ditimpakan kepada kaki dari Kaisar Darah, karena reformasinya ditekan terlalu cepat agar masyarakat bisa mengikutinya. Dia benar-benar orang yang bodoh. Usaha sebenyak itu bisa dihemat jika saja dia mau menunggu dan mengumpulkan segerombol pria yang berkompeten sebelum mengambil tindakan. Kalian semua harusnya memarahinya ketika ada kesempatan. Ah, tapi ingatlah, ketika kamu melakukannya, kamu seharusnya menyarankan tindakan yang tepat untuk bisa diambilnya pula."

Semua orang yang ada di dalam kabin itu tersenyum masam meresponnya.

Awalnya, administrasi dari Empire diserahkan kepada para bangsawan - khususnya Dewan Pengadilan. Kursi-kursi pada dewa dipercayakan kepada mereka yang telah dididik sejak lahir untuk menanganinya. atau kepada mereka yang memiliki cukup uang untuk bisa memunculkan alasan yang tepat agar bisa diberi hadiah tanggung jawab itu. Karena keuntungan yang diberikan oleh posisi seperti itu, itu adalah hal yang wajar.

Namun, karena pembersihan kepara para bangsawan yang dilakukan oleh Jircniv, jumlah petugas dan birokrat telah berkurang, tapi pekerjaan yang harus mereka lakukan hanya terus bertamba. Memang ini adalah konsekuensi logis dari tindakan semacam itu, itu artinya bahwa beban pekerjaan setiap orang yang terlibat telah meningkat tajam, dan Jircniv sendiri tidak terkecuali.

Hanya setelah dia menghabisi banyak bangsawan yang tidak berguna dengan kekuatan dari Kaisar darah itulah baru dia menyadari bahkan individu-individu yang tidak berguna itu memiliki kegunaannya.

Tetap saja, dia tidak menyesali keputusannya.

dia harus melakukan pembersihan ketika itu. Jika dia melewatkan peluang tersebut, otoritas perintah dari para knight akan dicopot darinya oleh para bangsawan, dan kematian ayahnya akan jadi percuma.

Dan akhirnya dia mengeluarkan ucapan, dan membuat sebuah jalan untuk masa depan Empire.

Wanita harus menahan perih agar bisa melahirkan seorang anak. Demikian pula, besarnya jumlah pekerjaan yang dia lakukan setiap hari adalah rasa perih yang harus dia tahan agar bisa melahirkan Empire yang lahi kembali dan bersinar. Dibalik kesulitan yang ada di depannya sekarang adalah harta karun yang dia cari.

Baris pemikiran itu membawa topik dari keturunannya sendiri ke dalam otak Jircniv.

Jircniv tidak menikah, tapi dia sudah memiliki anak. Dia masih belum mengambil permaisuri dan hanya menjadi bapak beberapa keturunan dari beberapa wanita yang bahkan tidak bisa dianggap sebagai wanita simpanan, hanya selir yang dia rasa menyayangi.

Sayangnya, tidak ada cinta dalam hubungan itu, tapi dia berharap salah satu anaknya akan membuktikan diri memiliki talenta yang layak.

Di masa depan, jika anak dari permaisurinya tidak kompeten, dan keturunan dari selirnya ternyata lebih layak, dia akan rela menukar tempat mereka dalam mewarisi tahta jika diperlukan.

"Meskipun begitu, seluruh pekerjaan yang aku kerjakan siang dan malam agar bisa selesai sulit dianggap sebagai urusan negara yang biasa. Jika saja aku bisa melatih kader-kader petugas yang bisa mengambil alih tugas ini... itu akan membuatku kembali kepada tugas-tugas yang seharusnya aku kerjakan, membuat keputusan-keputusan level tinggi seperti yang dilakukan oleh Kaisar lama. Dan aku pasti tidak ingin anakku, kaisar selanjutnya, menderita seperti diriku. Lagipula, jika keturunanku mengalami stres berlebihan, mereka akan mengutuk namaku."

Kekaisaran yang sekarang dibangun oleh kerja keras dari anak muda yang luar biasa, atau lebih tepatnya, generasi-generasi dari orang-orang bertalenta yang telah meletakkan pondasi yang stabil yaitu Kekaisaran. Pondasi inilah yang ingin digunakan oleh Jircniv untuk membangun pekerjaan besarnya, Empire di masa depan. Namun, itu tidak menjamin jika kaisar selanjutnya atau salah satu setelahnya akan memiliki talenta yang setara.

Bisakah aku membangun sebuah kekaisaran yang akan berdiri tahan terhadap ujian waktu, dan sebuah birokrasi yang bisa menjalankan negeri tanpa perlu seorang penguasa berbakat sebagai kemudinya? pikir Jircniv.

"Itu akan sangat sulit. Lagipula, Yang Mulia telah merubah Empire dengan kekuasaannya yang absolut, dan anda tidak bisa menjalankan negeri dengan cara yang dilakukan oleh kaisar lama."

"Varmilinen, pekerjaanmu adalah menemukan cara untuk bisa meraih tujuanku. Tentu saja aku memiliki kekuasaan absolut; seluruh kaisar di masa lalu berusaha memusatkan kekuatan negeri di kantor mereka. Namun, meskipun aku adalah makhluk yang luar biasa seperti itu, adalah hal yang salah mengatur semua urusan negara. Jika itu terjadi, maka apa gunanya birokrat itu nantinya? Mungkin kamu sudah salah meletakkan kepalamu."

"Setidaknya, dia tidak akan meninggalkannya di dalam Akademi Magic Caster kekaisaran, Yang Mulia."

Ucapan ini dikeluarkan oleh Fluder Paradyne, salah satu anggota senior dari Akademi Magis Kekaisaran dan juga anggota dengan peringkat tertinggi dari Kementrian Magic. Maksudnya adalah akademinya tidak akan membesarkan orang yang sebodoh itu.

"Haha, ya, kamu benar, kek."

Jircniv terbatuk lirih, dan dengan itu, suasana di dalam kereta berubah menjadi serius.

"Di dalam generasiku, Empire telah kembali muda, seperti seorang anak yang baru saja lahir. Kita akan menyingkirkan yang lama dan busuk dan menggantinya dengan yang baru. Seperti yang dikatakan oleh Varmilinen, aku harus bekerja keras sampai Empire menjadi dewasa, tapi jika tidak pernah berkembang, itu akan menjadi bencana. Di masa depan, aku hanya akan memberikan tujuan secara umum untuk Empire, dan para pegawai di bawahku akan membantuku membuat tujuan itu menjadi nyata."

Sebuah negeri yang dikuasai oleh satu orang itu lemah. Jircniv sangat jelas sekali dengan hal itu.

Roune merendahkan kepalanya, yang rambutnya sudah memutih dan tipis sangat berlawanan dengan usianya, dan menunggu perintah sang kaisar.

"Kaisar generasi selanjutnya.. ngomong-ngomong, apakah Yang Mulia memiliki anak dengan yang itu?"

Jircniv dalam sekejap tahu siapa yang dimaksud oleh Baziwood dengan "yang itu". Lagipula, Baziwood tahu jika Jircniv sangat sayang dengan salah satu selirnya.

Selir-selir Jircniv dipilih berdasarkan rupa mereka atau status orang tua mereka, tapi salah satu wanita diantaranya mengabaikan kriteria itu. Wanita ini dipilih karena kecerdasannya, daripada penampilan atau asal usulnya. Oleh karena itu, dia diperbolehkan mendiskusikan politik dengan Jircniv - meskipun bukan di depan umum dan hanya di tempat tidur - dan dia adalah satu-satunya wanita yang diperbolehkan melakukan itu.

Pertama, Jircniv tidak bermaksud mengambilnya sebagai selir sama sekali, tapi keadaan akhirnya berakhir seperti ini karena desakan dari wanita itu sendiri.

Jircniv, bagaimanapun, akan senang jika dia menjadi permaisuri.

"Tidak, bukan itu yang dia inginkan. Dia bahkan sampai berkata, 'Rupa adalah sebuah harta yang dilahirkan bersamamu, dan bagi mereka yang menempati eselon yang lebih tinggi dalam masyarakat, mereka adalah ciri-ciri yang penting. Seseorang bisa menggantikan kurangnya kecerdasan dengan kerja keras atau bawahan yang luar biasa, tapi rupa atau tampang tidak bisa dirubah.' atau sesuatu yang seperti itu."

"Bukankah garis keturunan dari Yang Mulia sendiri akan memastikan jika setiap anak anda enak dilihat? Yah, memang benar jika semua bawahan anda akan lebih senang menerima perintah dari kaisar yang memiliki tampang yang bagus."

"Apakah benar-benar harus seperti itu?"

Jircniv tidak memiliki atasan dan tidak tahu bagaimana menyelesaikan situasi ini. Jika untuk dirinya, dia akan menggunakan orang yang mumpuni tidak perduli seberapa jelek mereka, dan bahkan memberikan posisi kunci kepada mereka jika perlu.

"Setidaknya, akan lebih baik daripada melihat semacam katak. Lagipula, bukankah Yang Mulia lebih memilih wanita yang menggoyangkan pinggulnya di atas tubuh anda adalah yang cantik?"

"...Aku kira ya juga. Yah, memang aku aku tahu darimana asalmu, tapi apakah benar seperti itu?"

Jircniv menggeretakkan lehernya. Ada yang aneh, tapi dia tidak yakin apa itu.

"Kalau begitu, siapakah yang akan Yang Mulia ambil sebagai istri?"

Pertanyaan Fluder membuat Jircniv mengerutkan dahinya.

"Yah, jika aku harus memilih diantara menikahi seseorang dari dalam negeri atau di luar negeri, aku akan memilih yang terakhir. Tidak ada untungnya menikahi penduduk lokal, jadi, siapa yang akan kunikahi dari luar Empire... yah, ada satu orang wanita yang tidak bisa dibaca yang direkomendasikan oleh orang itu"

Fluder mengusap janggutnya.

"Putri Renner, ya kan?"

Jircniv mengerutkan dahinya lagi.

Putri ketiga dari Kingdom Re-Estize - Renner Theiere Chardon ryle Vaiself.

Dia dikenal sebagai 'Putri Emas', dan tampang serta reputasinya sesuai dengan namanya, tapi selama beberapa tahun dia telah mengambil peringkat satu dalam daftar orang yang dibenci oleh Jircniv. Sebaliknya, wanita yang paling dia pilih adalah seseorang seperti Mayor Kabelia, yang mengatur kota Peibart di dalam Kota-Negara.

"Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh wanita itu. Setelah mendengarkan tindakannya, hampir seakan dia gagal karena dia memang ingin gagal."

Meskipun Jircniv berpikir orang seperti itu seharusnya tidak ada, dia menyadari manusia memang cukup aneh dan rumit sehingga dia tidak bisa menyingkirkan akan adanya kasus manusia seperti itu. Kalau begitu, jika dia memang benar-benar berencana untuk gagal dari awal, apa yang sedang dia rencanakan? Semakin dia mencoba memahami jalan pemikiran Renner, semakin rasanya dia seperti dibelit oleh jaring laba-laba. Itu benar-benar perasaan yang tidak nyaman.

"...Jika saja ada seseorang yang bisa membantuku menyingkirkan wanita yang membuatku muak itu."

"Kita akan mempekerjakan Ijaniya segera, jika itu yang diinginkan oleh Yang MUlia."

"Ijaniya" adalah sebuah kelompok assassin yang mengambil nama dari salah satu Tiga Belas Pahlawan itu sendiri. Mereka memiliki markas diantara sudut Timur Laut dari Empire dan Aliansi Kota-Negara, dan mereka sangat mahir dalam menggunakan metode yang tidak biasa. Meskipun dia sudah mencoba untuk membawa mereka dibawah sayap Empire sebagai departemen operasi hitam, mereka tidak merespon tawaran Empire.

"Sudah cukup, kita memerlukan pemikiran revolusioner wanita itu. Akan lebih baik membiarkannya hidup daripada membunuhnya..Hm. Bukankah wanita itu juga memperhitungkan perkembangan seperti ini juga?"

"Bisakah ada orang yang merencanakan sejauh ini?"

"Andai saja ada", kata Jircniv, namun meskipun dia memberikan jawaban itu, dia harus mengakui bahwa itu adalah sebuah kemungkinan.

Ucapan Renner telah disalurkan kepada Jircniv melalui mata-mata mereka di dalam Kingdom Re-Estize. Peraturan yang dia tawarkan adalah yang mau tidak mau Jircniv harus mengaguminya. Faktanya peraturan-peraturan itu secara sembunyi-sembunyi dipakai oleh Empire adalah suatu dukungan yang berbunyi nyaring dalam prakteknya.

Akan jadi hal yang buruk untuk Empire jika ada sesuatu yang terjadi padanya.

Waktu dari saran Renner kepada Kingdom membuatnya penasaran apakah dia sudah mengantisipasi gerakan dari Empire. Jika itu benar, itu artinya bahwa Renner bisa memprediksi rencana Empire tanpa ada sumber yang bisa diandalkan dari dalam.

Akibatnya, bahkan Jircniv, yang sangat mendambakan kekuatan dari Kapten Warrior Gazef untuk Empire, tidak lagi bisa menginginkan Renner.

"Kingdom Re-Estize tidak akan terluka meskipun jika sang putri telah tiada, tapi sebaliknya, Empire akan habis jika Yang Mulia juga tiada. Kami, Empat Knight, mungkin bisa menghadapi para assassin, tapi faktor lain adalah seluruhnya masalah berbeda, jadi aku harap Yang Mulia tidak menenggelamkan diri terlalu dalam pada pekerjaannya."

"Tentu saja. Tak perduli apapun alasannya - orang yang paling penting - telah tiada, itu menandakan akan adanya bencana hancurnya sebuah organisasi yang akan segera terjadi."

Empire mungkin akan menjadi negara besar di masa depan. Jika siapapun mengetahui hal ini dan ingin mencegahnya, mereka akan mengorbankan apapun untuk mengulur waktu kebangkitan itu dengan mengubah sang kaisar sebagai seorang martyr. Tersangka utama tentunya adalah negeri-negeri tetangga, seperti Kingdom atau Theocracy.

Sebagian dari alasan mengapa dia menginginkan Ijaniya berada di bawahnya adalah agar mereka bisa digunakan untuk melawan assassin yang dikirimkan kepadanya.

"Benar sekali, jika Yang Mulia binasa, keadaan akan menjadi runyam. Kita memiliki magic caster divine yang berjaga-jaga untuk menghalau racun dan luka, tapi pada akhirnya, kita masih kekurangan personel yang mumpuni untuk tugas ini. Aku harap ocehanku dalam bidang itu lebih luas, tapi pemahamanku terhadap divine magic masih kurang untuk tugas itu."

"Yah, kamu sudah menjadi seorang magic caster arcane yang luar biasa, jadi sebuah kesalahan kecil seperti itu tidak bisa dicegah. Oh, ya, kita sudah meminta bantuan kepada Theocracy, tapi belum menerima respon apapun dari mereka. Mengapa tidak membiarkan kuil dari Empat Dewa dan Dewa Minor saling berlomba satu sama lain? Lalu biarkan Empire kembali dengan kepercayaan apapun yang dihasilkan sebagai hasil yang terbaik."

Kompetisi adalah kekuatan pendorong untuk perkembangan teknik baru. Namun, menyebutkan hal itu membuat Roune menggelengkan kepalanya dengan keras, menyingkirkan rambutnya yang jarang dari dahinya.

"Itu terlalu bahaya. Kuil-kuil di dalam Empire didukung oleh sumbangan dari masyarakat, dan mereka tetap berdiri sendiri dengan menjual berbagai produk yang hanya bisa mereka buat sendiri. Jika Empire memberikan pengaruh yang tidak semestinya kepada mereka atau ikut campur dengan kehidupan mereka, akibatnya akan sangat... parah."

"Itu memang benar... jika saja kita bisa menasionalisasikan bermacam-macam kuil, Empire akan tumbuh menjadi lebih kuat. Dalam hal itu, Theocracy telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Aku penasaran metode apa yang mereka gunakan untuk bisa menjaga para priest berbaris selama berabad-abad ini?"

"Praktik dari magic divine sangat dekat dengan kesehatan dari setiap orang, jadi kurasa itu adalah ide yang bagus jika kita bisa memiliki magic caster divine menjadi knight, atau setidaknya, mengajarkan para knight bagaimana caranya menggunakan magic divine. Menerjang dan menebas monster dengan pedang saja hanya menghasilkan korban-korban nyawa."

Baziwood adalah seorang pria yang harus memburu monster-monster di masa lalu, dan dia harus menghabiskan banyak waktu di tepi kematian. Dia mengangguk, lalu melanjutkan dengan nada rendah.

"Secara pribadi, aku akan merasa lebih aman jika aku bisa mengandalkan magic resurrection. Dengan begitu, kita bisa mengurangi jumlah situasi dimana orang berkabung kehilangan pemuda yang bertalenta. Meskipun, aku dengar magic resurrection menyedot life force, dan orang biasa akan menjadi abu yang bersinar jika mereka dihidupkan. Apakah itu benar?"

Fluder mengubah tubuhnya ke depan.

Mungkin pak tua ini memang telah menjadi guru dari sang kaisar sejak lama, atau mungkin itu karena topik kegemarannya akan magic dimunculkan, tapi sekarang, dia sedang berbicara dengan disertai gerakan tubuh, matanya bersinar. Jircniv tahu pak tua ini akan mengoceh lagi dan lagi ketika dia sudah mulai membicarakan subyek ini, dan Baziwood melihat sebuah tampang menjengkelkan berkelebat di wajah sang kaisar muda.

"Itu adalah kenyataan. Diantara mantra-mantra divine tingkat lima, magic resurrection 'Raise Dead' mengkonsumsi life force... tapi tak ada orang hidup yang bisa menggunakannya, jadi itu hanyalah akademik. Namun, aku pernah mendengar jika Dragon Lords dan magic kuno mereka bisa mengembalikan yang telah mati menjadi hidup tanpa kehilangan life force sedikitpun-"

"-Kalau begitu, bisakah Ratu dari Draconic Kingdom mencapai prestasi itu?"

"Sebuah pertanyaan yang bagus, Varmilinen. Memang benar, ratu dari negeri  itu telah memastikan diri mewarisi kemampuan untuk menggunakan apa yang kita sebuah magic kuno, atau magic primal (primitif), atau mungkin magic jiwa. Ada banyak nama untuk magic semacam ini. Ini karena darah dari Brightness Dragon Lord mengalir di dalam nadinya - itu sudah diketahui. Pertanyaannya adalah apakah bisa atau tidak dia menggunakan magic resurrection. Magic kuno dan magic dengan gaya masa kini milik kita benar-benar berbeda satu sama lain, dan kita yang hanya bisa menggunakan magic modern mungkin takkan pernah mampu memahaminya."

Fluder menutup mulutnya, dan di waktu yang sama Jircniv memandangnya. Meskipun kejengkelan dan kekhawatiran adalah bukti di wajah Jircniv, Ucapan Fluder selanjutnya menenangkannya.

"Magic kuno... betapa aku ingin menelitinya. Jika saja mereka yang memiliki garis darah dari Brightness Dragon Lord bisa menggunakannya, maka garis keturunan adalah hal yang paling penting. Oleh karena itu, saya merasa jika Yang Mulia ingin menikah, beliau sebaiknya memilih Ratu itu atau salah satu kerabatnya.."

"Yang benar saja, Kek... aku tidak tertarik dengan nenek tua yang pura-pura menjadi gadis cilik...."

Dia bahkan tidak ingin memikirkan menikahi wanita yang merupakan peringkat kedua dalam wanita yang paling dia benci. Ditambah lagi, meskipun jika dia tidak menyukai keturunannya, akan menjadi terlalu kejam membuat mereka menjadi kelinci percobaan.

Meskipun begitu, jika dia harus menerima beban kekejaman itu untuk keuntungan yang akan diraih oleh Empire, tidak ada yang tahu arah tindakan yang akan dia putuskan.

Saat ini, sebuah suara keras ketukan pintu datang dari pintu kereta.

Kereta ini sudah ditambah dengan pertahanan terhadap serangan fisik dan magic tipe informasi. Seluruh sasisnya ditutupi oleh penutup logam, dan oleh karena itu kereta tersebut tidak memiliki jendela. Baziwood berdiri dan membuka sedikit pintu itu untuk mengintip keluar - atau lebih tepatnya, kepada orang yang mengetuk pintu.

Meskipun mereka dikelilingi oleh para knigt yang melindungi mereka dan dia yakin jika orang ini adalah kawan, dia harus tetap waspada terhadap situasi yang tak terduga.

"Yang Mulia, ini adalah Leinas."

"Buka pintunya."

Udara segar dari dataran mengalir masuk saat pintu itu terbuka penuh, meniup rambut dari semua orang yang ada di dalam. Selama musim ini, udara yang masuk ke dalam dari luar seharusnya dingin, tapi angin yang tiba pada orang-orang di dalam ternyata nyaman dan hangat.

Tak usah ditanyakan lagi, ini adalah hasil dari magic yang digunakan untuk kereta itu.

Pengendara yang menjaga kecepatan mereka dengan kereta adalah wanita yang selama ini menjadi pimpinan dari formasi.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Ada-"

Sulit sekali mengeluarkan ucapannya karena angin yang bertiup di antara mereka.

"Ini bukan caranya untuk bicara. Masuklah, jangan berdiri saja seperti upacara."

"Saya mengerti. Kalau begitu, izinkan saya sudah mengganggu."

Dengan begitu, dia melompat dari kudanya dengan anggun dan mendarat dengan elegan di pintu masuk dari kereta yang sedang bergerak. Meskipun dia membuatnya terlihat sederhana, karena dia sudah memakai armor full plate dan baik kudanya dan kereta yang sedang bergerak dengan pacuan penuh, itu adalah bukti bahwa dia telah memiliki kemampuan atletik yang besar.

Tetap saja, itu memang bisa diduga dari salah satu Empat Knight yang merupakan kebanggan dari Empire. Diantara mereka, dialah yang memiliki kemampuan serang yang paling besar. Namanya adalah Leinas Rockbluth, juga dikenal sebagai "Heavy Explosion".

Setelah pindah ke kereta, Leinas cepat-cepat menutup pintu di belakangnya dan mengambil tempat duduk di samping Baziwood, Hal terakhir yang mereka lihat saat dunia luar ditutup, adalah tali kekang dari kuda Leinas yang diambil oleh salah satu knight yang berkendara di belakangnya.

Karena magic di dalam kereta hanya akan menghangatkan udara hangat yang masuk, apapun yang dingin datangnya dari dalam akan tetap seperti itu. Mempertimbangkan Leinas sedang memakai satu pasang armor full plate yang dingin karena aliran angin di luar, dia seperti sebuah balok es ketika duduk di samping Baziwood, yang mau tidak mau akhirnya gemetar.

"Orang-orang yang kami kirim terlebih dahulu telah mengirimkan 'Message' kepada kami."

Salah satu pertahanan yang ditawarkan oleh kereta ini adalah gangguan terhadap magic tipe informasi yang dirapalkan di luar. Meskipun itu akan mencegah musuh menemukan mantranya, itu juga berarti mantra seperti 'Message' akan ditahan, jadi itu adalah ugasnya menerima 'Message' sebagai pengganti 'Jircniv'.

"Elemen Pengedara kuda sudah tiba di Great Tomb of Nazarick. Kelihatannya ada sebuah rumah kayu di lokasi itu, dan setelah mereka memberitahu para pelayan yang sedang menunggu waktu tiba dari Yang Mulia, para pelayan itu membalas bahwa akan ada sambutan selamat datang yang menunggu Yang Mulia."

"Para pelayan? Aku kira itu adalah .... Pelayan? Pelayang... Jangan-jangan? Aku pernah dengar ada beberapa negeri yang mengubur para pelayannya dengan raja mereka agar mereka bisa melayaninya di akherat. Apakah itu yang sebenarnya terjadi disini? Atau apakah itu artinya dark elf yang meninggalkan hutan membuat makam ini rumah baru mereka."

"Sayangnya, 'Message' tidak mengandung detil lebih jauh, Yang Mulia."

"...Aku tidak tahu sama sekali. Hutan bukanlah dunia bagi manusia, jadi tidak ada sejarah untuk itu pula..yah, aku berharap para pelayannya bukanlah monster-monster seperti yang datang ke ibukota. Katakan kepada orang-orang kita untuk berhati-hati."

"Seperti yang dikatakan oleh Yang Mulia. Menilai dari kekuatan utusan itu, kita kelihatannya akan menuju situasi yang benar-benar tidak diketahui. Kita sebaiknya berhati-hati. Ditambah lagi, aku harap Yang mulia akan datang segera ke sisi saya jika ada sesuatu yang tidak diduga datang."

"Apakah itu artinya kita akan berteleportasi menjauh dari sana jika ada keadaan darurat?"

Senyum lirih Fluder adalah sebuah jawaban untuk memastikannya.

"Jika itu terjadi, maka kita akan bertarung untuk mengulur waktu. Tak perduli berapa banyak musuh yang datang kepada kita, setidaknya kita akan bisa mengulur waktu agar Yang Mulia bisa kabur."

Baziwood mengatakan ini dengan sebuah senyuman, tapi rekannya Leinas tidak membalas sama sekali. Daripada sebuah persetujuan yang tidak perlu perkataan apapun lagi, itu adalah sebuah bentuk ketidaksetujuan yang langsung tampak di wajahnya. Namun yang lainnya juga tidak berkata apapun.

Pada akhirnya, dia tak pernah bersumpah setia secara resmi kepada Jircniv meskipun posisinya di dalam Empat Knigt. Sebenarnya melayani Jircniv adalah arah tindakan yang paling menguntungkan baginya. Jika orang lain muncul dan bisa memberinya apa yang dia inginkan, wanita itu pasti akan langsung mengabaikan posisinya saat ini.

Dengan kata lain, loyalitasnya kepada Jircniv adalah yang paling rendah diantara Empat Knight.

Empat Knight dipilih sepenuhnya berdasarkan kemampuan tempur mereka dan bukan kepribadian atau loyalitasnya. Meskipun begitu, tak ada orang lain yang memiliki motif seperti pasukan bayaran yang seperti wanita itu.

Satu-satunya alasan dia disini adalah karena salah satu dari Empat Knigt harus berada di ibukota kekaisaran setiap waktu. Yang terpilih untuk tugas itu adalah 'Fierce Gale', Nimble Ark Dale Anock, yang tidak bisa dihindari. Jika 'The Immovable' masih hidup, Nimble lah yang pasti ada disini.

"Maafkan kekurang ajaran saya."

Leinas mengambil sebuah sapu tangan dari kantung di dadanya lalu memindahkannya ke samping kanan dari wajahnya. Ternyata, kain emas itu sebenarnya adalah rambutnya. Dia memasukkan sapu tangan itu di bawah rambutnya lalu mengusapnya lirih.

Setelah sesaat, sapu tangan itu berubah menjadi emas dengan jumlah cairan seperti nanah yang telah diserapnya.

"Mohon biarkan saya menjadikan hidup saya prioritas utama. Saya minta maaf jika saya nantinya menghalangi."

"Ahh, itu tidak apa, lagipula, itu yang telah kita setujui ketika kamu menjadi salah satu dari Empat Knight - atau lebih tepatnya, apa yang menjadi perjanjian kontrak."

"Begitu, jadi semua orang tahu apa yang rencana aku lakukan. Kalau begitu, aku akan melakukan sebaik-baiknya duduk di pojok sebelah sana dan tidak menghalangi anda."

Suasana di dalam kereta seharusnya berubah, jadi semua orang tertawa lepas saat Roune berbicara.

"Kalau begitu, melihat dari kecepatan kita, berapa lama sampai kita tiba di Nazarick?"

Roune, yang dituju oleh Jircniv, mengambil sebuah jam saku dari kantung di dadanya. Setelah memastikan waktunya, dia menoleh kepada Leinas, melihatnya saat dia mengangguk, lalu membalas.

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, sekitar satu jam."

"Begitukah? Aku sangat menantikannya. Kita akan lihat apa yang coba ditawarkan oleh Ainz Ooal Gown kepada kita."


***********

Kereta Jircniv perlahan mengurangi kecepatannya, hingga akhirnya berhenti. Namun, dia masih tidak bisa turun langsung. Itu memang menyusahkan, tapi Jircniv harus melakukan persiapan sendiri demi gaya dan keamanan.

Biasanya, tugas ini akan dilakukan oleh bawahan, seperti para pelayan di kereta lain. Namun, mereka tidak bisa menunggu kereta itu tiba. Lagipula, mereka datang untuk minta maaf, dan membuat pihak yang dibuat salah menunggu terlalu lama adalah tindakan yang bodoh.

Setelah Jircniv merapikan pakaiannya, dia mengencangkan jubahnya. Ini adalah item yang sangat berharga yang terbuat dari kulit binatang buas magis dan diperlakukan lebih jauh dengan magic. Dengan jubah itu, bahkan suhu yang paling dingin di luar tidak akan menyusahkannya.

Lalu, dia menggeser tongkat kekaisaran di ikat pinggangnya, yang melengkapi persiapan minimal untuk seorang Kaisar muncul di hadapan publik.

Jircniv melihat dirinya sendiri satu kali lagi, untuk memastikan penampilannya tidak akan membuat dirinya atau Empire malu.


Yang selanjutnya terjadi adalah sebuah negosiasi dengan Ainz Ooal Gown, meskipun sebenarnya lebih dekat dengat perang kata-kata. Dengan kata lain, pakaian formalnya secara sosial setara dengan seorang warrior dengan pedang dan perisai. Konsekuensi terhadap segala celah atau kekurangan dalam pakaiannya tidak akan terbatas pada hanya rasa malu biasa. Meskipun bagus juga jika lawannya tidak cukup memperhatikan sehingga tidak tahu celah itu, dia lebih memilih untuk tidak melewatkan detil pakaiannya.

Jircniv mengangguk puas, dan hanya saat itu, sebuah ketukan terdengar dari pintu.

"Kalau begitu, saya harus turun dahulu, Yang Mulia."

"Aku serahkan itu kepadamu."

Setelah jawaban yang singkat, Baziwood membuka pintu kereta.

Itu adalah cara keluar yang benar dan cocok dengan kereta yang dipakai oleh otoritas tertinggi di dalam Baharuth Empire. Untuk jaga-jaga, Roune menempatkan dirinya diantara sang kaisar dan dunia luar saat pintu dibuka, bertindak sebagai sebuah perisai bagi Jircniv.

Mereka bisa melihat apa yang terhampar di luar, dibalik Baziwood.

Hal pertama yang datang ke dalam penglihatan adalah dataran berumput. Setelah itu adalah para penjaga istana, berbaris di seberang kereta. Jauh di sana ada sebuah bukit yang menjulang dari dataran, dan apa yang terlihat seperti sebuah pintu berjeruji yang besar dan terlihat seakan separuh terkubur.

Apakah ini adalah Great Underground Tomb of Nazarick? Kelihatannya sedikit berbeda dari yang dibilang... yah, kesalahan seperti ini masih bisa diterima.

Setelah turun dari kereta, Jircniv melangkahkan kaki dengan Baziwood - yang sudah bersiap dalam formasi dengan para penjaga istananya - lalu melangkah maju.

Jircniv mengambil nafas dalam-dalam. Mantra pada pakaiannya memastikan udara yang masuk ke paru-parunya adalah udara yang segar dan bersih. Memang benar, ini masih dingin, tapi bukan tidak nyaman.

Saat dia mengambil nafas, dia menggerakkan rahangnya, dan cepat-cepat mengintip bawahan yang ada di sekitarnya.

Fluder, dengan jubah panjangnya dan sedang menggenggam tongkat, mengikuti Jircniv bersama murid acolytenya.

Magic caster divine, dengan simbol suci yang terpasang di jubah mereka - mereka adalah para knight dalam orde knight imperial, meskipun mereka bukanlah warrior menurut profesinya.

Para penjaga istana, yang tetap pada posisi mereka sekarang bertambah dengan para pengendara kuda yang dikirim terlebih dahulu dari kereta itu.

Secara pribadi, Jircniv ingin melihat apa yang telah dilihat oleh para pionir itu, tapi sekarang ini, itu bukanlah sebuah pilihan.

Kelihatannya para pelayan, yang berada di kereta yang lain, belum tiba.

Yah, lagipula mereka adalah hadiah. Memang bisa diduga. Kalau begitu, ketika mereka bilang sebuah kabin, apakah maksud mereka adalah pintu berjeruji itu... atau apakah hanya itu?

Ketika Jircniv melihat ke kiri, dia melihat sebuah kabin kayu berlantai satu. Kelihatannya benar-benar aneh dengan perpaduan dataran dan makam, lalu dia tersenyum pahit. Lagipula, darimana datangnya seluruh kayu ini? Pegunungan Azellerisia berada di kejauhan, dan dia pikir dari Great Forest of Tob.

Apakah mereka mengirimnya hingga kemari? Aku tidak tahu berapa kilometer kayu-kayu itu sudah bepergian, tapi mereka pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk bisa membawanya hingga kemari.

Meskipun Jircniv tidak tahu banyak tentang kabin kayu, Jircniv tidak merasa bahwa bangunan ini nampak mencolok. Meskipun begitu, ketika dia menghitung keadaan sekeliling, dia harus mengakui kenyataan bahwa mereka telah berhasil membangunnya disini adalah hal yang menakjubkan sendiri.

Tapi... itu adalah sebuah pintu yang besar... sebuah pintu ganda, huh? Dan dibangung sangat tinggi... hingga tiga lantai sendiri. Jangan-jangan tempat ini dibangun sebagai semacam gudang?

Jircniv melihat ke arah kabin, dengan Baziwood dan Leinas di kanannya, Fluder di kiri dan Roune di belakangnya.

"Yang Mulia. Apakah kita harus memerintahkan orang-orang di kereta lain untuk turun pula?"

Jircniv tidak menoleh ke arah Roune - yang sedang berbisik di telinganya - saat dia menjawab.

"Tidak, itu tidak perlu. Namun, kita harusnya-"

Ucapan Jircniv terpotong di tengah kalimat. Itu bukan karena pintu kabin yang terbuka, tapi karena mata mereka tertarik oleh dua wanita cantik yang sekarang perlahan berjalan keluar darinya.

Mereka berpakaian pelayan tradisional - dijahit dengan bagus, tapi selain itu biasa-biasa saja. Namun, para pelayan itu sendiri bersikap yang anehnya formal dan dengan cara yang benar. Bahkan Jircniv, yang payah dalam menilai wanita cantik, terlihat terkejut dan menatapnya tanpa malu-malu sepertinya mereka telah menggenggam jantung miliknya.

Ini... cantik sekali.. tapi...

Mereka memang cantik. Putri bangsawan manapun dari Empire akan salut tanpa ragu-ragu dengan tampang mereka. Jircniv merasa bahwa dia mungkin ingin menambahkan mereka ke dalam harem miliknya. Namun, ini adalah sebuah makam di tengah dataran berumput. Mereka memang sangat tidak berada di tempatnya disini, dan akibatnya, sebuah perasaan tidak enak menerpanya.

Dia bisa mendengar suara dari lidah yang berdecak lirih di sampingnya, tapi tidak memiliki energi untuk dibuang dengan masalah itu.

"Katakan kek, apakah ini ilusi?"

"Tentang itu.. yah, saya tidak bisa berkata secara pasti, tapi kurasa tidak."

"Apakah mereka manusia? Mereka kelihatannya tidak seperti dark elf...."

"Dan tentang itu... saya tidak bisa berkata pasti pula, tapi saya ragu mereka adalah manusia."

Jawaban itu membuat ukuran ketenangan yang kecil. Karena mereka bukan manusia, tidak aneh jika mereka terlihat di tempat seperti ini.

Itu adalah sebuah jawaban yang bisa dimengerti dan yang mana mati-matian ingin dipercayainya.

Dua pelayan itu membungkuk bergantian, dan salah satunya dengan rambut bersanggul ke atas berbicara.

"Salam dan selamat datang, Yang mulia Kaisar Jircniv Rune Farlor El-Nix. Nama saya adalah Yuri Alpha dan saya ditugaskan untuk menyambut anda. Di belakang saya adalah asisten saya, Lupusregina Beta. Meskipun waktu kita bersama mungkin akan pendek, kami harap anda akan menerima kami."

Meskipun Jircniv mengulur waktu meresponnya karena dia takjub oleh keduanya, Jircniv berhasil membalas pada akhirnya.

"Kalau begitu, saya berterima kasih karena sudah serepot ini untuk kami. Memang benar, aku harus berterima kasih kepada Ainz Ooal Gown-dono pula, karena sudah memperbolehkan gadis-gadis yang manis seperti anda menyambut kami. Dengan begitu, tidak perlu memanggil saya sebagai kaisar atau menggunakan gelar apapun. Saya akan senang jika anda menganggap saya sebagai individu biasa dan memanggil saya dengan Jir - nay, memang benar, saya harap anda melakukannya."

Jircniv tersenyum cerah kepada Yuri.

Namun, bahkan setelah menerima sebuah senyuman yang akan membuat wanita manapun pingsan karenanya, ekspresi serius Yuri tetap seperti sedia kala. Jircniv bisa tahu dari tatapan matanya jika hatinya sama halnya dengan tidak tergerak.

Apakah Jircniv bukan seleranya, atau apakah dia adalah tipe yang tidak mencampurkan urusan bisnis dengan kesenangan? Atau apakah dia dipenuhi dengan loyalitas kepada orang yang dia layani?

Aku tidak bisa menebaknya. Aku ingin meninggalkan kesan yang baik, tapi kelihatannya itu akan sulit. Dan aku sangat percaya diri aku bisa menangani siapapun jika mereka adalah wanita..ah, jika kakek benar, maka itu pasti karena mereka bukanlah manusia. Memang daya tarikku tidak akan berhasil terhadap wanita yang bukan manusia...Tetap saja, spesies apa mereka? Mereka terlihat seperti seharusnya manusia, atau setidaknya, dekat dengan manusia...

Dia tidak tahu apa sebenarnya mereka.

Menilai dari dua dark elf dan dua pelayan ini, Ainz Ooal Gown pasti adalah seseorang yang menempatkan penampilan sebagai hal yang sangat penting.

Jika itu masalahnya.. jika hadiahku tidak lebih baik dari mereka berdua, maka aku mungkin sebaiknya datang dengan tangan kosong saja...

Jircniv menganggap para gadis yang sedang menunggu yang telah dia bawa di dalam kereta. Dia sangat bangga dengan tampang mereka. Masing-masing gadis itu adalah putri bangsawan yang telah diberitahu dengan jelas apa yang akan terjadi jika keluarga mereka tidak mematuhi perintah Jircniv, dan mereka harus mengucapkan selamat tinggal dengan berlinang air mata kepada keluarga mereka sebelum pergi dan datang kemari dengan tekad di hati.

Ini percuma. Tetap saja, setelah tahu pihak lain sudah memiliki wanita cantik yang lebih unggul dari mereka, apakah mereka akan gembira karena sudah tidak lagi diperlukan? Atau apakah mereka akan cemburu sebagai sesama wanita? Kurasa aku harus mendapatkan beberapa elf, ya kan?

Jircniv tidak bisa membawa budak elf dari Empire karena tidak ada waktu yang cukup untuk mempersiapkannya, dan juga karena dia tidak ingin menjadikan mereka sebagai cadangan untuk modal urusan masa depan. Urusan itu bukan dengan Ainz, tapi dengan Mare.

Dia ingin mendapatkan Mare, gadis kecil yang terus panik itu, lalu menelanjanginya. Lalu mereka akan menggunakan rahasia kotor kecil yang bisa mereka gali darinya untuk tujuan mereka sendiri.

Sebagai awal, kita akan mendapatkan perhatiannya dengan janji-janji untuk memberikan emansipasi terhadap sesamanya yang telah diperbudak. Sebagai gantinya, dia akan melakukan sedikit balas budi untuk kami di belakang Gown. Setelah itu, kita bisa menggunakan insiden itu sebagai material pemerasan agar dia bisa melakukan banyak hal untuk kita. Setidaknya, itulah rencananya..

Saat Jircniv merenungkan rencananya untuk Mare, Yuri meresponnya.

"Yang Mulia Kaisar sangat baik sekali sudah berkata demikian, Namun, tuan kami Ainz Ooal Gown secara jelas sudah memerintahkan kepada kami untuk tidak menunjukakn segala ketidaksopanan atau tidak hormat kepada sang kaisar, dan oleh karena itu, dengan sangat menyesal saya tidak bisa mengabulkan permintaan yang baik itu."

"Begitukah? Yah, sayang sekali."

Jircniv mengangkat bahunya dengan sikap berlebihan, seperti sedang melakukan tingkah komedi.

"Tetap saja, silahkan panggil saya seakrab mungkin yang anda lihat cocok. Bagaimana dengan Gown-dono?"

"Saya mengerti. Tuan kami masih membuat persiapan, dan dia akan memerlukan sedikit waktu lagi. Saya harap anda akan bersabar dan menunggunya."

"Ternyata begitu, kalau begitu, dimana kami harus menunggu? Di dalam kabin itu?"

"Tidak, Kami harap anda akan menunggu disini."

Jircniv mengangkat kepalanya ke atas langit. Meskipun kelihatannya terlihat tidak akan segera turun hujan, sulit ditebak jika cuaca akan bagus dengan awan gelap itu di langit. Ditambah lagi, pasti ada sebuah hawa dingin karena ini musim dingin, meskipun Jircniv tidak merasakannya melalui pakaiannya yang sudah diberi mantra.

Apa yang sedang dia pikirkan, mengatakan kepada kami untuk menunggu disini? Jangan-jangan dia ingin kami tahu tempat kami?

Karena dia sudah diperintahkan untuk datang kepada pihak yang disalahkan agar minta maaf, keadaan Jircniv sudah sangat buruk pada awalnya. Lalu, selain itu, Ainz Ooal Gown ingin merendahkannya lebih jauh dengan ini. Jelas sekali, Gown memiliki kepribadian yang buruk.

"Begitukah?"

Jircniv memicingkan matanya. Dia akan menerima apapun yang datang.

"Kalau begitu, kami akan kembali ke kereta dan menunggunya di dalam."

Jircniv bisa merasakan kemarahan yang mendidih dari beberapa penjaga istana saat dia mengatakan kalimat itu.

Mereka mungkin berada di negeri tetangga - dan mungkin akan menjadi musuh bagi mereka - tapi meskipun begitu, membiarkan seorang kaisar dari negeri besar menunggu di tempat seperti ini jauh terlalu tidak sopan.

Namun, tak ada yang menyuarakan perasaan ini. Karena tuan mereka sudah jelas menerima syarat ini, tidak ada ruangan bagi mereka sebagai pelayan setia untuk berkata yang lainnya. Kecuali-

Apakah itu karena mereka melihat pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh dark elf itu? Jika begitu... Gown, kamu adalah seorang pria yang sulit dihadapi. Dengan hanya satu gerakan saja kamu sudah menyarangkan ketakutan ke dalam seluruh hati kami. Meskipun itu adalah kemampuan yang hanya bisa dilakukan sekali dalam sehari, siapa yang cukup berani untuk mengujinya? Lalu ada kenyataan bahwa itu hanyalah seorang anak yang melakukannya. Kmau sudah memberikan kesan kepada kami bahwa seornag anak saja bisa sekuat itu.

"Saya harap anda menunggu."

Suara Yuri yang jelas dan lirih membelah udara sebelum Jircniv bisa bergerak.

"Karena keterlambatan asalnya dari kami, kami akan menjadi tuan rumah yang buruk dan bertolak belakang dengan perintah dari Ainz-sama jika kami tidak memanjangkan segala kesopanan kepada anda sebagai kompensasinya."

Jircniv entah bagaimana merasa terkejut.

Ainz... dia memperbolehkan pelayannya memanggilnya langsung? Mungkin mereka bukanlah pelayan... tidak, ternyata begitu. Setidaknya, mereka sedekat itu satu sama lain. Apakah dia sudah mengambil tubuhnya? Tidak, pria manapun akan memahami mengapa. Dengan wanita secantik itu sebagai pegawainya, kesulitan itu adalah menjaga tangan seseorang menjamah mereka.

Jircniv membuat balasannya dengan kesopanan yang dilebihkan, meskipun nadanya diwarnai dengan kelembutan.

"Ohhh! Kalau begitu, kami harus berterima kasih kepada Gown-dono. Kalau begitu.. sambutan macam apa yang bisa kami nantikan, dan dimana kami bisa berharap menemukannya?"

"Untuk itu, perbolehkan kami untuk memulai persiapan. Sebagai awalnya, cuacanya terlihat sangat tidak ramah. Biarkan kami merubah itu."

"Apa yang kamu..? Uooooh!"

Jircniv bukan satu-satunya yang terperangah kaget. Para magic caster, para penjaga istana, Baziwood, Leinas, bahkan Fluder, mereka semua mau tidak mau berseru penuh tanda tanya.

Awan gelap yang ada di atas mereka mulai bergerak perlahan.

Dalam sesaat, awan-awan itu telah hilang tanpa jejak, seakan ada raksasa yang tak terlihat telah membuyarkannya dengan tangan. Kavaleri hippogriff di udara menjadi bingung, yang mana itu bisa dipahami oleh yang ada di tanah.

"Mengapa bisa begitu... rasanya... lebih hangat..?"

"Kamu juga? Maksudmu itu benar-benar terjadi?"

Saat Jircniv mendengar percakapan lirih diantara para penjaganya, dia melepaskan jubahnya dan membatalkan magic yang mempertahankan suhu tubuhnya. Begitu saja-

"Ya-Yang Mulia!"

Roune berseru terhadap Jircniv yang tiba-tiba melepas jubah, tapi kaisar tidak menjawab bawahannya.

"Hu..huha..huhahaha. Apa ini... apa yang sebenarnya terjadi disini? Kakek! Apa yang sedang terjadi?!"

Jircniv mengabaikan ketenangannya dan melihat ke arah Fluder dengan ekspresi tidak karuan di wajah.

Udara yang segar dan bersih yang mengelilinginya sekarang harusnya hanya bisa ditemukan di musim semi. Hawa dingin yang menyergap di musim dingin sudah tidak ada lagi. Jircniv tidak pernah mendengar magic seperti ini ketika pelajaran Fluder. Kalau begitu, mantra macam apa ini?

"Ini harusnya adalah pekerjaan dari magic arcane... kelihatannya aku pernah ingat mantra divine dari druid yang bisa mengendalikan cuaca..."

Fluder kelihatannya tidak mampu mengendalikan senyum lebar di wajahnya saat dia berbicara.

"Pengendalian cuaca seharusnya adalah mantra tingkat 6. Namun, melihat dari reaksi Yang Mulia, ini mungkin bukan manipulasi cuaca yang biasa. Ini pasti mantra tingkat yang lebih tinggi... menakjubkan..."

" Dan mantra ini adalah pekerjaan dari dark elf itu... utusan yang itu, begitukah?"

Jircniv bisa memaksa dirinya menerima mantra ini adalah pekerjaan dari magic caster yang bisa menyebabkan bumi menelan seluruh bawahannya di dalam retakannya. Tidak, sebenarnya, dia berharap itu bukan masalahnya. Dia tidak ingin mempercayai bahwa ada magic caster lain di luar sana yang lebih kuat darinya. Itu adalah mimpi buruk.

"Memang benar, mungkin memang seperti itu.. tapi aku tidak bisa yakin."

Fluder kelihatannya melihat semua ini menggelikan, yang mana menyalakan bara api gejolak di hatinya.

Meskipun gurunya adalah guru yang luar biasa yang layak dihormati, dia menjadi hampir tidak berguna ketika ada magic yang terlibat. Itu sangat menjengkelkan ketika dia menjadi seperti itu.

"Saya yakin ini bisa membuat anda segar entah bagaimana. Kalau begitu, biarkan kami memulai fase selanjutnya."

Pelayan itu mengabaikan kepanikan Jircniv yang muncul dan melemparkan bom lain kepadanya.

Kaisar muda itu mati-matian melawan keinginan untuk muntah di tangannya dan menyerah dalam mempertahankan kewibawaannya. Godaan takluk kepada getaran di hatinya sangat kuat, tapi pada akhirnya, tanggung jawabnya sebagai kaisar dari Baharuth Empire menang dan dia berhasil mengendalikan diri.

"Kalau begitu sekarang, kemarilah."

Merespon perintah Yuri, pintu di rumah kayu itu terbuka, dan sesuatu yang besar melangkah keluar.

"Kehhhh!"

Sebuah teriakan sendirian bersuara. Itu adalah suara aneh yang mungkin bisa didengar pada ayam yang tercekik.

Ketika mereka menyadari siapa yang berteriak, teror memenuhi hati siapapun yang hadir, bukan hanya Jircniv. Memang benar, rasanya mereka seperti baru saja ditarik ke dalam mimpi di siang bolong.

Yang membuat suara yang tidak berkarakter itu adalah Wizard Tertinggi Negara, 'The Triple Magic Caster', Fluder Paradyne. Dia adalah seorang pria yang dikatakan bisa setara dengan Tiga Belas Pahlawan. Seorang pria seperti itu sekarang berdiri dengan mata lebar ketakutan, tatapannya terpaku pada makhluk yang keluar dari rumah kayu.

Sejenak setelah itu, beberapa teriakan memenuhi udara, mereka semua berasal dari murid-murid Fluder.

"Bagaimana bisa? Itu adalah-!"

"Ti-Tidak bisa dipercaya! Ini tidak mungkin-!!"

"Bahaya! Sebuah serangan datang! Magic bertahan! Tolong perbolehkan kami menggunakan magic bertahan!"

Fluder menatap ke arah murid-muridnya, mereka semua sudah bersiap tempur semua.

"Diamlah!! Tenangkan diri kalian, kalian semua!"

Makhluk yang keluar dari rumah kayu layak diwaspadai dan ditakuti. Mata setiap orang dari seluruh rombongan dari Imperial mau tidak mau tertarik ke satu titik.

Tidak diragukan lagi sama sekali itu adalah monster. Itu adalah sebuah monster yang berbalut armor plat hitam.

Tubuhnya luar biasa besar, dan siluetnya dipenuhi dengan kekejian. Seakan satu dewa telah menarik esensi dari kebrutalan dan kekerasan dari seluruh manusia, dikumpulkan, dan diberikan bentuk. Wajahnya yang busuk tidak memiliki ekspresi, namun mereka bisa merasakan semua kebencian yang bersinar cerah terbakar di lubang matanya.

Dan ada lima monster.

Tubuh yang besar di salah satu kepala mereka sedang membawa sebuah meja batu yang besar. Yang ada di belakang sedang menggenggam berbagai perabotan dan banyak kursi.

Tak ada yang memiliki niat bermusuhan. Sebaliknya kewaspadaan dan kepanikan dari murid-murid Fluder kelihatannya hampir lucu.

Ada sebuah suara sesuatu yang jatuh ke tanah.

Salah satu murid acolyte Fluder pingsan di tanah seperti sebuah boneka yang benangnya terputus. Atau lebih tepatnya, dari empat acolyte yang dibawa, hampir semuanya berakhir begitu. Wajah mereka yang pucat membeku karena terkejut seakan mereka mulai bernafas tidak teratur.

"Tidak mungkin. Bagaimana bisa ini.. tidak, tidak, itu tidak mungkin. Apakah itu adalah Death Knight? Apakah mereka dikendalikan? Dan dalam jumlah itu?"

Sesuatu berkelebat di pikiran Jircniv. Dia mau tidak mau lupa diri dan berteriak marah.

Dia tidak lagi memiliki waktu untuk menjaga kewibawaannya.

"Death Knight? Apakah maksud mereka dengan Death Knight? Kakek! Jawab Aku! Aku pernah dengar nama itu sebelumnya, apakah itu ada hubungannya dengan makhluk undead yang rumornya dikunci di dalam kementerian Magic/"

Memang benar. Itu adalah Death Knight. Itu adalah nama dari monster yang bisa membuat Empire berada dalam bahaya hanya satu saja.

Namun, Jircniv tidak mendapatkan balasan.

Fluder menatap dengan mata lebar. Jircniv menyadari jika berbicara dengannya adalah membuat waktu dan malahan melangkah maju dengan langkah khawatir dan terburu-buru, sebelum mengambil salah satu acolyte lalu mencengkeram kerah jasnya dan mengangkatnya dari tanah.

"Apa Death Knight ini?! Jawab Aku!!"

"Aieeee! Yang, Yang Mulia! Seperti kata anda , monster undead legendaris itu memang disegel di dalam tempat yang bahkan jauh dari kementerian magic, memang benar, Death Knight! Mereka adalah makhluk yang bahkan tidak bisa dikendalikan oleh Master!"

Yang hanya bisa dilakukan oleh Jircniv adalah tertawa. Cadangan yang dia pegang selalu sebagai kaisar dari Baharuth Empire tidak ada lagi. Sudah roboh menjadi abu dan tertiup oleh angin.

"..hu, huhu. Huhuhu. Apa maksudmu, undead legendaris?! Ada lima tepat di depan kita! Atau apakah kamu bilang Death Knight datang berkelompok dan lima makhluk itu dihitung satu entitas? Huh? Kamu sudah bercanda ya?"

"Ti-Tidak! Bukan seperti itu!"

Dia merasakan sesuatu yang berdiri di sampingnya. Ketika dia menatapnya, dia melihat itu adalah salah satu warrior terkuat dari Empire, Baziwood. Wajah pria itu pucat pasi, dan Jircniv bisa melihat kepanikan mulai muncul.

"Er, ah, Yang Mulia. Tolong dengar ini dengan hati yang tenang. Situasinya sekarang sangat buruk. Makhluk itu berada pada level yang bahkan kami, meskipun membentuk formasi dengan kekuatan penuh dengan dukungan dari magic, mungkin tidak akan bisa dilawan. Mungkin ide yang bagus untuk mengumandangkan mundur. Ini gawat. Benar-benar gawat. Lihat bagaimana tanganku gemetar."

Saat Jircniv melihat ke arah tangan Baziwood, tangannya mulai gemetar. Setelah melihat ke arah wajahnya yang berubah, alasan sikap yang tidak seperti warrior itu sangat jelas.

"Apakah itu yang dimaksud oleh mereka dengan 'tidak terduga'... apakah kamu kira makhluk itu lebih dari Stronoff-san?"

Anggota dari Empat Knight lainnya jauh lebih ke belakang daripada awalnya, lalu dia terus melanjutkan mundurnya yang pelan-pelan. Satu-satunya alasan mengapa dia tidak langsung berlari kencang adalah karena dia tidak ingin menarik perhatian Death Knight dan juga, sikap bermusuhannya.

Semua ini rasanya seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan.

Lalu, di depan mereka.

Cara Death Knight itu yang dengan tenang menata perabotan dan perlatan makan di dataran berumput adalah sebuah gambaran yang sangat jelas dari pelayan setia. Tidak ada satupun tindakan mereka yang memperlihatkan bahwa mereka adalah undead legendaris yang bisa menghancurkan sebuah negeri.

Namun, itu adalah kenyataan jika mereka adalah undead yang bahkan tak bisa diperintah oleh magic caster terkuat milik Jircniv, Fluder Paradyne. Siapapun tahu hanya dengan melihat reaksi orang-orang yang ada di sana.

Ini menyiratkan bahwa mungkin saja ada lebih dari lima monster ini, yang kemampuan tempurnya jauh melebihi Fluder sendiri.

Sebaliknya, Fluder Paradyne sendiri adalah seorang magic caster yang mungkin memiliki kekuatan tempur seluruh pasukan Kekaisaran. Tentu saja, dia tidak memiliki mana yang tak terbatas, dan dalam sebuah pertarungan lurus, Pasukan itu pasti bisa menghabisinya. Namun, jika dia menggunakan magic teleportasi atau flight miliknya, dia mungkin bisa menghabisi seluruh pasukan kekaisaran sendirian. Itulah kekuatan sebenarnya dari Fluder.

Itu berarti lima Death Knight disini mewakili lima kali kekuatan tempur dari seluruh pasukan kekaisaran.

Tidak mungkin.

Ini tidak boleh terjadi.

Ini adalah kekuatan yang jauh terlalu besar yang bisa dimiliki oleh seseorang. Bahkan sebuah negeri akan sangat kesulitan untuk membendung kekuatan sebesar ini. Ini adalah semacam kekuatan yang hanya bisa diperintahkan oleh beberapa negeri terkenal atau republik-republik yang sudah melegenda. Bisakah seorang tuan dari sebuah makan kecil ini memiliki kekuasaan seperti ini?

Ketika dua dark elf muncul, dia memaksa otaknya menjauh dari topik itu dan terfokus pada apa yang ada di depannya.

"Ainz Ooal Gown.. seorang monster yang tidak bisa kita apa-apakan, tidak, bahkan kita tidak akan bisa menyentuhnya..."

Hati Jircniv seperti sebuah perahu yang dihempaskan kesana kemari oleh badai yang sedang mengamuk.

Pada akhirnya, bagaimanapun, dia berusaha bergulat dengan emosinya agar bisa takluk dan memperoleh ketenangannya kembali dengan semangat membaja.

Pasukan kerajaannya, dihabisi. Bayangan dari tubuh naga yang besar. Karena dia sudah menerima hal ini di masa lalu, dia bisa membiarkan dirinya menerima apa yang ada di depannya sekarang.

Tanpa mengalami hal ini terlebih dahulu agar bisa menjadi bantalan dari pukulan itu, benturan yang terjadi kepadanya akan lebih besar. Dia mungkin bahkan akan menunjukkan sisi dirinya yang lebih tidak sopan.

Makan ini... Seberapa kuat sebenarnya Ainz Ooal Gown? Lima Death Knight itu dan mereka berdua. Bahkan dengan naga itu, itu tidak semua, ya kan? Mengapa dia bersembunyi di tempat ini? Sejak kapan dia mengambil tempat ini sebagai tempat tinggal? Atau mungkin persiapan dirinya akhirnya sudah selesai? Aku pernah dengar bahwa ketika banyak makhluk undead berkumpul di satu tempat, seekor monster yang lebih kuat akan terlahir. Itulah kenapa Death Knight ini... tidak, jangan-jangan ada yang jauh lebih kuat dari Death Knight ini..? Gawat. Tidak ada waktu lagi, tapi aku masih harus memikirkan jalan keluar...

Saat pemikiran Jircniv yang berkecepatan tinggi membuatnya bahkan jatuh ke dalam kebingungan yang lebih jauh, Yuri memotong.

"Jangan takut. Death Knight ini diciptakan oleh Ainz-sama sendiri. Mereka benar-benar patuh dengan perintahnya, dan sebagai ganti beliau, saya telah memperoleh hak untuk memerintah mereka. Saya tidak akan mengizinkan siapapun dari anda terluka sedikitpun."

Kalimat Yuri memecahkan pemikiran yang coba dikumpulkan oleh Jircniv seperti gelas yang berputar.

"Dia menciptakan mereka..."

Ainz Ooal Gown bisa melahirkan makhluk ini hanya melalui kekuatan keinginannya sendiri. Itu adalah kebenaran yang mengerikan. Kenyataan bahwa membuat makhluk seperti itu akan membutuhkan sumber daya dan kerja keras yang setara dengan kekuatan yang besar. Mimpi buruknya adalah apakah bisa memenuhi kriteria itu atau dia hanya melewati kriteria seluruhnya.

Tidak, ini pasti hanya sebuah bualan, Bagimana bisa siapapun membuat yang seperti itu? Dia pasti berbohong untuk mengembungkan kekuatannya sendiri. Karena jika dia tidak-

Sebuah senyum aneh muncul di wajah Jircniv.

Karena alasan tertentu, semuanya terlihat sepertinya sangat menjemukan sekarang.

-Ah. Aku sudah muak dengan hal ini. Aku sudah tidak tahu lagi. Kali ini, kita batasi saja dengan apa yang bisa dilakukan oleh pihak lain.

"Fu, fuhahahahaha!"

Saat Jircniv memutuskan untuk mengabaikan seluruh delusi kendali, sebuah tawa karena kegembiraan yang sangat terdengar di sampingnya.

Tawa itu datangnya dari Fluder.

Tak perduli apakah itu para penjaga istana, acolyte atau priest, wajah setiap orang kecual Jircniv membeku karena terkejut.

Fluder Paradyne adalah seorang magic caster dengan orde tertinggi, dan seorang pahlawan yang memiliki pendidikan dan pengetahuan yang tak ada bandingannya. Banyak catatan di dalam buku sejarah Empire bilang bagaimana dia dengan sendirian menghadapi monster yang mengancam keselamatan negeri, dan muncul dalam kemenangan. Sikap sucinya juga berarti dia dihormati dan dijunjung tinggi oleh banyak orang.

Sebenarnya, banyak orang disini yang merasakan hal yang sama dengannya.

Dan sekarang, Fluder tertawa dengan sebuah cara yang menghancurkan imej mental yang dimiliki semua orang kepadanya.

Ada kekuatan dalam tawa itu.

Aura dari seorang pahlawan.

Tidak diragukan lagi Fluder memancarkan tekanan yang menakutkan, dan bukan perasaan hangat yang suatu ketika didapatkan oleh Jircniv dari pria yang sangat dekat dengannya itu sebagai seorang ayah.

Dia memiliki kekuatan magis yang sangat besar, cukup untuk bisa menghadapi semua Empat Knight sekaligus. Dan suaranya terdengar seperti nada kegilaan yang akan menjadikannya gila.

Memang wajar jika para pasukan kerajaan akan menjadi berdebar-debar.

Ditengah-tengah hal ini, hanya orang-orang dari Nazarick dan Jircniv yang tetap tenang.

"..bisa mengendalikan Death Knight, dan dalam jumlah sebanyak itu! Luar Biasa! Luar Biasa! Luar Biasa! Fuhahahahaha!"

Sebuah tangis mengalir keluar dari sudut matanya, lalu dia tersenyum seakan wajahnya hancur.

-Tidak, itu tidak benar.

Ini adalah sifat alami dari seorang pria yang telah mengabaikan posisinya sebagai wizard tertinggi istana untuk bisa melihat sekilas misteri yang terdalam dari jurang yang disebut 'magic'.

Hingga sekarang, dia memang bersembunyi dalam topeng dari seorang pahlawan, tapi di hadapan magic caster yang besar, mau tidak mau wajah itu akhirnya muncul.

"Kalau begitu, Yang Mulia. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita harus kabur dengan magic teleportasi? Kurasa jika kita berteleportasi sekarang, seharusnya kita masih bisa keluar, ya kan? Dengan mengasumsikan struktur tanahnya yang demikian..."

Fluder berkata seperti ini kepada Jircniv dengan senyum menghina di wajahnya.

"Aku suka wajahmu itu Kek. Kalau begitu, biar kutanya sesuatu sebagai gantinya. Apakah kamu pikir aku akan lari?"

Retakan tersebar dengan cepat ke seluruh wajah Fluder. Itu adalah senyum dari seorang pria gila, yang mengandung teror yang tak bisa dihitung dari semua yang melihatnya.

"Seperti yang saya duga dari Yang Mulia, tidak, Muridku yang tersayang Jir, buka mata anda dan berterima kasihlah terhadap kenyataan bahwa anda bisa melihat dengan mata sendiri magic caster yang paling agung dan tertinggi di daratan ini. Setelah anda melihat akhir dari perjalanan, anda harus berjalan menyusurinya!"

Wajar dari murid-murid Fluder dan para pasukan kerajaan menjadi semakin pucat dan lebih pucat lagi saat mereka menyadari orang macam apa yang rumahnya mereka kunjungi.

Mereka tahu rekan mereka telah dibantai oleh Ainz. Namun, magic caster legendaris dari buku sejarah telah memanggilnya 'magic caster yang paling agung' rasanya seperti ada sebuah batu besar yang disarangkan di dalam perut mereka.

"Yang Mulia, ini gawat, ya kan?"

"...Apakah anda keberatan jika saya lari dahulu?"

Baziwood kelihatan bingung, dan pertanyaan Leinas dipenuhi dengan rasa putus asa.

Jircniv melihat ke arah mereka.

Fluder dan murid-muridnya disisihkan dahulu, tekanan dan para pasukan kerajaan perlahan meningkat, dan mereka terlhat sepertinya mungkin akan hancur setiap saat.

Ini karena sikap tidak normal Fluder dan deskripsi dari kekuatan Death Knight telah memecahkan moral mereka.

"Apa lagi yang bisa kulakukan? Dan jika kamu ingin lari, silahkan saja. Namun, jika kamu melakukan itu, mereka mungkinakan berpikir kalian bukanlah bagian dari kami. Itu artinya bagi mereka, kamu akan menjadi seorang penyusup. Kamu akan beruntung jika kamu tidak berakhir seperti para worker itu yang datang kemari sebelumnya."

Leinas menggeretakkan gigi-giginya dan wajahnya berubah.

"Itu artinya tidak apa, ya kan?"

"Baziwood, lihatlah si kakek - tidak, Fluder. Di adalah yang paling familiar dari kita semua dengan magic dan dia menjadi seperti itu sekarang. Yang hanya bisa kita lakukan adalah menyerahkan semuanya kepada tuan rumah kita."

"Bagaimana kalau berdoa agar sang Dewa akan memberi kita keberuntungan, lalu kabur?"

"Apakah kamu kira kita akan bisa kabur?"

Baziwood menatap ke arah pelayan, yang jelas sekali mendengar pembicaraan mereka tentang kabur, tapi dengan tenang melanjutkan persiapan mereka.

"Bagaimana kalau kita mengambil sandera?"

"Aku tidak senang mendengar orang-orang berbicara tentang hal yang mustahil, 'Lightning Bolt' lihatlah apa yang terjadi jika kamu mengatakannya lagi."

"...Maafkan saya. Sebenarnya, saya merasa pelayan itu bahkan lebih kuat daripada Death Knight. Mereka pastinya lebih misterius...ah, lihat dia, dia bahkan tidak perduli jika kita membicarakan hal semacam itu tepat di hadapannya. Menakutkan sekali..."

Pelayan itu luar biasa kuat juga.

Saat dia memikirkan hal ini, Jircniv menggelengkan kepalanya. Dia mati-matian ingin mempercayai hal itu tidak benar. Saat dia memikirkannya, dia mencoba sebisa mungkin untuk mengeluarkan senyum dingin kepada dua dark elf itu keluar dari pikirannya.

"Kelihatannya kami hampir... apakah kita sudah siap, kalau begitu? semuanya, saya harap anda bisa bersantai di sebelah sini."

Ada banyak meja dan kursi yang diletakkan di rerumputan. Meja-meja itu ditutupioleh taplak meja putih polos dan payung pelindung dari matahari yang lebar sehingga memberikan keteduhan. Death Knight yang sedang memindakan perabotan itu berdiri berjajar di samping rumah kayu agar tidak menghalangi jalan.

"Kami juga mempersiapkan minuman untuk anda."

Botol wine ditata pada meja, dipenuhi dengan cairan orange. Di sampingnya ada gelas anggur bergagang tinggi yang terbuat dari kristal. Masing-masing gelas itu diukir dengan ukiran yang desain yang rumit.

Bahkan Jircniv, seorang kaisar yang menikmati hal-hal terbaik di hidupnya sehari-hari, mau tidak mau harus menatap mata ternganga dengan pemandangan di depannya.

"Tolong beritahu kami jika anda membutuhkan hal lain. Kalau begitu, semuanya-"

Pintu rumah kayu itu terbuka sekali lagi, dan lebih banyak pelayan yang keluar dari dalam. Rombongan dari Baharuth Empire melihat kecantikan mereka yang luar biasa, yang cukup untuk menghapuskan seluruh ketakutan dan rasa tidak tenang yang mereka alami hingga sekarang.

Masing-masing dari mereka memiliki kecantikan yang unik tersendiri. Salah satu dari mereka memiliki rambut yang ditempelkan ke dua sanggul, yang lainnya memiliki rambut yang lurus dan panjang, dan yang ketika memiliki rambut yang berbentuk bor.

"Apakah mereka sedang menjual kecantikan?"

Meskipun Jircniv tidak tahu penjaga kerajaan yang mana yang berkata demikian. dia pun setuju. Lagipula, apa yang dilakukan oleh wanita-wanita cantik seperti itu di dalam makam?

Apakah makam ini memproduksi secara masal wanita cantiknya? Apakah mereka keluar begitu saja dari tanah seperti jamur?

Dia mendengar suara lidah yang berdecak sekali lagi, tapi mengabaikannya.

"Kalau begitu, silahkan nikmati minuman yang telah kami-"

"-Ah, sebelum itu, bisakah kami menemui Ainz Ooal Gown-sama dulu? Aku ingin mempercepat urusannya... dan jika tidak apa, bisakah aku berbicara dengannya sebelum beliau bertemu dengan Jir-"

"Fluder, kendalikan dirimu."

Tak perduli bagaimana, tak ada satupun dari mereka yang mempermalukan diri sendiri atau Empire disini.

"Jangan lupa posisimu, Fluder. Kita disini sebagai wakil dari Empire, bukan untuk memuaskan dahagamu terhadap pengetahuan magis."

Kali ini, sebuah cahaya yang tenang memenuhi mata Fluder. Dia telah, untuk sebagian besarnya, berhasil menundukkan hasrat dirinya yang mengamuk.

"...Maafkan saya, Yang Mulia. Saya telah dikuasai oleh kegembiraan. Saya mohon maaf kepada semua yang hadir disini pula."

"Benar sekal, Kek. Silahkan minum, tenangkan dirimu. Kalau begitu, mari?"

"Saya mengerti."

Yuri perlahan memenuhi gelas di meja di depan Jircniv dengan cairan orange yang sama. Sebuah aroma jeruk melayang di udara.

Jircniv meminum seteguk jus itu, dan rasanya adalah mau tidak mau diapun tersenyum. Dia merasa malu, 'Apa yang sudah kuminum selama hidup ini'. Para pasukan kerajaan yang ada di sekeliling bergumam terkejut saat mereka mengambil minuman juga. Jika Jircniv yang patah semangat bisa terkejut seperti ini, bagaimana nantinya dengan orang biasa ini? Seakan membayangkan hal ini, ada banyak hal yang melupakan etiket lalu menenggak jus itu secepat mungkin.

Sebentar setelah itu, seruan terkejut terdengar dari mereka yang sedang berkumpul.

"Enak sekali!"

"Jus apa ini, rasanya tercampur sempurna antara manis dan kecut!"

"Jus ini mengalir turun ke tenggorokanmu, dan tidak ada memualkan setelahnya!"

Jircniv meminum seteguk lagi saat dia mendengarkan pujian dari sekitarnya. Tiba-tiba saja, dia merasa seperti dipenuhi kekuatan.

Bahkan tubuhku menjadi bahagian karena rasa ini, huh. Tidak kukira Nazarick bisa menghasilkan minuman yang sangat berkualitas seperti ini. Kelihatannya aku memang menghina dua dark elf itu dulu. Jika mereka selalu meminum minuman yang luar biasa seperti ini setiap hari, maka tidak heran mereka tidak terkesan oleh minuman dari kami.

Jircniv tersenyum pahit.

Tidak dikira, bahkan sebuah rasa sederhana ini bisa mengalahkan mereka sepenuhnya.

Ahhhh... aku merasa tenang sekarang. Ini pertama kalinya aku merasa setenang ini sejak aku datang kemari. Rasanya seperti.. seperti aku sudah pulang...

Berapa lama mereka berteduh dari matahari di bawah payung dan mendengarkan angin yang bertiup di rerumputan? Akhirnya, Yuri mengatakan kalimat yang lama dinantikan oleh Jircniv.

"Saya minta maaf atas keterlambatannya. Ainz-sama sudah siap bertemu anda sekarang. Jadi silahkan ikuti saya."


**********

Jircniv tiba di ruangan separuh bulat yang terlihat seperti teater. Dia berdiri di depan sepasang pintu kembar yang sangat besar. Ukiran yang menarik menghiasi kedua sisi pintu tersebut; dewi-dewi yang cantik di samping kanan dan demon yang terlihat kejam berada di kiri. Tak terhitung patung-patung yang terlihat tidak menyenangkan berderet di sekitarnya.

Penonton yang melihatnya akan menganggapnya sebagai "Gerbang Penghakiman."

Jircniv memikirkan gerbang tersebut saat melihatnya.

Ruangan yang besar tersebut, sangat hening, sepi sekali sehingga dia membayangkan bisa mendengarkan 'suara keheningan' secara metafora.

Memang benar, tak ada siapapun dari rombongan dari Empire yang mengeluarkan sepatah katapun sejak pertama kalinya mereka dibawa kemari. Satu-satunya suara itu adalah armor yang bergesekan dengan armor.

Sebelum mereka mendatangi aula keheningan ini, mereka telah melewati pemandangan yang penuh dengan pemandangan yang tak bisa dibandingkan ketika kemari, dan jiwa-jiwa mereka telah dicuri oleh keajaiban yang telah mereka lihat.


Terlalu berlebihan untuk mengharapkan mereka tidak tertarik dengan pemandangan mistis yang telah mereka lihat.

Sebenarnya, bahkan Jircniv pun sulit untuk mengendalikan keinginan terperangan dengan sekitarnya, meskipun ada dunia fantastis yang telah mereka lewati.

Dia menatap lagi ke arah bahunya untuk melihat ke arah bawahannya yang telah mengikutinya kemari.

Di belakangnya ada Baziwood dan sepuluh penjaga istana yang dipilih secara khusus, Fluder dan empat acolyte muridnya, Roune, sekretarisnya dan para priest yang datang dari orde knight. Leinas dan para penjaga istana lainnya ditinggalkan di belakang bersama dengan kereta-kereta itu untuk keamanan.

Semua orang mengikutinya - kecuali Fluder - seperti ditarik bahunya.

Ini adalah hasil setelah terus-terusan diingatkan bagaimana kecilnya dan tak berdayanya mereka, begitu juga dengan menyaksikan pemandangan yang akan sulit ditiru oleh para elit di Empire.

Great Tomb of Nazarick adalah sebuah makam yang hanya namanya saja. Sebenarnya, itu adalah dunia yang indah yang lebih dekat dengan dunia para dewa. Kesan mereka dengan penguasa tempat ini, magic caster Ainz Ooal Gown, hampir tidak bisa dijelaskan.

Senyum di wajah Jircniv penuh dengan hinaan, yang ditujukan kepada dirinya sendiri. manusia tentunya akan membungkukkan kepala mereka kepada orang-orang melebihi mereka. Siapapun yang tidak terkesan dengan arsitektur dan keajaiban ini pastinya memiliki selera estetika sebesar kerikil.

...Ini sangat mengganggu.

Ainz Ooal Gown sedang menunggu dibalik pintu itu. Dia adalah seorang magic caster yang kekuatannya melebihi bahkan Fluder Paradyne. Memang benar, mungkin tak ada siapapun yang bisa setara dengannya di masa lalu atau masa depan. Rumahnya yang luar biasa jauh melebihi kapasitas yang bisa dibayangkan oleh manusia, dan pengikutnya memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia adalah makhluk yang memiliki segala keunggulan yang tak pernah bisa dipikirkan oleh Jircniv.

Mengapa seseorang seperti itu bersembunyi di tempat seperti ini? Meskipun Jircniv tidak tahu jawabannya, dia mungkin akan segera tahu.

Setidaknya, dia berharap bisa mendapatkan sebanyak itu ketika diskusi nantinya.

Aku ragu dia akan puas dengan hanya permintaan maaf sederhana setelah pertunjukan kekuatan yang spektakuler itu.

Pada awalnya, rencana Jircniv adalah untuk menentukan keingingan dari Ainz Ooal Gown lalu memenuhinya agar bisa mendapatkan keungungan untuk Empire. Seluruh tindakan pura-pura untuk meminta maaf ini hanyalah alasan untuk mencapai tujuan itu.

Namun-

Memangnya aku bisa memenuhi hasrat dari seseorang yang sekuat ini. Aku tidak bisa melakukannya, bahkan meskipun jika aku memiliki lebih banyak kekayaan dan kekuasaan.

Sama seperti permata satu karat yang tidak akan mendapatkan perhatian Jircniv, Ainz Ooal Gown tidak mungkin terarik kepada apapun yang ditawarkan oleh Jircniv.

Pada awalnya, kekayaan sudah benar-benar tidak ada gunanya.

Sedangkan untuk menyediakan dukungan militer dan magis - yah, mengapa dia tertarik dengan hal-hal yang lebih rendah dari miliknya?

Bahkan dengan menggunakan anggota lawan jenis sebagai jebakan manis tidaklah mungkin. Jircniv teringat jelas akan hal itu saat dia memikirkan Yuri dan pelayan-pelayan lainnya.

Penawaran pangkat dan otoritas akan menjadi percuma, untuk seseorang yang hidup di dalam sebuah tempat seperti ini.

Jircniv bertanya-tanya jika hasrat manusia bisa menggerakkan hati Ainz Ooal Gown.

"...Itu akan sangat sulit, huh."

Pikiran Jircniv berjalan memikirkan siasat yang tak terhitung jumlahnya dan plot untuk digunakan terhadap Ainz Ooal Gown.

Kesimpulannya adalah dia tidak bisa mengunggulinya.

Hasil terbaik yang bisa dia harapkan adalah Ainz tidak akan menganggapnya sebagai seorang musuh.

Syarat kemenangan dari pertemuan ini adalah : Empire tetap seperti sedia kala dan aku kembali hidup-hidup.

Saat dia menyuarakan pemikiran ini, Jircniv menyadari hal itu lebih keras dari yang dia bayangkan. Namun, tak ada siapapun yang bereaksi. Mereka terlalu terpesona dengan sekitarnya.

"Ini adalah ruang takhta. Ainz-sama sedang menunggu anda di dalam."

Setelah itu, Yuri memberitahukan bagiannya sudah berakhir, dan membungkuk dalam-dalam kepada Jircniv.

Seakan menunggu ucapan ini, Dua pintu yang besar itu perlahan terbuka sendiri.

Beberapa helaan nafas yang tiba-tiba sampai ke telinga Jircniv. Bukan hanya satu atau dua orang, tapi lebih dari sepuluh, mungkin lebih dari separuh orang-orang yang datang ke tempat ini. Banyak diantara orang-orang itu tidak mampu meneguhkan tekad mereka sepenuhnya dan membiarkan hasrat mereka kabur tampak di wajah mereka. Dengan kata lain, banyak orang dari gerombolan Empire berharap pintu kembar itu tidak akan terbuka.

Tempat karena alasan itulah Jircniv berterima kasih pintu itu terbuka secara otomatis. Siapa yang tahu berapa lama mereka harus menunggu jika mereka harus mengumpulkan keberanian agar bisa melalui pintu ini dahulu?

Langit-langit yang masuk ke dalam pandangan sangatlah tinggi dan luas. Dinding-dindingnya didominasi oleh putih, dengan dekorasi emas dan lampu sorot.

Lampu besar lilin berwarna-warni - terbuat dari batu permata yang berharga dari segala warna pelangi - digantungkan di langit-langit, memancarkan sinar yang mengerikan. Berbagai bendera menggantung di banyak tiang dipasang di dinding.

Demon, Naga, humanoid mengerikan, knight berarmor, insect yang berjalan di dua kaki dan elf. Masing-masingnya berbeda satu sama lain, tapi satu hal yang sama adalah kekuatan yang luar biasa yang dimiliki masing-masingnya. Makhluk seperti itu berjajak dalam dua baris di masing-masing sisi dari karpet, dan rasanya terlalu tidak enak menghitung mereka.

Mereka melihat Jircniv dan kawan-kawannya dalam hening. Meksipun dikatakan bahwa seseorang bisa merasakan kekuatan tertentu di mata mereka yang memiliki kekuasaan atau status, ini adalah pertama kalinya Jircniv merasakan akan adanya kekuatan tekanan yang menekannya ketika dia menemui tatapan seseorang.

Suara erangan lirih dan getaran dari plat-plat armor datang dari belakang Jircniv.

Itu adalah bukti bahwa bawahannya ketakutan setengah mati.

Namun, Jircniv tidak ingin menyalahkan ketakutan dari bawahannya. Namun, dia ingin memuji mereka, karena masing-masing dari mereka mampu mengatasi ketakutan itu dan tetap di belakangnya.

Mereka tetap tegar di hadapan teror utama dari fajar kemanusiaan.

Evaluasi ancaman Jircniv terhadap Ainz Ooal Gown tidak lagi hanya masalah keselamatan Empire, namun lebih kepada, berkaitan dengan keselamatan dari seluruh ras manusia - bahkan demi-human.

Mata Jircniv mengikuti karpet yang ada di depan.

Di depan nya ada sepasang tangga, dan di sekelilingnya berkumpul orang-orang yang diduga oleh Jircniv sebagai pembantu dari Ainz. Seorang wanita cantik berambut perak. Seekor monster yang terlihat seperti serangga yang berdiri. Seorang pria katak yang mengenakan baju setelan. Si Kembar yang dulu - disini Jircniv merasa lega. Jika ternyata yang menyapu pasukan kerajaannya dalam hanya beberapa detik itu adalah cuman pasukan biasa, itu akan sulit ditertawakan.

Di atas mereka, di atas tangga itu, ada seorang wanita bersayap yang cantik, dan di belakangnya-

"Itu dia..."

Di atas singgasana kristal duduklah perwujudan dari kematian. Memailiki tongkat yang terlihat aneh di tangan.

Itu adalah seorang mosnter dengan sebuah tengkorak sebagai kepalanya.

Itu seperti makhluk yang dibentuk dari pemusatan kegelapan ke dalam satu titik.

Itu adalah Ainz Ooal Gown.

Sebuah mahkota yang indah duduk di atas kepalanya, dan tubuhnya dibungkus oleh jubah hitam legam yang mewah, Cincin-cincin bersinar berkilauan di jari-jarinya. bahkan dari jarak sejauh itu, Jircniv bisa jelas sekali tahu aksesoris-aksesoris yang sangat indah yang dikenakan oleh Ainz jauh melebihi kemampuan dari para artis Baharuth Empire.

Titik-titik semerah darah berkilau di dalam lubang mata yang kosong dari tengkorak Ainz Ooal Gown. Saat mata itu mengamati Jircniv dan kelompoknya, rasanya seakan sedang dicicipi olehnya.

Jircniv terkejut dengan kenyataan bahwa Ainz bukanlah manusia, dan di waktu yang sama dia juga lega.

Itu karena Ainz bukan manusialah sehingga Jircniv bisa menerima dengan tulus bahwa Ainz adalah makhluk yang unggul jauh dari kemampuannya.

"Hu..."

Jircniv mengeluarkan nafas dengan lirih.

Itu adalah sebuah tanda tekadnya.

Pintu itu telah terbuka, tapi belum terbuka lama. Pastinya belum cukup lama bagi siapapun yang ingin mengomentari sikap mereka yang sedang tidak melakukan apapun. Tetap saja, mereka tidak bisa menunggu terus disini selamanya. Oleh karena itu, Jircniv mengambil satu langkah maju.

"Ayo pergi."

Ucapan Jircniv sangat lirih sehingga hanya orang-orang yang di belakangnya saja yang bisa mendengarnya. Siapapun yang melihatnya akan terkejut dengan bagaimana dia bisa bicara tanpa membuka mulutnya. Ini bukanlah magic, namun kemampuan murni. Itu adalah sebuah skill yang tentu sangat berguna dalam keadaan seperti ini.

Namun, Jircniv tidka merasakan siapapun yang merespon ucapannya.

Maju ke bawah Ainz Ooal Gown itu artinya mereka akan melalui barisan monster di kiri dan kanan. Meskipun dia yakin jika lawan yang menakutkan ini tidak akan menyerang mereka, berjalan di depan makhluk-makhluk ini masih tetap memerlukan keberanian dalam jumlah yang sangat besar.

Penilainnya bahwa mereka tidak akan diserang bukan hanya optimisme satu sisi.

Alasan menggunakan ruang takhta seperti ini biasanya untuk menyediakan tempat formal untuk berkomunikasi secara resmi, begitu juga untuk menunjukkan kekuatan nasional. Ini adalah kenyataan yang diketahui oleh semua orang.

Itu artinya alasan memilih tempat ini adalah untuk memperlihatkan kekuatan dari Nazarick, dan untuk menunjukkan bahwa dia tidak berniat membunuh Jircniv dan pengikutnya. Lagipula, jika Ainz ingin menyingkirkan mereka, dia bisa hanya dengan membawa mereka ke rumah jagal malahan.

Bawahan Jircniv seharusnya bisa dengan jelas memahami kenyataan ini. Namun, itu bukan alasan mengapa mereka tetap tidak bergerak.

Alasan itu hanyalah karena mereka tidak ingin pergi mendekati Ainz.

Dibalik barisan monster yang merupakan pembantu Ainz Ooal Gown. Kekuatan dari makhluk itu jelas melebihi perhitungan manusia yang waras.

Dan di atas singgasana itu ada Ainz Ooal Gown sendiri.

Setidaknya, Jircniv menyadari sesuati di kedalaman jiwanya.

Dia menyadari bahwa mereka sedang berdiri di hadapan yang disebut oleh manusia sebagai dewa.

Jircniv memiliki item magic yang bisa mempertahankan dirinya dari serangan mental, tapi tekanan yang sedang dia hadapi berada di luar cakupan dari perlindungan item tersebut. Jika dia kehilangan fokusnya sekali saja, bahkan pria yang dikenal sebagai Kaisar Darah tidak akan bisa apa-apa selain berlutut di hadapan Ainz.

Tetap saja, tepat karena alasan inilah dia harus pergi.

Saat Jircniv mengamati Ainz Ooal Gown, Ainz Ooal Gown juga sedang mengamati Jircniv. Jika dia tidak menyetujui apa yang dia lihat, apa yang akan terjadi dengan Baharuth Empire di masa depan? Setidaknya, dia harus membiarkan Ainz menyadari nilai dari Jircniv, dan sebagai tambahan, melanjutkan keberadaan Baharuth Empire.

Jircniv tertawa dengan kenaifannya sendiri.

Apa yang telah dia pikirkan dengan 'peperangan kata-kata'.

Kurasa inilah artinya menyesali sesuatu. Tak ada hal lain yang penting lagi. Yang bisa kuharapkan adalah meminimalisir kerusakan pada Baharuth Empire.

"Ayo pergi!"

Perintah tegas Jircniv diarahkan kepada bawahannya, tapi yang lebih penting lagi kepada dirinya sendiri, agar bisa membuat dirinya kembali sadar kepada kenyataan. Dia bisa merasakan pengikutnya sedang melihat ke arahnya dengan penuh harap.

Itu adalah karpet yang sangat lembut, namun bagi Jircniv sekarang ini, kelihatannya terlalu ringan dan berlalu begitu saja.

Dia dengan tegas mengacuhkan tatapan yang diarahkan kepadanya dengan jumlah yang tak terhitung dan bergerak maju, menjaga matanya tetap terarah kepada orang yang ada di depannya - Ainz Ooal Gown. Nalurinya berkata kepadanya bahwa jika dia mengalihkan tatapannya meskipun sesaat saja, dia tidak akan bisa lagi bergerak.

Jircniv bukanlah seorang warrior yang mumpuni atau semacam itu, tapi alasan mengapa dia bisa melangkah maju memimpin bawahannnya dimana para pasukan kerajaan yang sudah takut melangkah adalah karena kekuatan mental yang sudah dididik ke dalam dirinya sebagai seorang kaisar.

Setidaknya, dia sudah sampai di dasar tangga, di depan para pembantu terdekat Ainz.

"Ainz-sama, ini adalah penguasa dari Baharuth Empire, Kaisar Jircniv Rune Farlord El-Nix, agar anda puas melihatnya."

Suara yang manis itu datangnya dari wanita bersayap yang berdiri di samping singgasana. Suaranya yang halus sesuai dengan penampilannya yang bersinar.

Sebagai balasan, makhluk yang merupakan dewa kematian yang sebenarnya berbicara kepada Jircniv.

"Aku senang anda sudah datang, Kaisar dari Baharuth Empire. Saya adalah tuan dari Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown."

Sebuah suara pang samar lega mengalir pada Jircniv. Suaranya lebih normal dari yang diduga - seperti manusia.

Jika memang begitu, membaca ucapannya mungkin masing bisa.

"Saya benar-benar berterima kasih kepada sambutan anda yang sangat baik, Ainz Ooal Gown-dono."

Seseorang takkan bisa membaca ekspresi wajah dari sebuah tengkorak. Sambutan macam apa yang sangat cocok dengan situasi sekarang? Jircniv dengan hati-hati memikirkan pertanyaan itu.

Namun, yang terlebih dahulu berbicara bukanlah Jircniv, ataupun Ainz.

"Ainz-sama. Tidak sopan bagi makhluk rendahan seperti manusia untuk mengganggap anda setara," suara seorang pria mulai terdengar. "[Kneel]. (Berlutut)"

Jircniv mendengar suara plat-plat logam yang saling berbenturan, tapi dia tidak perlu berbalik untuk tahu apa yang sedang terjadi. Bawahannya pasti sedang berlutut membalas suara itu. Di waktu yang sama dia bisa mendengar gemeretak gigi yang datang dari mereka yang ingin bangkit, namun tidak bisa.

Itu pasti semacam efek dari dominasi mental yang kuat.

Jika saja Jircniv tidak memakai kalung yang tak pernah dia lepas, dia pasti akan berlutut seperi para bawahannya.

Tatapan yang tak terhitung jumlahnya terpaku pada Jircniv, satu-satunya yang tetap berdiri. Tatapan-tatapan itu dingin, sinis, seakan Jircniv tidak lebih dari seekor kelinci percobaan.

"-Itu cukup, Demiurge."

"Saya mengerti!"

Monster yang mirip dengan katak yang dipanggil Demiurge membungkuk dengan hormat kepada tuannya.

"[Releasing Control] (Melepas Kendali)."

Dia hampir bisa melihat tekanan yang ada di sekitar mereka menghilang, dan dia bisa mendengarkan helaan nafas lega dari belakangnya.

"...Jircniv Rune Farlord El-Nix, bawahanku telah melakukan hal yang tidak sopan kepada seorang tamu yang mulia yang telah datang dari jauh untuk berkunjung ke rumahku. Dosa dari bawahan ini adalah milik dari tuannya, dan oleh karena itu aku minta maaf. Aku harap masalah ini bisa diselesaikan dengan membungkuk kepala."

Keributan dan aktifitas muncul dari dua baris monster di belakang mereka.

Perasaan yang tak terhitung jumlahnya sedang menari di hati Jircniv.

Dia sangat berhati-hati, karena dia menyadari jika Ainz bukan tipe yang menangani masalah hanya sepenuhnya dengan kekuatan brutal. Jelas sekali, dia adalah orang yang licik, dan harus diawasi dengan hati-hati.

Yang mirip, dia lega, karena Ainz bukan tipe yang menangani masalah sepenuhnya dengan kekuatan brutal. Setdaknya, dia bukan orang yang kelihatannya akan menghabisi Jircniv tanpa repot-repot bernegosiasi.

Yang terlebih penting, dia takut. Dia tahu tidak diragukan lagi jika Ainz memiliki loyalitas sepenuhnya dari semua monster yang hadir disini.

Di waktu yang sama, Jircniv merasa sakit menyadari bahwa semua yang telah terjadi sejauh ini terjadi menurut harapan Ainz Ooal Gown. Itu adalah perasaan yang tidak enak yang semuanya mengambil tempat seperti yang direncanakan oleh Ainz Ooal Gown.

"Tidak perlu meminta maaf untuk itu, Gown-dono. Memang tidak aneh bagi bawahan untuk bertindak sesuka hati mereka dari waktu ke waktu. Penduduk dari negeri kami juga telah melakukan hal yang sama sendiri. Itu, yang harus saya minta maaf."

Salah satu pasukan kerajaan yang telah dilepaskan dari dominasi mulai bergerak, dan menempatkan sebuah bejana di samping Jircniv dengan sikap khawatir dan panik. Jircniv seharusnya langsung mengambilnya, tapi dia terlambat karena sedang berpikir.

Apakah tindakan dari bawahan Gown dimaksudkan untuk membuatku berkata apa yang barusan? Jika itu adalah masalahnya, apakah aku harus bertindak keluar dari naskah? Tidak, itu bukanlah pilihan. Ini seperti pertarungan panggung dengan pedang sungguhan. Sebuah salah langkah akan menghasilkan luka yang serius... itu akan sangat gawat.

"Ini adalah kepala dari bangsawan bodoh yang mengambil tindakan sendiri karena sudah menyusup ke makam anda.. meskipun saya tidak tahu jika 'makam' adalah kata yang tepat untuk digunakan. Silahkan menerimanya."

Jambangan itu mengandung kepala dari Earl Femel. Dia adalah bangsawan yang telah dipaksa oleh Jircniv untuk merekrut dan memberangkatkan para worker.

Para bangsawan ini bukanlah anugerah ataupun kutukan yang dibesarkan agar bisa digunakan saat waktu-waktu seperti ini.

Orang mati tidak bisa bercerita. Meskipun dia tidak tahu berapa banyak informasi yang dimiliki Ainz Ooal Gown, akan lebih bijak untuk membungkamnya sebelum ada kebocoran lebih jauh.

Sangat mungkin Ainz mengirimkan utusannya karena para worker yang telah menyusup ke dalam rumahnya, dan dia ingin tuan mereka bertanggung jawab karenanya. Karena itu, dia harus menolak semua pengetahuan tentang insiden itu berharap hubungan mereka meningkat.

Wanita cantik yang berdiri di samping Ainz dengan lembut menganggukkan kepalanya, dan yang disebut Demiurge membawa jambangan itu ke atas tangga.

Lalu, dia berlutut di depan Ainz, dan mempersembahkan kepala itu dari dalam jambangan,

Ainz mengangkat kepala itu ke atas.

"Aku akan menerimanya. Tapi apa yang harus kulakukan dengan ini sekarang? Sayang sekali jika hanya dibuang begitu saja."

...Hm? Ah, ejekan ya? begitu ternyata. Dia hanya yakin jika para worker yang dipekerjakan oleh Femel... pertanyaannya sekarang adalah darimana informasi itu bocornya...

Tiba-tiba saja, kepala yang terpotong dari Earl Femel itu bergerak di tangan kerangka yang memegangnya.

Dalam satu tatap, seseorang mungkin berpikir bahwa Ainz yang menggerakkannya, tapi setelah dilihat lebih dekat akan jelas kebenarannya. Kepala itu dibalut oleh semacam cairan, dan Ainz melepaskannya dari tangan.

Saat kepala itu berpindah posisi tiba-tiba, sebuah pancuran dari cairan hitam yang lengket muncul dari tanah.

Setelah cairan hitam itu selesai menetes, apa yang tersisa adalah sebuah setelah plate armor yang besar.

Itu adalah seorang Death Knight.

Bersamaan, semua yang ada di belakang Jircniv menghirup nafas terkejut.

"Bagaimana.. bisa seperti ini..."

Dia membuatnya. Ucapan pelayan itu memang benar. Jircniv mati-matian ingin menggigit bibirnya tapi memaksa diri untuk tidak melakukannya. Dia tidak bisa melakukan hal yang memalukan seperti itu di depan umum.

"Pergilah. Masuklah ke dalam barisan."

Dengan sebuah erangan yang dalam yang kelihatannya datang dari suatu tempat yang jauh di bumi, Death Knight tersebut dengan patuhnya turun dari tangga dan hilang dari pandangan mata Jircniv.

Berapa banyak Death Knight ini yang masih bisa dibuat oleh Ainz Ooal Gown? Jangan bilang padaku.... jumlahnya tak terhingga, selama dia memiliki mayat? Tapi, jika dia bisa melakukan itu - tunggu, sebelum itu, bisakah dia membuat undead yang bahkan lebih kuat? Itu artinya...

"Kalau begitu, Jircniv Rune Farlord El-Nix-dono."

Suara Ainz yang lirih membuat Jircniv tersadar lagi, dan dia tersenyum dengan mudah kepada Ainz.

"Ah, Gown-dono, Jircniv tidak apa. Lagipula, itu adalah nama yang panjang."

"Begitukah? Kalau begitu, Jircniv-dono. Sebagai permulaan, biarkan aku minta maaf dengan pemandangan yang tidak menyenangkan barusan. Karena bawahanku yang telah bersikap tidak sopan kepada anda dan yang berada di bawah anda, aku akan menganggap masalah penyerangan dari bangsawan itu kepada Nazarick selesai. Kalau begitu, begitulah. Meskipun aku sudah membuat anda datang dari tempat yang jauh, anda sekarang boleh bebas pergi."

"-Hah?"

Tak ada yang bisa mengerti apa yang terjadi.

"Ah, maafkan saya. Saya takutnya salah mendengar ucapan anda. Bisakah anda berbicara sekali lagi?"

"Tidak perlu minta maaf. Anda boleh pulang ke rumah. Lagipula, kami akan menjadi sangat sibuk disini sebentar lagi."

Ainz mengangkat bahunya, seperti baru saja bercanda.

Jircniv tidak tahu apa yang sedang terjadi lagi.

Jangan-jangan permintaan maaf itu hanyalah alasan untuk membuatnya kemari agar bisa memenuhi tujuan yang lain? Itu jelas sekali, tapi keadaan kelihatannya terlalu aneh agar bisa dijelaskan seperti ini.

Ada yang tidak beres disini.

-Tunggu sebentar? Apa yang barusan dia bilang?

"Maafkan saya, tapi apa maksud anda dengan 'akan menjadi sangat sibuk?'"

"Berkat insiden ini, kami sekarang tahu bahwa kami akan ditarik oleh masalah yang menjengkelkan meskipun kami mencoba untuk tidak ikuat campur. Oleh karena itu, aku berpikir kami harus muncul ke permukaan dan mulai menangani masalah itu sendiri."

"Itu, itu artinya..."

"Pertama, kami akan membuat orang-orang bodoh yang mencoba melukai kami membayarnya dengan sesuai. Setelah itu, kami akan menghancurkan semua orang-orang menjengkelkan yang kami temui sampai kedamaian yang sangat aku dambakan kembali."

Ucapan ini seperti ocehan orang gila.

Tidak - itu salah. Dia bukan orang gila. Ketika seseorang memperhitungkan kepribadian, militer dan kekuatan ekonomi dari Ainz Ooal Gown, ucapan itu bukanlah ucapan orang gila sama sekali. Hanya Jircniv - yang dibutakan oleh pengalamannya yang terbatas - yang menganggapnya sulit untuk menerima kenyataan itu.

Ainz Ooal Gown adalah seorang pria yang bisa melakukan apa yang dia katakan.

Sebuah perasaan yang tak terkendalikan dari sebuah ketakutan bergumpal di bawah kaki Jircniv.

Great Tomb of Nazarick. Yang seharusnya adalah raksasa yang tertidur telah dibangunkan, dan akan memulai teror di dunia permukaan.

Jangan-jangan dia memanggilku kemari untuk ini? Apakah ini adalah deklarasi peperangan? Apa yang harus kulakukan? Ainz Ooal Gown esensialnya adalah mendeklarasikan perang kepada Baharuth Empire! Apakah harus berlutut di depannya disini demi masa depan?

Sebenarnya, itu mungkin adalah tindakan terbijak yang bisa dilakukan.

Namun - tidak akan ada takdir yang menyenangkan nantinya kepada mereka yang menerima kekuasaan dari monster. Ada sebuah kemungkinan jika Ainz mungkin hanya akan membunuh semua orang di dalam Baharuth Empire dan membangkitkannya lagi sebagai Death Knight. Itu mungkin akan menjadi takdir yang lebih menyiksa daripada mati biasa.

Jircniv memutar otaknya seperti tak pernah seperti ini sebelumnya selama hidup. Sebenarnya, dia seharusnya membawa pertanyaan ini kembali dan berkonsultasi dengan lusinan sage tentang arah tindakan yang benar yang harusnya diambil. Tapi saat itu, akan terlambat.

Dengan sebuah senyuman yang memotong semuanya, Jircniv berbicara.

"Saya punya penawaran. Bagaimana kalau membentuk aliansi?"

"Apakah kamu mau membingungkan kami dengan para budakmu - uwah!"

Ada sebuah suara yang jelas dan seperti lonceng, diikuti suara sesuatu yang bergerak dengan gesit. Gadis berambut perak itu mengerutkan dahi, sementara Aura, yang berdiri di sampingnya, pura-pura bersikap bodoh.

Meskipun pandangan dinamis Jircniv tidak cukup bagus untuk melihat apa yang terjadi, kelihatannya dark elf itu baru saja ditendak oleh kaki dari gadis berambut pirang.

"...Oi, kamu-"

"-Kamu terlalu berisik. Diamlah."

Seperti seorang raja iblis, Ainz dengan agungnya melambaikan tangan kirinya untuk mengisyaratkan agar diam.

Gerakan yang bak raja itu hanya bisa dihasilkan setelah berkuasa bertahun-tahun di wilayah ini.

Level kewaspadaan Jircniv mencapai atap.

Ternyata begitu, dia telah menguasai tanah itu sejak lama. Tidak kusangka dia memiliki sikap yang bermartabat seperti itu...

Suara dua gadis itu saling bertumpuk, mengekspresikan penyesalan mereka karena kebodohannya.

Dia tidak bisa merasakan sedikitpun arogansi yang telah dikeluarkan oleh Aura ketika ada di dalam ibukota. Tepat setelah itu, dia menatap Ainz Ooal Gown, berharap bahwa dia telah mengendalikan bawahannya dengan sepenuhnya. Lalu dia mengacuhkan keberaniannya dan bersiap untuk berbicara.

Ini adalah event utama.

Lidahnya mengusap bibir.

Jircniv mengambil rencana terbaik yang bisa terpikirkan dari banyak plot dan strategi yang datang hingga hari ini.

"Untuk membangun sebauh negeri dan menguasainya - kurasa itu adalah ide yang bagus. Itu adalah posisi yang cocok bagi Gown-dono. Negeri kami akan dengan senang hati memberikan semua bantuan dan sumber daya yang anda perlukan untuk mendirikan negeri ini. Bagaimana dengan itu?"

Wajah Ainz yang tanpa daging tidak bergerak. Namun, Jircniv merasa titik terang dari cahayah merah di lubang mata Ainz sedikit berkilau lebih terang.

"..Jircniv-dono, aku tidak yakin rencana itu akan memberikan keuntungan bagi anda."

Itu adalah hal yang wajar, yang mana mengapa dia bisa dengan percaya diri memprediksi jika Ainz akan bertanya seperti itu. Dengan mengumpulkan seluruh keahliannya, Jircniv membuat balasannya.

"Saya ingin membangun hubungan baik dengan negeri yang akhirnya akan dibangun oleh orang terhormat seperti anda. Ini juga sebuah pertimbangan untuk masa depan."

"Begitu. Lalu, biarkan seperti itu. Aku akan serahkan detilnya kepada anda."

Jircniv menjadi tidak bisa berkata apapun lagi dengan kecepatan Ainz yang menerima tawaran itu. Dia tidak menduga sama sekali. Dia bahkan tidak bisa mengumpulkan semangat untuk mengatakan hal lainnya.

Sebagai permulaannya...

Mengapa dia tidak memintaku untuk bersumpah setia kepadanya? Sebagai individu yang jauh lebih superior dan dalam posisi yang jauh menguntungkan, mengapa bahkan dia menerima sebuah penawaran aliansi?

Dia sudah menyiapkan lusinan jawaban untuk ketika Ainz memintanya untuk setia. Tapi jawaban Ainz telah melebihi cakupan prediksi Jircniv.

Apa yang sedang dia rencanakan?

Jircniv tidak mengerti pemikiran Ainz sama sekali.

Ketika bertarung melawan musuh yang lebih kuat, seorang pria yang lebih lemah akan mempertimbangkan bagaimana membalik kekuatan lawan agar menguntungkan dirinya dan membuat musuhnya terpeleset. Ini adalah bagaimana cara seseorang mengeksploitasi arogansi dari yang kuat. Tapi jika lawan yang lebih kuat bukanlah makhluk yang arogan, maka taktik itu akan percuma. Satu-satunya cara bertarung bagi yang lebih lemah tidak akan ada hasilnya.

Ainz pasti berpikir demikian. Dia tidak akan bersikap arogan sehingga membiarkan orang lain mengeksploitasi dirinya.

Tidak...

Mungkin saja semua ini hingga sekarang adalah menurut rencana Ainz. Lagipula, jarak dalam memberikan balasannya jauh terlalu pendek. Apakah itu artinya dia sudah memprediksi semua kemungkinan dan mempersiapkan respon yang tepat?

Jircniv sangat paham jika teror yang menemani Ainz Ooal Gown tidak akan surut hanya dari kekuasaannya yang tidak ada tandingannya, tapi juga dari kecerdasaannya yang tidak terduga.

"Be, begitukah. Kalau begitu, itu menakjubkan. Bisakah, bisakah anda bilang kepada kami jika ada sesuatu yang bisa kami lakukan untuk anda?"

"Saya tidak bisa memikirkannya apapun saat ini. Untuk sementara, bagaimana kalau membuat tempat dimana kita bisa saling mengirimkan duta besar untuk berkunjung? Seperti kedutaan, mungkin. Aku ingin memiliki cara menghubungi anda, Kaisar yang terhormat."

JIka semuanya benar-benar berjalan menurut rencana Ainz, maka tidak mungkin dia tidak memikirkan semuanya. Oleh karena itu, arti dibalik ucapannya sudah jelas.

Kalimat ini pastilah sebuah plot juga. Dia psti berpikir jika dia mengutarakan keinginannya secara langsung, dia akan bisa ditebak. Monster ini benar-benar memiliki banyak siasat. Atau lebih tepatnya... mungkin karena dia adalah monster maka kecerdasannya melebihi manusia.

"Ah, ya, memang benar. Betapa bodohnya saya karena tidak terpikirkan hal itu. Seperti yang saya duga dari Gown-dono."

"...Ah."

Setelah mendengarkan respon setengah hati, Jircniv membuat catatan mental dari titik data itu.

"Kalau begitu, saya akan kembali dahulu. Saya akan tinggalkan sekretaris saya disini. Bisakah anda mendiskusikan detilnya dengan dia? Namanya adalah Roune Varmilinen."

"-Aku mengerti! Demi Baharuth Empire saya akan mendedikasikan seluruh tubuh dan jiwa saya untuk anda!"

Meskipun Jircniv tidak bisa melihat wajah Roune, dia bisa mendengar sebuah tekad kuat di dalam suaranya. Sebenarnya, keputusan yang dibuat disini akan memutuskan masa depan Baharuth Empire. Jika dia tidak tergesa-gesa kembali ke Baharuth Empire secara langsung agar bisa mengakomodir Ainz Ooal Gown, Jircniv akan lebih memilih tinggal disini sendiri.

"Sebuah jawaban yang baik sekali. Aku bisa merasakan loyalitasmu kepada sang kaisar dalam setiap kata. Kalau begitu, kami akan mengirimkan Demiurge. Karena dia sudah bersikap tidak sopan kepada anda sebelumnya, anggap saja ini sebagai permintaan maaf karena sikap kurang ajarnya yang tadi."

Monster seperti katak itu membungkuk tanpa berkata apapun dari sudut mata Jircniv, dan dia merasakan bahwa dia akan kehilangan bawahan yang berharga. Dia berusaha untuk mengendalikan dirinya agar dia tidak mengarahkan tatapan kebencian kepada Ainz dengan tidak sengaja.

Dia menskak mati diriku tepat dari awal!

Monster kata Demiurge bisa mengendalikan pikiran dengan perkataannya. Tidak diragukan jika dia akan menggunakannya untuk mencuci otak Roune dan membuatnya membuka semua yang dia tahu tentang Baharuth Empire.

Ini bukanlah sebuah tindakan yang akan diambil oleh sebuah aliansi. Tetap saja, kenyataan bahwa dia sangat gamblang tentang hal ini adalah bukti dari sifat berbahayanya. Demiurge... dia pasti berencana untuk mengirimkan monster bertampang bodoh ini untuk melakukan pekerjaan intelijen yang intensif agar dia bisa menyalahkan masalah apapun dari tindakannya kepada bawahannya. Ainz Ooal Gown, berapa banyak trik yang telah kamu simpan? Sialan kamu!

Meskipun dia telah mengutuk dan menyumpahi Ainz di dalam hati, Jircniv harus mengakui kemampuannya.

Salah langkahnya sebelum ini adalah gerakan yang sudah diperhitungkan untuk menghentikan kami dari protes nantinya. Kami harus bicara sekarang jika kami ragu-ragu tentang hal ini. Jika kami tidak melakukannya, dia mungkin akan berasumsi bahwa kita tidak memiliki masalah dengan hal ini di masa depan.

Saat Jircniv akan berkata sesuatu, Ainz bicara sebelum dia.

"Demiurge adalah salah satu pengikutku yang paling kupercaya. Aku yakin tidak ada masalah nantinya jika dia dan Roune mendiskusikan masalah."

"Itu indah sekali."

Jircniv memaksa dirinya tersenyum.

Ini adalah pertama kalinya dia melihat eksploitasi kesempatan yang ahli. Karena dia sudah berkata sebanyak ini, apapun yang lebih jauh dari ini akan percuma.

Namun, saat Jircniv mendengarkan kalimat Ainz selanjutnya, dia menyadari betapa naifnya dia.

"kalau begitu sekarang, situasinya berbeda. Sekarang, Jircniv-dono adalah sekutu bagi Nazarick. Mengirim anda pula dengan terburu-buru kelihatannya tidak sopan. Karena anda sudah ada disini, mengapa tidak menghabiskan malam disini? Anggap saja sebagai sambutan."

Jadi bukan hanya Roune, dia ingin mendapatkan semua orang yang disini pula?!

Yang lebih parah, dia mungkin merencanakan strategi yang bahkan lebih jahat. Tak perduli bagaimanapun, sulit dipercaya ini adalah tindakan amal yang besih tanpa ada motif tertentu. Dia mengutuk wajah Demiurge yang berubah saat dia membalas "Mengerti" dari lubuk hatinya.

"Tidak, tidak, kami tidak mungkin menyusahkan anda. Lagipula, kami harus kembali untuk membuat persiapan."

"Begitukah? Sayang sekali. Kalau begitu, jika tidak keberatan - tidak, aku mohon perbolehkan salah satu pelayanku mengantar anda pulang."

Jircniv membayangkan dirinya mengendarai seekor naga, dan rasa penasaran menggenang dengan tawaran Ainz. Tetap saja, Jircniv memikul prospek itu di samping. Tidak mungkin Ainz hanya langsung mengirimnya pulang, dan dia tidak ingin berhutang apapun kepada Ainz

"Saya benar-benar mengapresiasi tawaran yang paling mulya dari Gown-dono dan saya berterima kasih karena itu. Namun, saya merasa karena saya datang dengan kereta, saya seharusnya kembali dengan cara yang sama."

"Seekor undead kuda tanpa kepala bisa berlari siang dan malam tanpa tidur-"

"-Mohon maafkan saya, tapi saya dengan hormat harus menolak."

"Apakah harus? Oh begitu."

Dia bisa merasakan bahwa ada semacam kekecewaan dalam ucapan itu. Apakah itu suatu tipuan, atau apakah itu sebenarnya? Jircniv tidak bisa menebaknya, meskipun dia curiga itu mungkin hanya tipuan.

Bagaimanapun, selama mereka tidak memahami kondisi saat ini sepenuhnya, dia ingin menghindari pemberitaan yang mengumumkan aliansi dari Baharuth Empire dengan Ainz yang undead.

Sebagai permulaan, jika dia mengendarai kuda yang dibenci oleh makhluk hidup kembali ke Baharuth Empire, mengecualiakn para priest yang dia bawa, apa yang akan dikatakan oleh para priest yang ada di kuil ibukota tentang itu?

"Kalau begitu, mohon izinkan saya kembali ke rumah."

"Baiklah. Demiurge... antarkan tamu kita keluar."

"Tidak, tidak, tidak perlu repot-repot.. yah, karena ini adalah kesempatan yang langka, bagaimana kalau para pelayan saja? Saya tak pernah melihat wanita secantik itu sebelumnya."

Ainz menggeretakkan lehernya karena terkejut.

-Itu memang gerakan yang luar biasa palsu.

Jircniv bertarung untuk tetap menjaga kemarahannya di bawah kendali saat dia tersenyum kepada Ainz.

Dia tahu kami akan mewaspadai Demiurge tapi dia masin memprovokasi kami seperti ini!

Tidak ada niat membentuk aliansi disini. Itu adalah suatu cara berputar untuk bilang kepada Jircniv siapa sebenarnya yang berkuasa disini.

Aku tak pernah melihat iblis seperti itu sebelumnya.. dia adalah ancaman bagi keselamatan manusia nantinya...

"Ah terima kasih untuk itu. Kalau begitu, silahkan katakan kepada para pelayan yang sedang menunggu di luar. Ah, hari yang indah untuk membentuk aliansi. Betapa aku ingin bisa membuatnya menjadi hari berpesta!"

Maksudmu, untuk merayakan hari dimana kamu membuat kami semua menjadi budakmu?!

Saat dia meneriakkan ini di dalam hati, Jircniv tersenyum kepada Ainz sekali lagi.

"Memang benar. Ya... memang benar."


***********


Setelah pembicaraan itu selesai, Ainz mengumpulkan para guardian di ruangannya - Albedo, Demiurge, Aura, Mare, Cocytus, Shalltear dan Sebas.

Dia memberikan tanda kepada para bawahan yang berlutut agar bangkit.

Dia meletakkan kedua siku tangannya ke atas meja dan menyatukan tangannya, menutupi bagian bawah dari wajahnya.

Perutnya yang memang tidak ada, terasa sakit. Sekarang adalah waktunya untuk mereview. Saat dia menahan perasaan itu di hatinya, dia mengintip ke arah Demiurge dan Albedo.

Mereka kelihatannya tidak marah. Ataupun terlihat tidak bisa berkata apapun.

Namun, siapa yang tahu jika itu adalah wajah yang sulit ditebak atau bukan? Setelah berpikir begitu, dia melihat lebih dekat lagi kepada mereka, untuk melihat apakah wajah mereka tetap marah.

Aku ingin keluar dari sini. Pada awalnya, mengapa aku duduk disini - tidak, itu sudah telat. Ucapan yang sudah dikeluarkan tidak bisa lagi ditarik. Beranikan dirimu, Ainz Ooal Gown!


Dengan itu, rasa sakit yang sebenarnya tidak ada di perutnya kelihatannya telah reda, tapi dia masih merasa seperti ingin muntah.

Ketika dia tahu sang Kaisar mendekati Nazarick seperti yang direncanakan, Ainz mau tidak mau bertanya kepada Demiurge secara tidak langsung "Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya", namun sebagai ganti jawaban yang dia terima adalah "Karena semua sudah sesuai dengan prediksi, kita harus tetap pada rencana."

Tapi aku tidak tahu apa rencana itu!

Tentu saja, dia tidak benar-benar berkata demikian.

Sebagai penguasa dari Great Tomb of Nazarick, Ainz harus mengadopsi sebuah sikap yang cocok dengan ekspektasi dari para NPC, mereka seperti anak dari para anggota guildnya, yang dititipkan untuk dirawat. Oleh karena itu, dia berusaha sepenuhnya agar bisa memberikan kesan yang bagus kepada mereka, bahkan ketika semua yang hanya dia lakukan adalah mengangguk dengan kuat dan menjawab "begitukah" dengan cara seperti raja.

Ketika itu adalah rencana Demiurge, bagaimanapun, Ainz mati-matian meraba-raba di kegelapan.

Pembicaraan sebenarnya dengan Jircniv Rune Farlord el-Nix dimainkan secara spontan, percaya bahwa akan ada sebuah jalan untuk melaluinya tak perduli bagaimanapun. Sedangkan bagaimana dia percaya diri sudah berkata benar ketika negosiasi.. yah, sederhananya, dia tidak percaya diri sama sekali.

Seperti seorang murid yang sedang menunggu nilai ujiannya, dia mengintip ke arah mereka berdua.

Ini seperti sebuah interview pekerjaan....

ketiak dia baru saja mulai bekerja, dia ingat pernah memiliki perasaan yang mirip dengan hal ini.

"Kalau begitu, sesuati rencana, sang Kaisar telah membuat gerakannya."

Ainz mengambil nafas dalam-dalam. Saat dia akan berbicara, sebuah suara menyela dari samping dirinya.

"Ainz-sama, saya takut bertanya, tapi saya memiliki pertanyaan. Mengapa anda memberikan kaisar dari para manusia tempat sebagai kolaborator? Tidak bisakah kita menguasai Baharuth Empire dengan paksa?"

Menjawab pertanyaan Shalltear, jantung Ainz yang tidak ada semakin berdebar.

Agar bisa menguasai dunia ini, pertama mereka akan menambahkan tekanan kepada Empire. Karena itu, mereka akan membiarkan Empire melakukan serangan kepada Nazarick, lalu menggunakan hal itu untuk mengancam Empire dan memaksa Empire melakukan pembicaraan langsung. Lalu, mereka akan mendemonstrasikan kekuatan yang luar biasa dari Nazarick. Itulah bagaimana operasi ini seharusnya berjalan.

Hanya itu yang Ainz tahu. Yang terpenting dari mengapa mereka harus memberikan kesan dari kekuatan Nazarick kepada Kaisar adalah misteri baginya.

Karena itu, dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Shalltear dengan benar.

Aura melanjutkannya setelah Shalltear.

"Shalltear memang benar. Kita pergi ke ibukota mereka dan tidak ada yang mencolok."

Ainz menatap ke arah Guardian lain. Mereka semua kelihatannya merasakan hal yang sama.

Meskipun jika mereka tidak memiliki niat untuk melwan keputusan yang dibuat oleh Ainz, tuan mereka, meskipun mreka menganggapnya itu adalah cara yang benar, keraguan masih tetap menggumpal.

Ditambah lagi, mereka ingin tahu mengapa Ainz membuat keputusan itu, untuk bisa memahami niatnya yang sebenarnya, agar mereka bisa melayaninya dengan lebih efektif.

Jika mereka tidak tahu motifnya, maka peluang mereka secara tidak sengaja bekerja melawan tujuannya akan semakin tinggi. Terutama dua Guardian yang merasa tidak tenang dengan kurangnya pengetahuan mereka, bernama Shalltear dan Sebas, yang sudah melakukan kesalahan di masa lalu. Mereka berdua melihat Ainz dengan wajah penuh harap, telinga yang ditajamkan agar mereka tidak melewatkan satupun kata dari jawaban Ainz.

Ainz menekan stres yang dia rasakan karena menjadi fokus perhatian, lalu mencari jalan keluar dari keadaan sulit ini.

Pertama, aku harus memutuskan apakah harus menegaskan ucapan Shalltear dan Aura atau tidak. Jika aku menegaskan kepada mereka, itu artinya menguasai Empire adalah bagian dari rencana. Jika aku menolak mereka, itu artinya kita tidak akan menguasai Empire untuk sementara... tapi sisi mana Demiurge dan Albedo meletakkan diri mereka? Oh tidak, gawat, aku terlalu lama...

Dengan sebuah senyum dingin di wajahnya, Ainz tertawa.

Dia menghirup nafas dalam-dalam.

Perbandingannya adalah satu banding dua.

Jika dia mengacaukan ini, yang harus dia lakukan adalah merubah arah entah bagaimana. Dan disamping itu-

Shalltear selalu mengacaukannya, jadi aku harus menolaknya dengan ini!

"-Aku merasa itu adalah tindakan yang bodoh, Shalltear."

Cahaya di mata para Gurdian semakin terang saat mereka mendengar ucapan Ainz. Itu mungkin bukan sebuah kesalahan. Setelah mendengarkan ucapan dari tuan mereka yang agung, mereka mungkin akan bisa mendapatkan beberapa kearifan dari pikirannya yang cerdas.

Aku tidak seperti yang kamu kira!

Ainz melihat ke arah Demiurge. Agar tidak salah duga dianggap minta bantuan sepenuhnya, dia mulai dengan lembut dan hati-hati.

"..Demiurge."

Seorang pria yang pandai sepertinya seharusnya mengerti bahkan jika aku menyebutkan namanya. Itu adalah harapan Ainz.

"Ya! Maafkan ketidakmampuan dari bawahan yang tak berkompeten ini untuk bisa memahami rencana jangka panjang anda!"

"Ah, tidak, tidak, tak berkompeten agak keterlaluan..."

"Sekali lagi, saya minta maaf! Saya sangat minta maaf kepada anda!"

"...Ah, ahhh..."

Bukan seperti itu! Mengapa, mengapa kamu tidak menjelaskannya untukku? ini gawat, jika aku bisa memanggil Demiurge lagi... mengapa dia tidak menjawabnya saja langsung?!

"...Albedo."

"Saya sangat tersentuh dengan perhatian Ainz-sama. Seperti yang saya duga dari penguasa kami, dan raja kami."

"...UmuMm."

Dia ingin jawaban lebih daripada pujian.

Namun, sudah tidak ada lagi yang bisa dia panggil.

Setelah mengumpulkan tekadnya, Ainz mulai menjelaskan kesimpulannya.

"Yang kita butuhkan adalah alasan."

"Apakah.yang.demikian.itu.perlu?"

"Tentu saja. Memang benar, kita bisa menguasai Baharuth Empire dengan hanya kekuaan saja. Namun, jika kita melakukan itu, kita akan menimbulkan terlalu banyak musuh. Berbeda halnya jika menghadapi lawan primitif seperti lizardmen. Jika aku harus menjelaskannya, aku akan mengatakannya seperti ini: 'Ketika kita hidup dengan damai di rumah yang terpencil, kita diserang dan dirampok oleh para worker dari Empire. Karena marah, kita bunuh mereka dan mencari pertanggung jawaban dari yang mempekerjakan mereka, yaitu Baharuth Empire, dan sebagai gantinya mereka akan membantuk kita membangun sebuah negeri agar bisa menebusnya.' Itulah rencana pada dasarnya. Kita akan membuat sang Kaisar menjadi salah satu sekutu dalam rencana kita."

"Oh, ternyata begitu~ Tapi Ainz-sama, apakah mereka akan menerimanya begitu saja?"

"Apakah mereka menerima atau tidaknya itu bukan hal yang penting, Aura. Kebenaran tidak memerlukan persetujuan mereka."

Itulah apa yang dia maksud dengan 'alasan'. Dan Ainz belum mengatakan satupun kebohongan kepada mereka.

"Ah, apakah, apakah itu artinya, itu semua untuk hal ini? Untuk, uh, agar sang Kaisar kemari?"

"Hm? Apa maksudmu Mare?"

"Y-Ya. Er, pembicaraan, pembicaraan dengan sang Kaisar mungkin akan meninggalkan bekas nantinya, dan karena itu, anda terutama membawanya kemari untuk meminimalisir jumlah kebocoran ketika anda bicara. Saya, saya pikir begitu."

"-Hahaha. Memang benar, memang begitu. Bagus sekali. Mare."

Mare tersipu malu, lalu tersenyum.

Saat Ainz melihat senyum menarik Mare, Ainz menghela nafas lega. Itu memang benar, bernegosiasi dengan Empire mungkin akan meninggalkan banyak bukti nantinya. Namun, dengan membawa jumlah personel yang terbatas maka itu tidak akan terekam. Ini akan berguna jika ada penyelidikan nantinya.

Ainz terkesan dengan pandangan masa depan Demiurge, yang telah mengatur acara hingga harus ke tempat ini sejak awal, dan melihat ke arah guardian lain.

"Ditambah lagi, membangun sebuah negeri mengesankan bahwa kita akan mempertahkankan lebih banyak orang. Mengubah negeri menjadi kuburan hanya akan merusak nama Ainz Ooal Gown. Sekarang, apakah semua orang menyadari sesuatu?"

Niat dibalik ucapan itu adalah bertanya apakah ada orang lain yang menyadari ada yang spesial, seperti yang dilakukan oleh Mare.

Mata semua Guardian sekarang terfokus kepada Demiurge. Mereka pasti merasa bahwa Demiurge, yang mereka percayai sebagai pemikir yang paling bersinar di Nazarick, pastinya akan menangkap sesuatu. Ainz sangat berharap seperti itu.

"-Kukukuku"

Tawa Demiurge bergema ke seluruh ruangan.

"...Apakah kalian pikir hanya itu batasan dari rencana Ainz-sama?"

"Kuhuhu..."

"U-Uhm...??"

"Ehh?"

"Apa maksudmu?"

"Apa.yang.kamu.katakan?"

"..Hm?"

"Semuanya, kalian harus berpikir lebih keras. Apakah kalian hanya tahu sedikit itu tentang tuan kita, pusat dari putaran para Supreme Being?"

AInz menelan ludah dan berkedip, seakan dia baru saja dipukul di wajah. Sementara itu, para guardian mengangguk dan bergumam "memang benar".

Yang benar saja, mengapa kalian membuat keadaan semakin sulit bagiku!

Untungnya tak ada siapapun yang bisa mendengar monolog di dalam diri Ainz.

"Apakah kalian pikir bisa membaca niat sebenarnya dari Ainz-sama dengan hanya jawaban sederhana? Kalian semua terlalu terburu-buru, bukankah itu alasannya mengapa Ainz-sama tidak menjelaskannya secara langsung semuanya kepada kalian?"

Seluruh Guardian selain Albedo dan Demiurge mulai terlihat tidak tenang. Mungkin karena mereka tidak yakin apakah mereka bisa melayani dengan efektif dengan kekuatan otak mereka saat ini.

Semua ini membuat Ainz lebih berterima kasih lagi kepada tubuhnya sekarang. Lebih mudah mempertahankan wajah sulit ditebak seperti ini.

"...Ainz-sama, saya yakin sekarang adalah waktunya untuk memberitahukan kepada kami tujuan anda yang sebenarnya. Lagipula, usaha masa depan kami akan seluruhnya didedikasikan agar bisa mendapatkannya."

Perhatian semua orang pindah kepada Ainz. Ekspresi mereka yang tulus dan memohon kelihatannya seperti bilang, "Tolong berikan pencerahan kepada yang bodoh ini."

Setelah melihat kepada semua orang, Ainz mengambil nafas dalam-dalam. Tidak, dia mengambil nafas yang sangat dalam.

Lalu, perlahan dia bangkit dari kursinya, lalu berbalik memunggungi para guardian. Dari posisi ini, dia menawarkan pujian kepada Demiurge.

"...Seperti yang diduga dari Demiurge, dan pengawas guardian, Albedo. Ternyata kalian bisa memahami tujuanku yang sebenarnya..."

"...Tidak, rencana Ainz-sama sangat rumit dan berpandangan jauh ke depan. Saya tidak bisa berharap untuk dibandingkan. Dan saya yakin apa yang saya mengerti hanya sebagian dari rencana anda."

Demiurge membungkuk dengan hormat atas pujian Ainz.

"Saya pernah dengar jika beberapa pelayan menyebut anda sebagai Raja yang bijak. Saya yakin jika nama itu sangat cocok dengan Ainz-sama. Ternyata, memainkan peran Momon sang petualang adalah bagian dari rencana utama anda. Sekarang dia telah menjadi alternatif yang efektif untuk bisa meratakan sebuah negeri."

Ainz mengangguk dengan penuh kepuasan diri, tapi hatinya sepergi pusaran keraguan.

...Apa yang dia katakan? Momon? Apa yang dilakukan oleh nama petualang dari E-Rantel itu disini?

"Apakah arti semua ini?"

Pertanyaan Shalltear membawas sebuah petunjuk kecemburuan, mungkin karena hanya dua orang yang bisa berpikir dengan level yang sama dengan tuannya yang tercinta. Saat dia melihat senyum samar Demiurge dan senyum kemenangan yang bersinar milik Albedo, Aura mau tidak mau menggembungkan pipinya.

"Ainz-sama, katakan kepada kami juga. Kami ingin berguna juga!"

"Ka-Kalau begitu, um, uh, tolong katakan kepada kami!"

"Pada.awalnya.kita.seharusnya.tidak.perlu.mengutarakannya.untuk.kita.Maafkan.yang.bodoh.ini."

"Saya harap anda akan memberikan pencerahan kepada kami dengan masalah ini, Ainz-sama."

Ainz tetap memunggungi mereka, dan menutupi wajahnya dengan tangan. Stres membuatnya merasa dia seakan mau pingsan.

-Tidak ada kegembiraan yang paling besar dalam hidup kami selain dari melayanimu.

Para guardian di belakangnya mengatakan hal yang mirip, semuanya berbarengan.

Ainz mau tidak mau merasakan hatinya sakit dengan rasa bersalah saat dia mendengar para guardian meratap di belakangnya. Emosi miliknya seharusnya ditekan, tapi rasa sakit yang dia rasakan sudah tidak terkendali.

Apakah dia harus bicara gamblang saja dan mengakui dirinya tidak berkompeten?

Keraguan Ainz yang banyak sekali dan spekulasi-spekulasinya tidka memperbolehkan dia berkata demikian.

Dia mengesampingkan keraguannya dan berbalik, mendorong tongkat Ainz Ooal Gown ke depan saat dia melakukannya.

"Demiurge. Aku izinkan kamu menjelaskan apa yang kamu mengerti kepada yang lainnya."

"Saya mengerti."

Setelah Demiurge mengangguk, dia mulai berbicara kepada rekan-rekannya.


***********

Struktur dari kereta tidak berubah dalam perjalanan baik ke maupun dari Nazarick, namun entah karena suatu alasan, setiap lonjakan dan gerakan di seluruh jalan kelihatannya diperbesar. Alasan itu mungkin karena suasana kelam yang ada di dalam interior kereta tersebut. Atau mungkin karena perubahan komposisi dari penghuni kereta itu.

Pasukan yang mengawal mereka ke Nazarick terdiri dari para pria dari Legion Pertama. Yang mengawal mereka dari Nazarick adalah berasal dari Legion Kedua.

Sebagai pengganti Fluder adalah salah satu acolyte muridnya. Sebagai pengganti Roune adalah salah satu scribernya. Dua penghuni asli dari kereta itu yang tetap adalah Jircniv dan Baziwood.

Fluder tidak di sini karena dia ingin mendiskusikan apa yang baru saja dia lihat dengan muridnya. Sebagai penggantinya, dia telah mengirimkan salah satu acolyte muridnya untuk menggantikan dirinya di dalam kereta Jircniv. Meskipun acolyte itu sangat ahli, dia masih jauh dari menyamai gurunya.

Kelihatannya, diskusi di dalam kereta Fluder mungkin akan sangat memanas.


Suasana di kereta ini mungkin akan sebaliknya. Di dalam kereta Jircniv, hanya ada keheningan.

Suasana hati yang kelam terus menjalas ke penjuru kereta.

Yang membuatnya seperti ini adalah Jircniv sendiri. Wajahnya keras, dan ekspresinya pahit, seperti baru saja mengunyah akar lotus.

Pria yang dikenal dan ditakuti sebagai Kaisar darah adalah seorang pria yang biasanya menunjukkan senyum dingin di wajahnya. Sebenarnya, ekspresi itu dilatih dengan hati-hati. Ini karena dia harus mengolah kesan sebagai seorang kaisar yang kuat diantara rakyatnya. Jika seseorang yang berdiri di atas orang lain tidak bisa membuat kesan yang menusuk kepada semuanya, itu akan menyebabkan rasa tidak tenang kepada mereka yang mengikutinya.

Namun, kelihatannya bahkan tiga orang ini, yang paling tahu Jircniv, tak pernah melihat tampang di wajah Jircniv yang ini. Semuanya yang hadir tahu hal ini, itulah kenapa mereka tetap diam dan tetap di tempat mereka.

Meskipun jika dia merasa mereka sedang melihatnya, Jircniv tidak berencana berkata apapun.

Alasan untuk itu sudah jelas sekali.

Atau lebih tepatnya, jika siapapun bisa memikirkan hal lain, Jircniv akan membelah kepala dari orang itu untuk bisa melihat apa yang ada di dalamnya. Kemungkinan, dia akan menemukan sebuah otak yang ukurannya sebesar jari kelingkingnya.

The Great Tomb of Nazarick... Sebenarnya, menyebutnya sebagai makam adalah hal yang sangat terlalu tidak pantas.

Itu adalah sebuah kastil dari raja iblis!

Makhluk-makhluk mengerikan itu, dan lebih dari itu-

-Hantu Kematian, yang duduk di atas singgasana.

Dan bukan hanya ketakutan yang mereka rasakan.

Mereka telah melihat banyak sekali kemewahan, arsitektur yang berkilauan, dan semua hal tentang dekorasi. Tak ada siapapun yang tidak terperangan dengan itu.

Jircniv bisa dengan mudah menebak kesulitan yang dialami oleh negerinya, di hadapan makhluk yang memiliki kekuatan militer dan kekuatan ekonomi yang jauh lebih unggul, diantara yang lainnya.

Jika seorang pemimpin negeri itu kuat, dia akan memberikan rasa aman kepada rakyatnya. Namun seberapa kuat sebuah negeri mungkin takkan ada orang yang merasa percaya diri jika dipimpin oleh seekor domba. Untungnya, sang Kaisar adalah seorang singa dari luar dan dalam. Lalu, tiba-tiba saja, seekor naga muncul di depan mereka. Apa yang akan dirasakan oleh rakyat dari Baharuth Empire tentang itu?

Jircniv menatap ke bawah ke arah tangannya, yang tergenggam sangat erat sehingga semua warna telah hilang dari tangan itu.

Tidak, ini belum berakhir. Masih belum ada kekalahan yang pasti.

Jircniv tersenyum. Itu adalah sebuah senyum yang cocok dengan nama Kaisar darah.

Mungkin mereka sedang menunggu kembalinya senyum dingin itu, tapi sebuah perasaan lega datang kepada para bawahannya. Jircniv mau tidak mau tersenyum tulus saat melihat ini.

"Jangan menatapku keras-keras. Bukankah kamu akan kehilangan fokus nantinya?"

"Yang Mulia!"

Tiga suara saling bertumpukan . Ada petunjuk kegembiraan di dalamnya. kegembiraan bahwa kaisar mereka telah kembali. Saat Jircniv menyadari apa yang seharusnya dia lakukan, dia mengangguk dengan kencang.

"pada awalnya, aku ingin memastikan jika semuanya merasa bingung dengan tempat itu. Jika ada siapapun yang memiliki pendapat berbeda, silahkan saja untuk mengeluarkannya. Siapa yang tahu, aku mungkin yang salah . Kalau begitu... seharusnya kita mulai dengan hal yang paling penting - apa yang dipikirkan oleh semua orang dengan penguasa Great Tomb of Nazarick, Ainz Ooal Gown?"

Jircniv dengan sengaja menyebutkan nama dari monster kelas super sedikit lebih lambat daripada biasa.

"Ainz Ooal Gown adalah seorang monster diantara para monster yang bisa dengan mudah menciptakan Death Knight, dan jika kita memusuhinya, Baharuth Empire sudah pasti hancur. Namun, meskipun jika kita tidak memusuhinya, ada peluang dia mungkin akan membunuh kita semua, karena dia adalah seorang undead dan akan senang melakukan itu. Apakah ada yang tidak setuju?"

"Tidak."

"Seperti Yang Mulia katakan."

"Ahh, kita setuju, kalau begitu. Ketika kita semua sudah setuju, aku tidak yakin manusia bisa mengalahkan makhluk itu. Sejujurnya. Aku tidak mengira kita bisa mengumpulkan pedang yang cukup untuk menghadapinya, meskipun kita sudah mengumpulkan seluruh pasukan dari Empire."

Setelah menerima tiga balasan yang mirip, Jircniv melanjutkan bicaranya.

"Ditambah lagi, aku bisa merasakan bahwa sebagai penguasa absolut, dia memiliki karisma yang cocok sebagai raja."

"Ah, ya, kehadirannya benar-benar dahsyat. Rasanya seperti pemimpin yang lebih handal dari kaisar kita."

"Baziwood-dono!"

"Tidak apa. Itu adalah kenyataan. hal yang menakutkan adalah dengan hanya mengatakan satu kalimat, dan dari kalimat itu aku bisa merasakan tekanan yang kaut dari seorang tirani."

"'Kamu terlalu berisik. Diamlah'. Apakah yang itu?"

Jircniv mengangguk dengan enteng kepada si scriber.

Itu tidak diragukan lagi adalah sikap yang diadopsi oleh Ainz Ooal Gown sebagai raja dari Great Tomb of Nazarick.

"Dan juga... hal paling menakutkan dari monster itu adalah cara berpikirnya. Dia adalah seorang ahli strategi yang sangat langka yang setiap langkahnya dibuat dengan sebuah tujuan... jangan terlihat terkejut, kalian semua. Coba pikir saja. Dia mungkin sudah memprediksi aliran dari semua yang sudah kita diskusikan sejauh ini. Jika tidak, mengapa dia mau melepaskan kita semudah itu? Seorang lawan dengan begitu banyak kekuatan, yang tidak menggunakan otot, tapi otak? Dia bukan lagi hanya orang kasar yang tak punya otak."

Itu adalah bagian yang paling sulit dari dirinya.

"Setelah itu, mari kita bicarakan tentang pengikutnya. Bagaimana menurutmu dengan mereka?"

Kali ini, dia mendorong bawahannya dengan pendapat mereka.

"Yang ada di dekatnya pastilah para pembantu dekatnya. Dan wanita bersayap hitam di sampingnya... dia seharusnya adalah sang ratu, ya kan? Kelihatannya begitu, dari sikapnya."

Wanita cantik yang membuat ternganga di dalam gaun putih.

Meskipun senyum di wajahnya tidak penuh, tetap memiliki sebuah daya tarik yang akan membuat hati orang-orang terbakar. Di hadapan kecantikannya, akan ada banyak pria yang akan hanyut oleh nafsunya dan ingin sekali melihat senyum itu langsung diarahkan kepada mereka.

Sedangkan untuk sayap hitam di pinggangnya, bisa ditebak itu bukan item magic atau item berupa pakaian. Alasan utama adalah karena sayap-sayap itu terlalu alami. Meskipun dia terlihat seperti manusia bersayap dan ada suku dimana manusia dengan sayap, dia mungkin seorang demon, makhluk asing bukan dari dunia ini, pikir Jircniv.

"Mungkin saja begitu. Apakah mungkin dia adalah istri dari Ainz Ooal Gown? Jika dia adalah istrinya, maka, bagaimana dengan ...lupakan saja. Meskipun dia hanya kerangka, seharusnya dia hanya memiliki tulang saja di tubuhnya. Atau apakah dia memakai topeng? Siapa yang tahu?"

Tetap saja, meskipun Jircniv berkata begitu, tak ada dari mereka yang merasa itu adalah topeng, dan mungkin bukan juga ilusi.

"Dan ada juga Demiurge, yang bisa mengendalikan orang dengan suaranya.. apakah dia seorang bard? Katak memang terlihat bisa menyanyi."

Bard memiliki kemampuan menggunakan kekuatan dari musik dan nyanyian untuk menghasilkan efek magis. Kekuatan Demiurge untuk mengendalikan orang melalui ucapannya mirip dengan itu.

Ditambah lagi, dia juga mendengar bahwa makhluk gaib yang disebut Lorelei memiliki kemampuan yang mirip dengannya. Namun pria itu sangat jauh tampangnya dari makhluk cantik yang gaib itu. Dia benar-benar yakin dengan hal itu.

"Ah, ternyata begitu. Seorang bard ya? Memang terdengar mirip. Dan aku yakin ada juga serangga raksasa, apa itu?"

"Meskipun saya rasa itu semacam tipe serangga...saya tidak banyak tahu tentang ant-men (Manusia semut), jadi akan lebih baik anda bertanya kepada Master tentang itu."

Dunia memang luas. Ada banyak spesies yang banyak sekali tidak diketahui, dan beberapa diantaranya bisa bermutasi secara spontan. Dan juga, menurut legenda, raja monster dikenal lebih berkembang dari yang biasa. Itu mirip dengan bagaimana ratu semut berbeda dari semut biasa. Jircniv berpikir bahwa itu adalah sebuah kemungkinan.

"Kalau begitu, yang tersisa adalah gadis berambut perak dan dua dark elf itu. Selain dari dua yang terakhir, siapa gadis itu? Menilai dari dadanya yang besar - jangan-jangan dia adalah selir?"

Tawa memenuhi kereta itu atas komentar Baziwood.

"Ah, ya, jika dia hanya seorang selir, maka dia tidak akan dibawa keluar seperti itu, ya kan?"

"Dia mungkin sekuat dark elf tersebut."

"Hey, hey, hey... Itu mungkin hanya tipuan."

Ucapan Baziwood dipenuhi dengan keseriusan.

"Memang benar, kelihatannya yang paling dekat dnegan monster AInz itu mungkin adalah pembantunya. Namun, itu bukan berarti mereka semua kuat. Pikirkan saja. Jika kriteria dari pengikut Yang Mulia semuanya adalah kuat, dan dia dikelilingi oleh ratusan tiruanku, bukankah pemerintahan akan hancur dalam waktu dekat? Sederhananya, dia dipilih sebagai pengikutnya karena alasan lain selain kekuatan. Mungkin dia adalah selir yang sangat pandai? mungkin dia sendirian mampu mengatur urusan dari benteng yang disebut makam itu."

"Ternyata begitu" balasan yang tersebar pun datang.

Jircniv bisa dengan percaya diri setuju dengan itu.

Karena perhatian mereka telah dicuri oleh keagungan Ainz Ooal Gown, mereka hanya bisa melihat bagaimana dia berjajar dengan dark elf dan memutuskan bahwa gadis berambut perak itu adalah makhluk yang kuat. Namun, membuat kesimpulan yang keliru karena prasangka sebelumnya juga adalah hal yang buruk.

"Itu ada benarnya," Jircniv berkata saat dia melihat ke arah bawahannya. "Aku juga memiliki pendapat yang sama. Setelah dipikir-pikir, jika semua pengikutku adalah undead, itu akan bisa dengan mudah dijelaskan.. tapi dari kenyataannya, dia mengumpulkan segala macam monster di bawahnya."

"Yah, daripada menyebutnya dengan galeri monster, bisa dikatakan itu adalah kekayaan bakat..."

Jircniv mau tidak mau tersenyum dengan ucapan yang tumpul dari Baziwood.

"Memang benar. Kita mungkin seharusnya mencoba mempelajari lebih banyak tentang mereka ini. Selain dari itu... ada masalah lain dengan benteng itu. Apakah ada catatan sedikitpun tentang adanya tempat seperti itu? Seharusnya ada sesuatu yang tertulis, ya kan?"

"Sayangnya, saya tidak tahu banyak. Ketika kita sudah kembali ke ibukota, saya akan langsung mulai mencarinya. Saya akan mulai dengan mitos dan legenda."

Jircniv dengan ramah menerima permintaan maaf acolyte tersebut.

"Ahhh, aku akan serahkan itu padamu. Apakah ada hal lain yang kita lewatkan? Aku sejujurnya tidak bisa percaya jika monster sekeji itu bisa menciptakan rumah sehebat itu. Apakah kalian menemukan apapun yang bisa dijadikan petunuk? Ngomong-ngomong, apakha memang ada sebuah makam di area ini?"

Tidak ada jawaban.

Itu artinya ini adalah pertanyaan yang ditanyakan oleh mereka semua.

Rasanya seperti mereka baru saja diteleportasi, cara mereka pergi dari satu tempat ke tempat lain - mungkin keberadaan dunia lain yang disebut Dunia Iblis - ke tempat dari makam itu. Sulit untuk tidak memasukkan fakta itu, atau lebih tepatnya, mungkin penjelasan itu akan lebih mudah untuk perut.

"Kita tidak akan dapat jawaban. Seperti yang kuduga, kita hanya tidak memiliki informasi yang cukup. Yang hanya bisa kita lakukan adalah mendapatkan sebanyak mungkin yang kita bisa dari Roune, yang ditempatkan disana, dan dari orang yang datang ke Empire. Apakah kalian mengerti?"

"Tentu saja. Kami akan mencoba untuk tidak meningkatkan rasa permusuhan, atau membuat mereka curiga."

"Tidak ada percobaan disini. Kekuatan musuh jauh lebih unggul dari milik kita. Kamu harus bergerak dengan hati-hati agar tidak menghancurkan aliansi palsu yang kita miliki."

Saat scriber menundukkan kepalanya, Jircniv tiba-tiba merasa beban itu bergeser turun dari bahunya.

"...Kita seudah melakukan hal yang buruk kepada orang-orang yang kita bawah, ya kan?"

Itulah kenapa dia hanya mulai menyebutkan gadis-gadis yang belum dilepaskan itu barusan sejak mereka ditempatkan di dalam kereta.

Pada awalnya, gadis-gadis itu akan dipersembahkan kepada Ainz Ooal Gown agar bisa mengikatnya dengan Empire.

Sex adalah senjata universal di segala tempat atau era. Mungkin agen mata-mata Baharuth Empire seharusnya mempersiapkan jebakan manis yang profesional, tapi karena penggunakan magic bisa berpotensi hal-hal yang rumit, mereka harus memilih gadis tidak bersalah yang masih suci malahan.

"Meskipun kurasa ini adalah sikat tidak hormat kepada keberanian yang telah mereka kumpulkan agar bisa mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga mereka, bukankah mereka seharusnya gembira sekarang?"

"Mungkin? Bisa mendapatkan cinta dari monster itu adalah hal yang menakjubkan."

"Seorang wanita yang dengan rela mau bercinta dengan monster seperti itu adalah wanita yang sangat pemberani."

Meskipun Baziwood menggelengkan kepalanya dan berkata orang seperti itu tidak ada, itu adalah cara berpikir yang naif. Jircniv bisa mendukung hal itu, menjadi sangat akrab dengan pertempuran rahasia yang dilakukan oleh wanita, dengan ibunya sendiri yang telah meracuni suaminya sebagai contoh.

"Wanita itu lebih pemberani dari yang dikira oleh para pria, dan mereka bertindak berdasarkan gairah dan keuntungan. Seharusnya tidak kurang wanita di luar sana yang akan rela menawarkan tubuhnya mereka kepada raja kerangka itu. Dengan begitu, kitalah yang seharusnya gembira sekarang. Lagipula, salah satu dari mereka mungkin akan mengatakan kepada Ainz Ooal Gown bagaimana kita mengancam membunuh mereka dan keluarganya."

Meskipun satu-satunya balasan untuk ucapannya adalah senyum pahit, Jircniv yakin itu mungkin akan benar-benar terjadi.

Tekad Jircniv, didorong oleh kekuatan otokratis dan kekuatan persenjataan, telah membuatnya mendapatkan banyak musuh dalam kalangan bangsawan yang harus dia telantarkan. Tentu saja, ada banyak orang yang setuju, tapi kenyataannya, orang-orang yang bisa dia percayai adalah beberapa pembantu terdekatnya sertan mentornya, Fluder-

Tiba-tiba saja, sebuah pertanyaan menyerangnya seperti sebuah bulu yang terjatuh.

Itu adalah tentang Fluder.

Fluder bukan hanya mentor baginya, tapi dia juga adalah pilar dari Empire dan kartu as bagi mereka. Dia adalah seseorang yang bahkan Jircniv anggap sebagai pahlawan tertinggi dari Empire. Jircniv sangat yakin dibalik wajahnya yang seperti sage ada sebuah keinginan yang hampir mendekati fanatik untuk bisa mengeksplorasi dalam magic. Karena keinginan itulah Jircniv memiliki keraguan.

- Itu terlalu diluar karakter dari Fluder.

Ainz Ooal Gown adalah seorang magic caster hebat yang jauh melebihi Fluder. Dia bisa dengan mudah menciptakan Death Knight yang bahkan tidak bisa dikendalikan oleh Fluder. Lalu, mengapa dia tidak berkata apapun dan pergi meninggalkan makam dengannya?

Jika kakek yang sebenarnya, dia mungkin akan memohon kepada monster keji itu atas pengetahuan magic, ya kan? Dia akan bertekuk lutut di depannya dan menawarkan apapun-

Itu adalah cara berpikir yang sangat praktis.

Semuanya telah berlutut di depan Demiurge sebelumnya. Namun, itu mungkin hanya sebuah pengalihan untuk bisa memfokuskan perhatian mereka pada situasi yang aneh itu sementara dia menggunakan kesempatan itu untuk melakukan semacam pengendalian otak kepada Fluder.

Dia tidak bisa membayangkan Ainz Ooal Gown ingin mengambil Fluder sebagai bawahan. Meskipun Fluder adalah kartu as milik Empire, kekuatan militer Empire akan hancur, dan mereka akan kehilangan senjata terbaik mereka terhadap Ainz Ooal Gown.

Itu seperti memakaikan kalung kepada budak.

Apakah ini yang mereka tuju? Ada apa lagi yang selain disana? Kakek tidak memberikan alasan apapun... apakah itu karena dia sudah tahu? Apakah dia tahu tentang kekuatan dari Ainz Ooal Gown sebelumnya?

-Dalam sekejap, kejutan mengalir di dirinya seperti sambaran petir.

Keringatnya mengalir seperti sungai.

"Yang Mulia? Yang Mulia? Apakah anda baik-baik saja? Apakah kami harus memanggil seorang priest-"

"..Ti-Tidak, itu tidak perlu."

"Eh?"

"Aku bilang, itu tdak perlu. Benar sekali... tidak perlu."

Jircniv menatap ke arah bawahannya yang panik, dan dia sekali lagi diliputi oleh pusaran kontemplasi (perenungan).

Apakah aku ketakutan? Aku?

Otaknya sudah berantakan tidak karuan, dan dia tidak bisa menyambungkan satu pemikiran dengan yang lainnya. Atau lebih tepatnya, lebih seperti dia tidak ingin menyambungkan pemikiran itu bersama-sama dan dengan sengaja menghindarinya.

Tidak! Jika aku lari dari hal ini sekarang, itu hanya akan mengundang bencana! Tenanglah. Aku harus tenang. Aku harus tenang dan berpikir.

Saat para bawahannya penuh tanda tanya menatap dirinya, Jircniv melanjutkan pemikiran terhadap pertanyaan ini.

Untuk permulaan, mari kita pertimbangkan kakek. Asumsikan saja si kakek sudah tahu dengan kekuatan Ainz Ooal Gown....tidak, jika dia memang tahu tentang kekuatannya, maka sikap anehnya bisa dengan mudah dijelaskan. Jadi kakek memiliki semacam perjanjian dengan monster itu - Tidak mungkin! Kecuali...

Jircniv tidak bisa lagi khawatir dengan tampang terkejut di wajah bawahannya.

Tidak, itu tidak benar. Jircniv. Ketika kakek melihat Death Knight, ketakutan di wajahnya itu memang asli. Itu adalah bukti bahwa dia tidak tahu kekuatan Ainz Ooal Gown...atau bukan. Mungkin, apa yang ka...Fluder tidak ketahui, apakah kemampuan orang itu untuk dalam mengendalikan Death Knight. Dia mungkin tahu tentang Ainz Ooal Gown - magic caster luar biasa itu - dari awal.

Itu seperti mengumpulkan bagian-bagian dari puzzle, untuk mengungkapkan sebuah gambar yang indah - atau menakutkan.

Jadi, Fluder tahu monster itu. Dari sudah berapa lama mereka bersekongkol? Dari awal? Benar sekali. Fluder sudah terlibat dengan setiap langkah kekacauan ini, dari sejak ditemukannya makan itu hingga pengiriman para worker.

Dia akhirnya membuat hubungan diantara semua potongan-potongan puzzle yang tersebar.

Ketika seseorang memikirkannya seperti itu, banyak misteri yang bisa dijelaskan.

"Pengkhianatan, ya kan? Pengkhianatan. Dia sudah mengkhianati kita semua."

Ucapan itu diucapkan seperti dendam pahit...atau mungkin, seperti sebuah tangisan anak-anak.

Jircniv perlahan berputar menghadap bawahannya. Mereka tahu mereka tidak diizinkan bertanya, oleh karena itu mereka tetap diam.

"Fluder Paradyne telah mengkhianati kita semua. Meskipun begitu, kerusakan macam apa yang akan mempengaruhi Empire? Bisakah kita meletakkan di dalam pekerjaan yang ringan dan menempatkannya dalam tahanan rumah?"

Semuanya mau tidak mau menatap statemen yang tidak bisa dipercaya itu.

"Ba, bagaimana itu mungkin terjadi, Yang Mulia? Itu adalah gurauan yang berlebihan."

Kemarahan yang tak terkendali terbakar di dalam diri Jircniv saat acolyte itu berbicara. Dia ingin berteriak, "Bukan itu yang ingin kudengar" tapi dia menahan lidahnya. Alasan dia bisa melakukan itu adalah karena Jircniv yang mudah berkata di dalam kepalanya bahwa dia tidak ingin menerima kalimat itu pula.

Jircniv tumbuh melihat politik yang brutal dari sisi gelap masyarakat bangsawan. Dengan begitu, Jircniv yang dewasa mengambil sebuah nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan panas yang membara di dalam dadanya serta emosi yang membara di hatinya.

"Aku akan berkata hal ini sekali lagi. Fluder Paradynce telah mengkhianati kita. Meskipun begitu, kerusakan macam apa dampaknya kepada Empire?"

Bawahannya saling menatap satu sama lain, dan setelah beberapa detik ini, acolyte itu berbicara.

"Itu sulit dibayangkan. Jumlah kerusakan tidak bisa dikira-kira dengan satu kali tatap. Dengan master di sekitar saja, kita bisa dnegna percaya diri melewati segala macam negeri. Kita mampu tetap tidak terlibat dengan politik yang picik dari negeri lain sejauh ini karena itu."

Dia melihat ke arah scribe, mencari persetujuan. Scribe itu berubah menjadi pucat dan mengangguk.

"Jika dia tau dia telah diketahui dan diasingkan, dia mungkin akan mulai mengambil tindakan yang lebih terbuka."

"Bukankah kita memiliki agen mata-mata untuk hal semacam ini? Ah, aku tahu. Pengalaman Fluder memang luas, dan dia membaginya dengan kita."

"Seperti yang anda bilang, Yang Mulia. Master benar-benar-"

"-Kemungkinannya memang sangat mengejutkan dan tinggi."

Ucapan Jircniv didahului dan dipotong oleh sang sekretaris.

"...Namun jika memang begitu, maka kita akan memiliki pekerjaan luar biasa yang harus dilakukan. Pertama, mari putuskan siapa pengganti Fluder nantinya. Apakah ada kandidat yang cocok?"

Api keinginan membara di mata sang acolyte saat dia mendengarkan kalimat itu, dan Jircniv mau tidak mau tersenyum di dalam hati.

Posisi menjadi pengganti Fluder sebagai Wizard istana adalah godaan yang menggiurkan. Lagipula, itu adalah posisi yang memberikan seseorang hak untuk mengolah dan mengatur magic caster di seluruh Baharuth Empire.

Karena posisi itu selalu diisi oleh pahlawan hebat, tak ada yang bisa menempatinya. Meskipun dia memiliki ambisi untuk itu, lawannya jauh terlalu kuat untuk bisa dikalahkan dengan cara yang licik. Dan sekarang, posisi yang tersegel rapat itu sampai sekarang itu ditawarkan kepadanya.

Keserakahan itu bagus. Keinginan mendorong adanya progres. Aku menyetujui hasrat semacam itu. Namun, aku mungkin harus bertanya, untuk jaga-jaga.

"Bagaimanapun, dia harus mengingatnya kuat-kuat jika sebagai Wizard Istana, dia mungkin harus dipanggil untuk melakukan pertempuran dengan monster itu."

Api dari ambisi sang acolyte langsung padam seketika. Dia tidak bisa gembira lagi karenanya. Posisi yang sudah lama dia dambakan menjadi satu-satunya yang tidak dia inginkan lebih dari apapun di dunia ini.

Dia akan memiliki peluang yang lebih baik jika selamat setelah melompat dari tebing bebatuan dengan tinggi lima ratus meter daripada bertarung melawan Ainz Ooal Gown.

Tidak, dia mungkin lebih baik mati disini sekarang juga.

Saat acolyte tersebut memikirkan prospek itu, sebuah tampang baru datang ke dalam matanya. Itu adalah tampang dari tikus yang ketakutan karena sudah disudutkan oleh pemangsa.

Harap di dalam hati Jircniv juga mati. Dia tahu orang ini tidak memiliki keberanian menghadapi Ainz Ooal Gown. Atau lebih tepatnya, dia tidak seharusnya tidak mengharapkan itu sejak awal.

"Ya! Kalau itu, aku tahu beberapa orang yang bisa menggunakan magic tingkat 4; bagaimana kalau memilih salah satu dari mereka? Memang, aku juga tahu beberapa dari mantra tingkat itu, tapi saya sangat tidak ahli dalam menggunakannya."

"Bukankah kamu adalah acolyte yang paling ahli?"

"Ba-Bagaimana mungkin bisa begitu? Ada banyak yang lebih hebat dari saya. Ketika kita kembali, saya akan menyerahkan nama mereka langsung kepada anda!"

Jelas sekali seorang pria akan menyerahkan apapun ketika diminta untuk bertarung dengan monster seperti itu. Namun, apa yang dia perlukan adalah orang yang tidak akan kehilangan semangat bertarung bahkan di dalam hatinya.

...Itu tidak berhasil, huh. Memang naif menganggap dia spesial. Mungkin akan lebih baik untuk mempertimbangkan siapapun yang tahu Ainz Ooal Gown tidak akan memiliki keberanian melawannya. Mungkin orang-orang boodh ini akan didorong oleh hasrat dan berusaha mati-matian melawannya.

Dia harus menerima kartu yang jelek. Namun, dia tidak punya pilihan selain memainkannya.

"...Ternyata begitu, kumpulkan informasi mereka dan lakukan wawancara. Setelah itu, kami ingin orang-orang intelijensi bersiap untuk menghadapi orang itu. Namun, kita masih membutuhkan bantuan dari Ainz Ooal Gown, jadi untuk sementara, kita harus menjadi anjingnya yang setia, agar bisa membangun hubungan baik dengannya."

"Saya mengerti."

'Anjingnya yang setia'. Tak ada siapapun yang menolak kalimat itu. Bagaimana mungkin ada yang menolak setelah melihat sendiri apa ayng bisa dilakukan oleh Great Tomb of Nazarick?

"Kalau begitu, Yang Mulia. Berapa lama kita akan menggoyangkan ekor untuk monster itu? Apakah anak-anak kita harus bergulung-gulung jika dia diperintahkan? Cucu-cucu kita juga?"

Jircniv melihat ke sekeliling dirinya, agar bisa memastikan tidak ada mata-mata hingga ke dalam kereta ini dan melihat apakah pintunya sudah tertutup rapat. Setelah semuanya selesai, dan tak ada masalah lebih jauh yang terlihat olehnya, Jircniv mulai menjelaskan strateginya melawan Ainz Ooal Gown.

"Kami - dan yang kumaksud 'kami' adalah Empire, Kingdom, Theocracy, Republik, Holy Kingdom dan negeri-negeri lain - akan bergabung sama-sama membentuk aliansi. Itu akan menjadi aliansi terbesar, ditujukan untuk mengalahkan Ainz Ooal Gown."

Tiga pasang mata menoleh ke arah Jircniv.

"Apa yang perlu dikejutkan lagi? Tak ada negeri satupun yang bisa mengalahkan monster itu. Lalu, yang bisa kita lakukan adalah membawa seluruh negeri tetangga ke dalam aliansi besar agar kita bisa membalikkan ombak."

"A, Apakah kita akan benar-benar melawannya?"

"Ya."

balasan Jircniv sangat pendek dan singkat.

"Jika kita tidak bertarung, kita tidak akan memiliki peluang selamat."

"Lalu mengapa kita membantu monster itu mendirikan negeri?"

"Karena itu adalah langkah pertama dalam pembentukan formasi aliansi besar."

Jircniv melihat kepada semua orang.

"Apakah kamu sedang mendengarkan? Bagus. Saat ini kita berada di luar E-Rantel, yang mana adalah lokasi strategis di perbatasan Empire, yaitu Kingdom dan Theocracy. Jika monster Gown itu ingin mendirikan negeri di sana, dia akan menciptakan musuh dari tiga negeri itu."

Jircniv mengambil nafas dalam-dalam lalu melanjutkan.

"Dan hal lainnya. Gown adalah undead. Aku ragu dia akan memperlakukan manusia - makhluk hidup - dengan pendekatan apapun yang baik. Orang-orang tidak akan menderita karena dikuasai oleh raja undead pula. Tidak akan ada pemberontakan, yang mana hanya akan diinjak oleh monster itu. Kingdom tidak akan senang menyerahkan tanahnya kepada dia pula. dan aku ragu Theocracy, negeri terkuat di sekitar sini, tidak akan melakukan apapun."

"Tapi! Tapi, Yang Mulia! Jika Empire membantu usaha kerasnya, pastinya kita akan dilihat sebagai kolaborator, ya kan? Negeri-negeri tetangga akan mewaspadai kita, ya kan? Aliansi besar yang anda katakan tidak akan memasukkan Empire ke dalamnya! Dan meskipun jika mereka mengalahkan monster itu, kita yang akan jadi selanjutnya, atau lebih parahnya, mereka mungkin akan mengincar kita dahulu!"

Huhu, Jircniv tersenyum.

"Kita akan bekerja dibalik layar. Kita harus memberitahu kepada negeri-negeri lain jika Empire secara rahasia membuat rencana melawan negeri Gown. Itu akan sulit, tapi itu juga adalah satu-satunya cara."

"Apakah mereka akan percaya kepada kita? Jika itu adalah aku, aku akan menganggapnya sebagai jebakan."

"Kalau begitu kita harus meyakinkan mereka dengan menunjukkan kekuatan dari Ainz Ooal Gown. Jika saja ada cara agar kita bisa menunjukkan kepada negeri lainnya kekuatannya yang besar.. tak perduli bagaimanapun, kita harus memastikan keadaan berkembang ke arah itu. Seperti contoh, biarkan dia menunjukkan kekuatannya di medang perang."

"Tidak bisakah Empire berhenti saja membantu Gown membangung negeri, dan pura-pura bodoh dengan semuanya?"

Jircniv menatap scribe itu seakan dia bodoh.

"Setidaknya, kita harus mengamankan keamanan negeri sebelum kita bisa masuk ke dalam urusan penuh intrik dan kerahasiaan. Jika Gown menghancurkan Empire. Apa rencanamu setelah lari ke Kingdom?"

Jircniv hanya memilih yang lebih ringan dari dua iblis.

"Ditambah semua yang telah dikatakan, Empire akan pura-pura membantu monster itu sambil secara rahasia membentuk aliansi melawannya. Untuk itu, jika kita terbongkar, ada peluang bagus kita akan menjadi negeri pertama yang akan dihancurkan oleh monster itu. Atau lebih tepatnya, dia akan menggunakan kita sebagai pengorbanan secara live untuk menakuti semua negeri tetangga agar takluk. Tidak diragukan lagi itu."

"Ah - jika itu adalah Yang Mulia saya yakin anda akan bisa melewatinya."

"...Aku akan menganggap itu sebagai pujian dan menerimanya. Karena itu, kita tidak bisa menjadi satu-satunya yang menawarkan aliansi besar itu. Kita harus memberitahu negeri lain agar membuat gerakan pertama. Apa yang harus kita kumpulkan anda sebanyak mungkin informasi tentang Nazarick, begitu juga menemukan seseorang yang bisa mengalahkan Gown."

"Apakah orang-orang seperti itu benar-benar ada?"

Karena nada datarnya dari apa yang telah dia katakan, tak ada siapapun yang percaya ucapan itu datangnya dari acolyte. Gown memang adalah lawan yang luar biasa kuat, yang mungkin tidak terkalahkan bahkan oleh naga yang paling kuat. Dia adalah seorang lawan yang membuat orang-orang berpikir demikian.

Dan untuk itu, Jircniv mengeluarkan balasan yang percaya diri.

"Memang benar, seperti itu."

"Orang-orang seperti itu ada?!"

"Apa benar tidak ada? Lihatlah di dalam ruangan takhta itu."

Ketika dia mengucapkannya seperti itu, terlihat cukup jelas.

Monster yang berbaris dengan Ainz. Aura. Mare. Gadis berambut perak. Serangga. Demiurge. Yang dia maksudkan adalah mereka.

"..Apakah anda berencana membuat pemberontakan di dalam?"

"Meskipun aku tidak mengira itu akan berhasil, kita arus bersiap untuk itu, untuk jaga-jaga. Kita harus mempersiapkan kekayaan, wibawa, anggota dari lawan jenis dan seterusnya untuk membuat kita terlihat setidaknya sedikit menarik bagi mereka."

"Itu akan sangat berbahaya, ya kan?"

"Ahh, memang benar, itu akan berbahaya. Ainz Ooal Gown bergaya seperti seorang tirani sendiri. Dengan sebuah tuan seperti itu, pastinya mereka akan melompat jika ada peluang mengkhianatinya, ya kan? Namun, meskipun begitu, kita harus mengambil tindakan. Ini bukan hanya konflik antar negeri lagi."

Jircniv melihat ke arah mereka bertiga dengan ekpresi tekad yang kuat di wajahnya.

"Apa yang datang setelah ini adalah sebuah pertempuran atas keselamatan dari umat manusia sebagai spesies. Itu akan menjadi pertempuran untuk masa depan. Curahkan hati dan jiwa kalian untuk itu."



***********

"...Dan begitulah, kurasa sang kaisar akan mencoba untuk membuat rencana itu menjadi kenyataan. Jika dia lebih bodoh, tindakannya mungkin akan jatuh di luar jangkauan prediksi, tapi kurasa peluang itu akan rendah. Membaca gerakan dari kecerdasan yang sedikit di atas rata-rata yang membayangkan dirinya seorang jenius lebih mudah daripada memprediksi tindakan dari orang yang benar-benar bodoh."

Demiurge mengangkat sebuah jari ketika berkata seperti itu.

"Dengan kata lain, sang kaisar akan mencoba membentuk aliansi agar bisa mengalahkan kita - untuk mengalahkan Ainz-sama, ya kan?"

"Mmm, herannya dia benar-benar bodoh."

"Ka-Kalau begitu, bu-bukankah seharusnya kita mengambil tindakan inisiatif dan me-menghabisi dia dahulu?"

Mare mengikuti setelah Shalltear dan Aura, tapi tidak ada kemarahan dalam suaranya. Lebih seperti sedang memutuskan apakah mengmbil batu yang ditemukan di sisi jalan atau tidak.

"Yang lebih penting dari masalah ini adalah-"

Sebas ingin bicara, tapi orang lain sudah mengantisipasi apa yang akan dia katakan.


"-Adalah kenyatan bahwa dia benar-benar berpikir kita akan mengkhianati Ainz-sama, ya kan?"

"Memang.benar.Sebas.Kaisar.tidak.tahu.apapun.tentang.arti.loyalitas."

Tawa menghina memenuhi ruangan.

Apakah dia benar-benar berpikir mereka akan mengkhianati Ainz, salah satu dari 41 Supreme Being yang telah menciptakan mereka?

Meskipun ini tidak lebih dari hipotesa Demiurge, itu sudah cukup membuat marah para guardian. Sebuah sinar dingin berkilauan di mata mereka.

"Welp, aku memang tidak semarah Mare, tapi aku masih tetap sangat marah. Apakah kita akan bunuh mereka semua?"

Shalltear tertawa saat dia melihat Aura dalam keadaan suasana hati yang hitam.

"Aku bisa mengubahnya menjadi seorang vampir. Lagipula, jika dia cukup bagus, tidak ada alasan dia tidak bisa melayani Nazarick."

Meskipun Cocytus tetap diam, Rahang bawahnya yang besar membuat mengeluarkan suara klak yang berbahaya.

"Para hadirin, kalian masih ingat kan kita sedang berada di hadapan Ainz-sama?"

Saat mereka mendengarkan suara yang dingin dan jelas dari Sebas, Kemarahan Aura, Shalltear dan Cocytus hilang seketika seperti kabut di dalam angin.

"Kuhu - MM. Benar sekali, semuanya, tolong tenangkan diri. Tolong ingat-ingat kembali apa yang sudah dikatakan oleh Demiurge. Semua ini sudah diatur. Apa yang bisa kita nikmati selain dari tingkah antik badut-badut ini? Malahan, kita seharusnya berterima kasih - karena semua ini tidak lain merupakan bagian dari rencana utama Ainz-sama. Benar kan, Ainz-sama?"

Hooh, rencana Ainz-sama, huh, ternyata begitu. Sebuah rencana khusus yang diciptakan oleh orang yang memiliki nama sama denganku. Membuat aliansi Baharuth Empire dan berusaha melawan Nazarick adalah bagian dari rencana itu juga, huh... aku tidak tahu sama sekali apa itu. Jika saja aku bisa bertanya kepada Ainz ini!

Namun, lari dari kenyataan seperti ini tidak akan mengubah apapun.

Sejujurnya, Ainz ingin bertanya tentang detail rencana itu, dan bagaimana dengan Ainz yang sedang dibayangkan oleh Demiurge dan Albedo.

Namun, dia tidak bisa melakukan itu.

Ainz mengubah garis pandangannya ke arah Albedo.

Disana, dia melihat seorang wanita yang melihat balik kepada dirinya, sebuah untaian tipis dari cairan yang berembun menghubungkan bibirnya yang separuh terbuka dengan jaring emas dari gaunnya. Matanya basah dengan daya pesona dan pipinya tersipu merah seperti mawar.

Itu karena dia yakin jika semuanya berjalan seperti rencana, karena dia sangat yakin dengan kecerdasan tuannya, sehingga dia bereaksi seperti ini.

Oleh karena itu, Ainz tidak bisa lagi menolaknya. Siapa yang bisa berkata "Apa?" ketika suasana hati sudah seperti ini?

Untuk memandang pertanyaan dari Albedo, hanya ada satu jawaban yang bisa diberikan oleh Ainz.

"Me-Memang benar. Begitulah."

Dia ingin memuji suaranya yang tidak ragu.

"Ohhh," para guardian serentah hormat.

"-Kuhuhuhu~"

Albedo membentangkan tangannya dan dengan itu, sayap di pinggangnya terbuka pula.

"Ainz-sama ingin mengambil alih kota manusia dengan damai, dan menguasai wilayah itu dengan cinta dan kasih sayang. Namun, Baharuth Empire telah memutuskan untuk membentuk konspirasi jahat melawan surga di dunia ini. Di masa depan, Ainz-sama akan menunjukkan kepada negeri ini arti sebenarnya dari kasih sayang. Apakah bukan itu alasan yang dia cari?"

"Betapa aku sangat menantikan hari itu. Semuanya ada di genggaman tangan Ainz-sama. Ketika si bodoh itu tahu, aku penasaran wajah macam apa yang akan dia buat.. lagipula, Ainz-sama selalu berpikir beberapa langkah di depan."

Saat Demiurge mengeluarkan pidatonya, Albedo melanjutkannya dengan ekpresi hormat yang tepat di wajahnya.

"Memang benar, kearifan Ainz-sama jauh melebihi batas kemampuan kita. Jika Ainz-sama tidak menciptakan sang pahlawan Momon, tidak mungkin bisa menguasai mereka dengan damai. Jika begitu, E-Rantel hanya bisa dikendalikan dengan kekerasan dan teror."

"...Mungkin kita bisa memanfaatkan si Putri Emas untuk memperoleh efek yang mirip, tapi itu akan membuat kartu as jadi percuma. Dia adalah manusia yang sama menariknya - tidak, mungkin bahkan lebih - daripada apa yang aku putuskan dari analisis terhadap laporan intelijensi Sebas. Dia akan menjadi bidak yang luar biasa."

"Ah, setelah mendengar itu, aku juga berharap untuk melihatnya."

"Kalau begitu, setelah kita mendirikan negeri kita, jadikan saja dia sebagai utusan kita? Lagipula perjanjian tetap harus dijaga."

"...Kalian.berdua.sudah.melenceng.dari.topik.Kalian.membuang.waktu.Ainz-sama.yang.berharga."

Ainz merespon dengan sebuah ucapan sederhana "Tidak apa" kepada permintaan maaf mereka yang terburu-buru.

Sebenarnya, dia telah mempelajari banyak hal dari percakapan biasa mereka, dan dia telah mendapatkan waktu untuk memikirkan lebih banyak alasan. Bagi Ainz, itu adalah kesempatan yang sangat berharga.

"Tapi sejujurnya, Ainz-sama benar-benar luar biasa," kata Shalltear.

"Mhm, Yup yup, Shalltear. Lagipula, Ainz-sama telah mempersiapkan rencana yang berhasil membuat takjub bahkan Albedo dan Demiurge..."

"Se-Seperti yang diduga dari Ainz-sama. A-Anda terlalu keren. Sa-saya benar-benar mengagumi anda."

"...Saya.yang.bodoh.ini.merasa.malu.dengan.kurangnya.kecerdasan."

"Semua yang bisa kukatakan adalah ketidakmampuan kita untuk tetap menjaga kecepatan dengan pertimbangan dari Ainz-sama benar-benar tidak pantas."

Pujian para guardian menusuk Ainz seperti pedang.

Meskipun Ainz mau tidak mau menganggap itu sebagai sebuah hinaan, mata para guardian dipenuhi dengan rasa hormat dan loyalitas, dan kekaguman mereka memang tulus. Oleh karena itu, Ainz tidak membantah mereka, tapi malahan menggunakan kemampuan beraktingnya untuk menjawab, seperti biasa.

"Bukan seperti itu. Itu hanyalah sebuah kebetulan. Dan pada akhirnya, Demiurge dan Albedo juga akhirnya tahu."

"Tidak, jika Ainz-sama tidak merespon tadi. Saya tidak akan bisa menyambungkan titik-titik itu."

"Demiurge benar. Merencanakan sejauh itu tanpa pengetahuan apapun terhadap situasi adalah sebuah pencapaian yang hanya mungkin bagi yang paling hebat dari Supreme Being. Saya semakin jatuh cinta pada anda."

"Seperti yang diduga dari Ainz-sama, yang kecerdasannya bahkan melebihi Demiurge, otak terarif di Nazarick," kata Shalltear.

"Memang benar! Ainz-sama benar-benar menakjubkan!" seru Aura.

"Mm! Be-Benar-benar menakjubkan!"

"Aku.sudah.lama.tahu.Ainz-sama.memiliki.kemampuan.yang.luar.biasa.Tapi.aku.tidak.bisa.membayangkan.jangkauan.terluas.dari.kecakapannya...Seperti.yang.diduga.dari.harta.terbesar.Nazarick"

"Kalimat yang bagus. Beliau memang dipenuhi dengan kearifan yang melimpah. Tidak ada tuan yang lebih baik bagi kita daripada Ainz-sama."

"..Ahh.."

"Setelah dipikir-pikir, ada masalah yang harus diputuskan. Meskipun aku tidak masalah memanggil Ainz-sama dengan 'Raja', takutnya meninggalkan gelarnya seperti demikian hanya akan mengundang kebingungan dengan para ulat yang mengelilingi kita. Aku merasa kita harus mempertimbangkan sebuah bentuk yang paling cocok untuk memanggil Ainz-sama."

Para guardian secara bulat menyetujui saran dari Demiurge.

"Apakah anda menerima, Ainz-sama?"

"Tidak apa. Lakukan saja jika kamu melihatnya cocok."

Disebut sebagai Raja Ainz Ooal Gown sudah cukup buruk. Penekanan emosinya sudah menendang berkali-kali ketika dia berpikir terlibat menamakan dirinya seorang raja.

"Apakah ada yang memiliki saran?"

"Kalau begitu, biarkan aku yang mulai," Shalltear berkata saat dia mengangkat tangannya. "Nama yang kita pilih harusnya jelas sekali mengindikasikan keindahan yang luar biasa dari Ainz-sama. Aku merasa 'Beautiful King' (Raja yang Indah) akan cocok."

Ohhh, para guardian serentak setuju.

Beautiful King Ainz Ooal Gown?

"Oh, aku! Akuuuu~" Aura mulai berbicara saat dia mengangkat tangannya. "Nama seharusnya menyoroti kekuatan Ainz-sama! Bagaimana kalau Powerful King (Raja yang Kuat), atau Power King untuk kependekannya?"

Oh begitu, para guardian bergumam.

Power King Ainz Ooal Gown?

"Ka-kalau begitu. Bo-Bolehkah aku coba?... karena Ainz-sama sangat murah hati, mungkin lebih baik membiarkan orang-orang tahu itu. Ka-Kalau begitu, mu-mungkin kita bisa coba, Merciful King (Raja Pengampun)?"

Para Guardian mengangguk

Merciful King Ainz Ooal Gown?

"Sedangkan aku-" Demiurge berhenti sejenak untuk mendapatkan efek. "-Untuk memuji kecerdasan Ainz-sama yang agung, aku menawarkan Wise King (Raja Bijak)."

Wise King Ainz Ooal Gown? ... Aku merasa tidak enak berkata tidak, tapi aku akan melewati yang itu.

"Bagaimana menurutmu, Sebas?"

Menjawab pertanyaan Albedo, Sebas membalas, "Kurasa 'king' yang biasa juga tidak apa."

"Kalau begitu, aku akan pergi. Karena beliau adalah Supreme Being yang berdiri di atas semua Supreme Being, kurasa Supreme King akan lebih tepat."

Para Guardian sekali lagi mengguman setuju.

Supreme King Ainz Ooal Gown? Jika mereka semua berkata begitu... kedengarannya terlalu sangat-sangat berlebihan.

Mata semua orang tersandar kepada satu-satunya Guardian yang belum bicara.

"Bagaimana denganmu, Cocytus? Meskipun mungkin sulit untuk menyaingi Supreme King, apakah kamu memiliki gelar yang cocok dengan Ainz-sama?"

"Um.Di.masa.depan.Ainz-sama.akan.menguasai.banyak.orang.oleh.karena.itu.beliau.akan.menjadi.seorang.Magician.yang.berkuasa.sebagai.seorang.raja.kurasa.Sorcerer.King.akan.sangat.cocok.untuk.itu."

Para Guardian tidak langsung membalas.

Namun mereka semua melihat ke arah Ainz. Dari matanya, mereka semua merasa tidak ada yang lebih baik dari gelar yang itu, meskipun Albedo kelihatannya agak kecewa.

"Baiklah. Kalau begitu kita akan menggunakan saran dari Cocytus."

Ainz perlahan bangkit dari duduknya.

"Ketika negeri kita didirikan, aku akan naik takhta menjadi Sorcerer King, Ainz Ooal Gown!"

Ainz melambaikan tangannya dengan malu untuk menahan tepukan yang bergemuruh yang mengikutinya. Sebenarnya, punggung Ainz mulai merasa agak gatal.

"Kalau begitu! Mari kita tunjukkan kekuatan dari Nazarick di dalam pertempuran antara Kingdom dan Empire!"

"Seperti yang Ainz sama katakan. Mereka ingin menyelidiki batasan dari kekuatan Ainz-sama. Sedikit yang hanya mereka tahu, mereka akan menari di tangan kita."

Demiurge melanjutkan, di dalam suasana hati yang sangat bagus.

"Sebelum negosiasi terjadi, hal yang paling terpenting adalah menyerang dengan pukulan yang sangat kuat ke pihak lain dan membiarkan mereka paham perbedaan antara kekuatan kita dengan mereka. Makhluk-makhluk bodoh seperti manusia akan melakukan hal-hal bodoh karena mereka tidak menyadari seberapa kuat lawan mereka. Mereka tidak tahu jika pilihan yang paling bijak bagi mereka adalah membungkukkan kepala mereka dan menjilati sepatu Ainz-sama."

"Membiarkan manusia menjilati sepatu Ainz-sama memang bisa dipertimbangkan, tapi bukankah itu adalah sebuah hadiah?"

"Oh begitu. Seperti yang diduga dari Albedo. Ah, tapi jika aku harus menjilati Ainz-sama, aku akan memilih tubuhnya~"

Ainz memutuskan mengabaikan percakapan sampingan dari Shalltear dan Albedo.

"Kalau begitu, semuanya. Mulailah tugas memuliakan nama dari Nazarick!"

"Kami Mengerti!"

Teriakan pengakuan dari para Guardian bercampur jadi satu.


================

Comments

Contact Us

Name

Email *

Message *